Kamis, 31 Maret 2016

English Camp Day #2



Hari Rabu guru pendamping dari Thayaiwittaya School yang ikut ke Suksasat School tidak sebanyak kemarin. Kemarin ada sekitar tujuh guru yang kesana, kemarin satu guru saja. Sementara saah satu guru yang mengajar di kelas drama, Mrs. Robi’ah juga tidak bisa masuk hari ini, jadi tiga tutor saja yang ada dari sekolah kami, saya adalah salah satunya.

Saya sampai di sekolah tepat jam delapan, ternyata angkutan yang kemarin saya naiki sudah berangkat baru saja. Untung saja yang mobil sekolah belum berangkat, masih menunggu beberapa murid yang belum datang. Saya naik di mobil tersebut bersama Mrs. Nurhayatee dan beberapa siswa. 

Sampai di sekolah Suksasat kurang lebih pukul 08. 30. Langsung saja kami menunju aula sekolah untuk menyusul  large group activities bersama Mr. Peter yang sepertinya sudah dimulai dari bebrapa menit sebelumnya. Waktu kami datang Mr. Peter menunjuk beberapa siswa untuk maju ke depan. Yang baru datang dan belum sempat duduk ada yang sudah kena tunjuk. Mereka diminta untuk memerankan cuplikan cerita dari “The very hungry caterpillar”, mereka sudah belajar tentang ini di drama class.  Siswa sangat senang melakukannya. Meskipun ada yang belum lancar berbicara, yang penting berani untuk maju, tidak malu, dan berusaha berbicara semampunya.

Large group activities diakhiri dengan menyanyi. Mr. Peter meminta semua siswa untuk berdiri dan yang menjadi tutor maju ke depan. Saya, Mr. Peter, dan Mrs. Nurhayatee berada di hadapan siswa. Kami bernyanyi lagu the very hungry caterpillar song dan  fly fly fy the butterfly disertai dengan gerakan, sama sepeti apa yang mereka lakukan di song class. 

Setelah selesai siswa diminta untuk duduk kembali. Mr. Peter membagi siswa menjadi dua kelompok, sebelah kanan dan sebelah kiri. Sebelah kanan dipandu oleh Mr. Peter sendiri, sedangkan sebelah kiri dipandu saya bersama Mrs. Nurhayatee. Ini semacam permainan. Kami menyanyi dengan lagu yang sama yaitu fly fly fly butterfly, namun kami mulai di waktu yang berbeda. Grup sebelah kanan atau sebelah kiri yang memulai dulu dan jika sudah menyanyikan sebaris lagu langsung disusul oleh grup yang satunya. Yang mulai terlebih dahulu, harus selesai terlebih dahulu, begitu juga yang grup yang memulai setelahnya. Jika tidak, berarti ada yang salah dengan lagu. Seru, karena masih-masing grup akan berusaha konsentrasi dan berlomba-lomba untuk menyanyi sekeras-kerasnya biar kompak.

Di English Camp day #2 ini saya tidak mengajar di song class, padahal malam harinya saya sudah berusaha mengahafal lagu untuk esok hari. Saya diminta untuk bergabung bersama guru yang mengajar di Drama class karena salah seorang guru yang mengajar di kelas ini tidak masuk.

Ternyata sama-sama menyenangkan juga, anatara mengajar di kelas bernyanyi dan drama. Di drama class lebih mengajarkan untuk berani berbicara dan ber-acting. Kalau dilihat dari keaktifan siswa, semua dari mereka sangat antusias bahkan saling berebut mic, jika ada kesempatan untuk berlatih berbicara.

Seperti biasa mereka memperkenalkan diri masing-masing dan ditambah dengan salam pembuka ketika ingin bercerita. Seperti contoh berikut, Good morning, my name is Eka Sutarmi. I am a student in Prathom six at Thayaiwittaya School in Songkhla. I would like to tell the story of the very hungry caterpillar.” Pastinya di sertai dengan ekspresi yang menggemaskan, he he. Sedikit demi sedikit melatih mereka, akhirnya mereka bisa melakukannya dengan lancar. Karena setiap grupnya terdiri dari beragam kelas, mulai kelas P-1 hingga P-6, jadinya harus sedikit demi sedikit mengajarinya, kemampuan mereka kan berbeda-beda.

Penyampaian materi dilanjutkan dengan memainkan peran cerita “The very hungry caterpillar”. Siswa dibagi menjadi beberapa peran sesuai dengan karakter yang cocok dengan cerita. Misalnya tiny caterpillar diperankan oleh siswa kecil, big fat caterpillar oleh siswa yang badannya lebih besar, dll. Kali ini, sementara guru yang membaca narasi ceritannya, sementara siswa ditugaskan untuk bermain peran saja. Siswa juga dituntut untuk harus ingat dan melafalkan dengan benar apa peran yang mainkan.

Setelah pergantian jam, Mr. Peter masuk di kelas Drama, siswa diberikan contoh oleh beliau bagaimana acting yang pas ketika memerankan cerita tersebut. Mulai dari awal cerita beliau memandu siswa bagaimana ekspresi yang pas untuk memerankan ceritanya. Beberapa kalimat saja, tidak banyak untuk hari ini, yang terpenting siswa sudah punya bekal untuk bermain drama nantinya. 

Sebelum tampil satu per satu di depan temannya. Terlebih dahulu siswa diminta untuk berlatih secara berkelompok, bersama dua atau tiga temannya dan di dampingi dengan guru yang ada disitu. Sekiranya sudah bisa, masing-masing kelompok tampil. Untuk kali ini masih baru dapat dua paragraph saja, selanjutnya dibahas di pertemuan besok. 

Pertemuan hari ini di tutup dengan sebuah permainan yang seru dan menyenangkan, bermain kejar-kejaran (You can’t catch me). Mr. Peter memberikan contoh sebelumnya, setelah itu kami lanjutkan tanpa panduan beliau. Permaian ini memang masih baru bagi kami.

Siswa duduk melingkar dengan salah satu siswa (Siswa A) berdiri sambil bernyanyi “Charlie over the ocean, Charlie over the sea, Charlie caught the black bird, but you can’t catch me.” Ketika lagu sudah selesai, siswa menyentuh salah seorang temannya (Siswa B) dimana lagu tersebut berhenti, maka ia akan mengejarnya. Siswa A akan lari sedangkan siswa B yang mengejar. Dikatakan berhasil ketika siswa A bisa lari dan berhenti sampai di tempat duduk siswa B, artinya siswa B tidak bisa menangkap siswa A. Setelah itu bergantian, siswa B yang melakukian hal yang sama seperti siswa A sebelumnya, bernyanyi sambil berjalan mengielilingi lingkaran teman dan dimana lagu itu berhenti, ia akan menyentuh teman yang lainnya, lalu ia lari dan mengejar, begitu seterusnya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

UJIAN KESABARAN: RESEP SEMBUH PENDERITA HIPERTIROID

Oleh: Eka Sutarmi Periksa rutin ke dokter saya lakoni sejak saya mengetahui penyakit tiroid yang menyerang organ tubuh saya. Tepatnya 6 Ju...