Gambar itu adalah
suasana yang yang tampak pada saat detik-detik kami ingin menyerbu gunungan
buku itu. Gunungan buku tersebut diberi nama tumpengan buku. Nama yang sangat menarik
menurut saya. Berbeda dengan dengan tumpengan nasi kuning yang biasanya dalam
gunungan
nasi kuning diberi hiasan berupa lauk-pauk yang bermacam-macam, ada telur,
ayam, mie, dll. Untuk tumpengan buku ini, kita disajikan dengan sebuah gunungan dari bambu
yang di bentuk kerucut lalu dilapisi dengan kertas. Setelah itu, buku-buku yang
sudah dibungkus rapi di tempelkan secara merata layaknya nasi kuning yang berhiaskan aneka lauk-pauk.
Pukul lima tepat, semua acara dari
pesta literasi ini sudah selesai, dan tumpengan buku ini menjadi acara penutup
kegiatan ini. Setelah diumumkan jika acara akan dimulai, semua hadirin bersiap
untuk melingkari gunungan buku itu. Tampak dari gambar, panitia sedang
mengkondisikan kami semua yang sudah tidak sabar menyerbu-nya.
Deklarasi literasi dibacakan oleh bunda Zaky sebelum kami memperebutkan
buku-buku itu.
Layaknya kami sedang mengitari nasi
tumpeng beneran, sebelum makan nasi kuning bersama-sama, ada salah seseorang yang
menyampaikan hajatnya atau memanjatkan do’a. Deklarasi yang dibacakan oleh
Bunda. Zaky itulah sebagai hajatnya atau do’a yang dipanjatkan, khususnya dengan harapan buku-buku ini bisa memberikan
manfa’at.
Dengan hitungan satu sampai tiga,
kami segera menyerbu tumpeng buku itu. Hadirin yang ikut menyerbu tumpeng buku
ini mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Kami saling berebut untuk
mendapatkan buku yang kita ambil. Karena semua buku sudah di bungkus, jadinya
kami tidak memilih buku mana yang ingin kita ambil.
Sangking semangat kami berebut untuk
mendapatkan buku tumpeng itu, sampai-sampai ada dari kami yang terjatuh karena
berdesakan dengan teman-teman yang lainnya, terutama anak-anak yang sampai
menangis, gunungan bukunya hingga ikutan roboh juga. Semua ingin mendapatkan
buku-buku gratis itu.
Dalam sekejab tumpeng buku yang
semula berdiri kokoh, hilang dalam sekejab. Masing-masing hadirin sudah
mendapatkan satu buku. Karena niatnya untuk berbagi, jadi diharapkan setiap
orang mendapatkan satu buku agar bisa merata.
Buku yang
sangat menarik yang saya dapatkan dari tumpengan buku itu, berjudul “Ngapain
Sekolah Tinggi-Tinggi, jika Cuma Beternak Bebek” Karya M. Iqbal Dawami. Baca
sinopsisnya sangatlah menarik “ membaca buku ini layaknya menghirup udara segar
yang akan membangun kesadaran-kesadaran anda agar selalu menjadi lebih baik.” Dan
kiranya buku ini bakal menjadi bacaan yang mengasyikan.
Terima kasih
#FestivalBonorowoMenulis 2015
`
Tidak ada komentar:
Posting Komentar