Jumat, 30 Oktober 2015

Kaya karena Menulis, Why not?



Judul Buku   : Menjadi Kaya dengan Menulis
Penulis         : Noer Ilma Kaltsum, S.Pd.
Penerbit
       : SmartMomways
Edisi
              : 2014
Tebal
             : 74 hal



Suntikan semangat untuk menulis datang dari sebuah buku  yang benar-benar menginspirasi, yaitu buku  karya Noer Ima Kaltsum, S. Pd. Buku ini menunjukkan kepada pembaca bahwa dengan menulis banyak sekali keuntungan-keuntungan yang bisa di dapatkan, salah satunya bisa membuat kaya, yang memiliki makna yang sangat luas. Sangat pas sekali kirannya penulis mencantumkan  “Menjadi Kaya Dengan MENULIS” sebagai judul buku ini.  Pembaca memiliki kesan tersendiri saat membaca-nya.  Seperti halnya saya, ketika mengetahui judulnya, langsung dibuat penasaran, benarkah menulis bisa membuat diri kita kaya, bagaimana bisa? Ini adalah sebuah iming-iming yang sungguh menggiurkan sebagai pendongkrak semangat untuk menulis

Tidak pernah menyangka jika saya bisa memiliki buku ini. Mulanya saya hanya membaca dari sebuah blog milik dosen saya yang setiap saat selalu saya kunjungi , yaitu Pak. Ngainun Naim. Judul resensi “ Menulis Bisa Membuat Kaya” menyita perhatian saya waktu itu. Ternyata selain di blog, beliau juga menuliskan tentang buku ini dalam status facebooknya yang berjudul “Barter Buku (3)”. Seingat saya, bisa tahu penulis buku ini bermula dari situ. Setelah mendapatkan konfirmasi pertemanan, otomatis bisa membaca status-`status inspiratif yang beliau posting. Dari situ akhirnya saya bisa tahu juga alamat blog beliau. Blog yang bertajuk Kahfi Noer ini menjadi bahan bacaan yang sangat mengasyikkan untuk saya baca setiap saat ketika membuka blog. 

Bagi seseorang yang sangat ingin belajar menulis, pastinya sangat senang jika bisa berhadapan dengan penulis. Salah satunya bisa membaca buku yang di tulisnya. Membaca buku yang penulisnya sudah diketahui atau dikenal memberikan efek semangat tersendiri daripada buku yang belum kenal siapa orang yang menulis buku itu. Sudah ada beberapa buku yang saya pesan lewat penulisnya langsung, dan ternyata itu bisa memancing motivasi saya untuk segera membaca buku tersebut. Salah satunya adalah buku “Menjadi Kaya Dengan MENULIS”. Buku ini saya pesan kepada beliau sekitar sebulan yang lalu. 

Bagian demi bagian dari buku ini sudah saya baca dengan penuh penghayatan. Dari pengalaman-pengalaman yang beliau tuliskan dalam buku ini,  banyak sekali motivasi-motivasi bisa digali. Memang yang menjadikan buku ini special  karena berisikan pengalaman pribadi penulis yang sangat memotivasi. Kita tidak perlu berpikir bullet untuk memahami isi dari buku ini, karena penulis telah menyampaikan isinya dengan menggunakan bahasa yang ringan, sederhana, dan mengalir, sehingga bisa menangkap pesan yang disampaikan oleh penulis dengan mudah. 

Sepertinya sudah tidak alasan lagi untuk tidak bisa menulis. Jika ide menjadi tantangan terbesar saat menulis, maka dalam buku ini penulis memberikan banyak peluang yang bisa dijadikan ide untuk menulis. Ide bisa dari hal-hal sepele yang pernah kita alami. Karena setiap orang punya hobi masing-masing, bisa manjadikan hobi tersebut sebagai ide menulis, dan masih banyak lagi.

Berkat ketekunan dan spirit menulisnya, meskipun ide  tulisan itu dari hal-hal sepele, tapi nyatanya bisa membuat sesuatu yang sangat berarti bagi penulis, yaitu bisa membuatnya kaya. Tidak hanya kaya dalam hal materi, tetapi juga kaya dalam artian luas, seperti halnya teman dan pengetahuan. 

Pengalaman penulis yang dituangkan dalam buku ini masih banyak sekali, karena beliau mengabadikan setiap pengalamannya dalam menulis. Bagaimana kisah awal menulis, tulisannya bisa tembus media, mendapat kejutan tak terduga, hingga kisahnya untuk bisa menerbitkan buku. Di bagian akhir dari buku ini disertakan juga cerpen, puisi, dan sajak yang beliau tulis dan pernah tembus media. 

“Buku yang sangat bermanfaat dan inspiratif”, itulah ungkapan pribadi sekaligus rasa terima kasih saya kepada penulisnya, Bunda. Noer Ima Kaltsum, S. Pd.

T. Agung, 30-10-2015






Hidung-ku yang Malang

          Muncul jerawat sebelum datang bulan menjadi hal yang biasa bagi perempuan, karena hormone sedang naik. Seperti apa yang saya alami setiap jatuh waktu datang bulan. Hanya saja tidak parah, sehari atau dua hari setelah saya garuk-garuk biasanya kering dan langsung menghilang.
          Kemarin hidungku begitu malang. Tepatnya di ujung hidung, jerawat saya tumbuh. Karena setiap muncul jerawat, tangan saya ingin usil untuk segera memusnahkan jerawat yang tumbuh itu. Awalnya hanya kecil ukurannya, tapi lama kelamaan kok jadi membengkak dan rasanya sangat sakit.
          Sepertinya bukan jerawat biasa, saya tidak pernah mengalami sakit jerawat yang sampai seperti ini. Memang awalnya saya cuek aja, karena saya pikir jerawat biasa, yang akan hilang dengan sendirinya. Ternyata tidak, lama kelamaan semakin membengkak dan sakit. Mungkin karena sering saya cuekin saat ia muncul, jadinya kesal, lalu ngambek, he e.
          Karena tempatnya di ujung hidung, jadi rasa sakitnya sangat terasa. Kemarin malam adalah puncak rasa sakitnya. Sebelum oleh teman saya diantar ke dokter, saya tidak tahan menahan rasa sakitnya. Saya sampai menangis, pikir saya biar sakit saya bisa reda. Kata teman-teman ini bukan jerawat tapi bisulan. Benar-benar sakit yang saya rasakan, hingga kemarin malam badan saya demam dan lemas.
          Sehabis maghrib, saya diantar oleh teman saya ke dokter untuk periksa ke Apotek Putra Bunda Tulungagung, dengan Dokter. Abu. Di periksa tensi darah saya ternyata normal, Alhamdulillah. Setelah itu di periksa bagian jerawat saya. Sakit saya ini namannya Abses, mungkin bahasa medisnya bisulan. Dokter menyebutkan bahwa penyakit ini disebabkan karena memang pada awalnya jerawat. Tapi karena sering disentuh-sentuh, pada akhirnya infeksi, ada bakteri yang menyerang tubuh saya, sampai membuat saya demam.
          Beberapa obat di berikan oleh dokter dan juga salep untuk di oleskan setiap harinya. Syukurlah, sekarang hidung saya sudah kembali seperti semula, tidak seperti pinokio lagi.

Antara Shodaqoh dan Ganti Rugi



            Saya harus menyempatkan diri saya hari ini untuk mencuci baju saja saya sudah menggunung, karena beberapa hari disibukkan dengan bimbingan proposal. Pulang dari kampus kurang lebih pukul dua, jam setengah tiga saya saya tidur siang, lalu bangun pukul empat. Dengan sendirinya jam segitu saya bangun dari tidur saya. Langsung saya teringat dengan jadwal yang sudah terencanakan itu, bahwa hari ini saya harus mencuci baju. Baju kotor saya ini sebenarnya sudah beberapa hari sebelumnya ingin saya cuci, tapi tertunda-tunda terus hingga hari ini. Sebelum bertambah banyak, hari ini saya harus mencucinya.
            Lalu apa hubunganya dengan shodaqoh dang anti rugi?
            Inilah kishnya …Check it out
            Setelah beranjak dari tempat tidurku, langsung saja aku menuju ke tempat gantungan baju kotorku. Beberapa potong baju saya angkut ke kamar mandi, saya sertakan juga dua jas almamater dan satu jas organnisasi. Aku yakin-seyakin yakinya bahwa saya telah mengambil tiga jas yang telah saya pakai, bukan milik orang lain.
            Tanpa saya pilah-pilah lagi, beberapa jas yang saya angkut dari kamar, langsung dimasukkan ke dalam bak dan di rendam dengan air. Okey, masalah jas, sudah aman, biar saya rendam dulu, agar tidak sulit ngucek-nya.
            Peralatan mencuci kiranya sudah siap, sabun cuci ada, bak besar ada, bak kecil ada, sikat baju juga ada. Baju-baju saya akan saya cuci terlebih dahulu, sementara Jas-nya biar belakangan. Agar saya bisa nyaman dan tenang ketika mencuci, saya duduk di sebuah kursi yang memang digunakam untuk duduk oleh teman-teman ketika mencuci.
Di tengah-tengah ketenangan saya mencuci baju-baju itu, tiba-tiba salah satu teman ku berteriak menggilku. Aku sedikit kaget karena aku tidak merasa bersalah. Ia berteriak memanggilku karena ada jas temannya yang mungkin tercuci olehku. Katanya ada flashdisk di dalam saku jas-nya. Sampai detik ini, saya belum merasa jika jasnya juga masuk ke dalam bak rendaman itu. Saya bilang tidak tahu karena memang seingat saya hanya jas saya saja yang saya rendam. 
Di kamar terdengar sangat riuh, karena saling mencari jas-nya yang tiba-tiba hilang. Aku cuek saja, karena saya tidak merasa bersalah. Saya positive thinking saja, mungkin tertukar dengan teman saya yang baru saja pulang.
Setelah baju-baju yang saya cuci sudah selesai, sekarang giliran Jasnya. Saya sangat syok ketika jas yang saya cuci lebih. Jangan-jangan yang satunya jas yang tadi di cari-cari. Ternyata benar, di saku kiri ada flashdisnya yang sudah hampir satu jam saya rendam. Sudah menjadi tanggung jawab saya, jika saya harus ganti rugi. Flasdisknya saya keringkan sebentar, lalu saya coba. Beberapa kali saya coba tidak terdeteksi isinya.
Teman yang punya flasdisk ini sudah pulang. Saya sungguh takut ingin memberitahunya. Yang saya khawatirkan, jika ada data-data penting di dalamnya. Akhirnya, aku menelphon dia untuk meminta ma’af. Saya bilang jujur, jika flashdisnya saya coba sudah tidak bisa, saya akan mengganti. Dia awalnya sempat syok, mungkin karena ada beberapa file yang belum dipindah ke laptop.
Sepertinya,  flasdisk ini juga sudah tidak layak pakai karena sudah uklik-uklik, mungkin ini kesempatan terbaik saya untuk bersedekah. Berarti selain ganti rugi, saya niatkan ini untuk bersedekah

Rabu, 21 Oktober 2015

My. Beloved Advisor



My beloved advisor

            Seminggu yang lalu tepatnya, pada tanggal 12 Oktober 2015 menjadi hari yang menebarkan bagi saya. Hari itu saya sedang di rumah dosen saya yang meminta saya untuk membantu memasukkan data-data. Pada malam harinya, hampir tengah malam tiba-tiba ada SMS yang masuk ke HP dosen saya, pesan itu dari salah satu mahasiswannya. Ia memberitahukan bahwa dosen pembimbing skripsi sudah keluar. Pesan tersebut lalu disampaikan kepada saya. Sayangnya kami sedang tidak tersambung dengan internet untuk bisa melihat pengumuman itu.
Sebenarnya, berdasarkan jadwal yang telah ditentukan sebelumnya bahwa dosen pembumbing diumumkan tanggal 5 Oktober. Beberapa kali ke kampus melihat pengumuman itu belum ada. Dan khirnya muncul juga.
            Deg-degan..kaya mau menerima rapot jaman SMP dulu. Kebetulan saya tidak membawa HP untuk menghungi teman-teman. Akhirnya  memintsaya meminta tolong beliau untuk menanyakan kapada mahasiswa yang mengirimkan SMS itu siapa dosen pembimbing saya. Konsentrasi pecah tiba-tiba, benar-benar tidak sabar untuk menunggu informasi siapa yang bakal jadi dosen pembimbingku.
            Ghrrrrrr…SMS akhirnya masuk. Bu. Nanik Sri Rahayu adalah dosen pembimbing saya. Sempat syok sebenarnya setelah aku tahu bahwa beliau adalah dosen pembimbing saya. Sebelumnya saya tidak pernah terbesit dalam benakku, jika beliau akan jadi pembimbing saya. She never come in my mind.
            Ternyata Allah memberiku jalan yang berbeda, yang berbalik dengan scenario yang telah saya inginkan. Ini adalah jalan yang paling baik yang Allah pilihkan untuk saya. Salah satu hikmah yang bisa saya ambil adalah pentingnya sillaturrahim. Saya belum pernah menghungi beliau, lewat telphon maupun SMS. Tapi sekarang, saya menjalin hubungan sillaturrahim dengan beliau. Setiap saat ingin konsultasi atau menanyakan hal-hal yang berhubungan dengan skripsi saya , saya harus menghubungi beliau untuk bertemu. Yang sebelumnya saya tidak bisa akrab dengan beliau, sekarang menjadi akrab.
            Allah yang Maha Adil, Allah knows better…
            Bu. Nanik mengajarku pada saat semester tiga dan empat  dengan mata kuliah writing. Karena menurutku menulis  waktu itu adalah sesuatu yang sangat membosankan, jadinya saya tidak begitu semangat diajar oleh beliau.  Dan sekarang beliau menjadi dosen pembimbing saya…. writing yang dulunya membosankan itu, sekarang menjadi  sesuatu yang saya sukai dan akan menjadi objek penelitian saya. Semangat ya Eka…
            Besuk paginya saya pulang ke kos, tidak sabar lagi melihat notifikasi media sosial saya, terutama whatsapp dan facebook. Saya yakin banyak teman-teman yang heboh dengan adanya pengumuman dosen pembimbing ini. Dugaan saya benar, ternyata pengumuman ini telah menjadi perbincangan hangat sejak malam hari hingga esok hari.

           

           

UJIAN KESABARAN: RESEP SEMBUH PENDERITA HIPERTIROID

Oleh: Eka Sutarmi Periksa rutin ke dokter saya lakoni sejak saya mengetahui penyakit tiroid yang menyerang organ tubuh saya. Tepatnya 6 Ju...