Selasa, 13 Oktober 2015

Waktunya Menyerbu Tumpeng Buku

z
            Gambar itu adalah suasana yang yang tampak pada saat detik-detik kami ingin menyerbu gunungan buku itu. Gunungan buku tersebut diberi nama tumpengan buku. Nama yang sangat menarik menurut saya. Berbeda dengan dengan tumpengan nasi kuning yang biasanya dalam gunungan
nasi kuning diberi hiasan berupa lauk-pauk yang bermacam-macam, ada telur, ayam, mie, dll. Untuk tumpengan buku ini,  kita disajikan dengan sebuah gunungan dari bambu yang di bentuk kerucut lalu dilapisi dengan kertas. Setelah itu, buku-buku yang sudah dibungkus rapi di tempelkan secara merata layaknya nasi kuning yang berhiaskan aneka lauk-pauk.


            Pukul lima tepat, semua acara dari pesta literasi ini sudah selesai, dan tumpengan buku ini menjadi acara penutup kegiatan ini. Setelah diumumkan jika acara akan dimulai, semua hadirin bersiap untuk melingkari gunungan buku itu. Tampak dari gambar, panitia sedang mengkondisikan kami semua yang sudah tidak sabar menyerbu-nya. Deklarasi literasi dibacakan oleh bunda Zaky sebelum kami memperebutkan buku-buku itu. 

            Layaknya kami sedang mengitari nasi tumpeng beneran, sebelum makan nasi kuning bersama-sama, ada salah seseorang yang menyampaikan hajatnya atau memanjatkan do’a. Deklarasi yang dibacakan oleh Bunda. Zaky itulah sebagai hajatnya atau do’a yang dipanjatkan, khususnya  dengan harapan buku-buku ini bisa memberikan manfa’at. 

            Dengan hitungan satu sampai tiga, kami segera menyerbu tumpeng buku itu. Hadirin yang ikut menyerbu tumpeng buku ini mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Kami saling berebut untuk mendapatkan buku yang kita ambil. Karena semua buku sudah di bungkus, jadinya kami tidak memilih buku mana yang ingin kita ambil. 

            Sangking semangat kami berebut untuk mendapatkan buku tumpeng itu, sampai-sampai ada dari kami yang terjatuh karena berdesakan dengan teman-teman yang lainnya, terutama anak-anak yang sampai menangis, gunungan bukunya hingga ikutan roboh juga. Semua ingin mendapatkan buku-buku gratis itu.  

            Dalam sekejab tumpeng buku yang semula berdiri kokoh, hilang dalam sekejab. Masing-masing hadirin sudah mendapatkan satu buku. Karena niatnya untuk berbagi, jadi diharapkan setiap orang mendapatkan satu buku agar bisa merata. 

Buku yang sangat menarik yang saya dapatkan dari tumpengan buku itu, berjudul “Ngapain Sekolah Tinggi-Tinggi, jika Cuma Beternak Bebek” Karya M. Iqbal Dawami. Baca sinopsisnya sangatlah menarik “ membaca buku ini layaknya menghirup udara segar yang akan membangun kesadaran-kesadaran anda agar selalu menjadi lebih baik.” Dan kiranya buku ini bakal menjadi bacaan yang mengasyikan.


Terima kasih #FestivalBonorowoMenulis 2015

            








`          

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

UJIAN KESABARAN: RESEP SEMBUH PENDERITA HIPERTIROID

Oleh: Eka Sutarmi Periksa rutin ke dokter saya lakoni sejak saya mengetahui penyakit tiroid yang menyerang organ tubuh saya. Tepatnya 6 Ju...