Minggu, 21 September 2014

Ternyata HANDOUT itu penting lho.....

Handout sepertinya sudah tidak asing lagi ditelinga kita, terutama kita sebagai mahasiswa. Setiap ada teman kita mau memulai untuk berdiskusi atau presentasi, mereka selalu memberikan handout-nya kapada kita. Handout itu tetunya ya berisi materi perkuliahan yang akan disampaikan dalam presentasi tersebut. Biasannya handout uga diberikan saat kita mengikuti sebuah seminar. Kalau sudah musimnya presentasi begini, sehari bisa dapat tiga sampai empat handout. Ternyata handout itu tidak sembarang kertas yang setelah materi perkuliahan selesai ditinggal begitu saja. Setelah saya membaca bukunya Phil Race dengan judul How to Study: Kiat-Kiat Belajar Praktis bagi Mahasiswa, banyak sekali hal yang sepele terutama berkaitan dengan belajar yang sering saya abaikan, salah satunya memanfaatkan materi handout yang belum maksimal. Dalam buku ini dijelaskan bahwa yang pertama kali dilakukan setelah kita menerima handout adalah membubuhkan nama dan tanggal. Hal ini akan menghindari kesulitan di kemudian hari ketika kita memerlukan handout itu tetapi dalam posisi yang sudah bertumpukan dengan kertas-kertas pekerjaan atau tugas yang lain. Kedua kalinya, jangan menyalin sesuatu yang sudah ada di dalam handout. Lebih baik kita menambahkan hal-hal baru daripada menyalin hal-hal yang sudah ada. Waktu dan energi lebih baik kita gunakan untuk mengambil keputusan tentang materi yang sedang kita pelajari saat itu. Ketiga, Jangan sampai tidak memperhatikan perkuliahan hanya karena telah memiliki handout. Memang mudah sekali bagi kita untuk berpikir, “Ah, saya kan sudah memiliki materi presentasi di handout ini. Jadi, saya tidak terlalu berpikir keras tentang semua itu sekarang selama kuliah berlangsung. Itu hal yang sangat berbahaya karena kita akan ketinggalan materi nantinya. Selain materi di handout, biasanya ada tambahan materi yang disampaikan oleh dosen kita dan itu perlu untuk diperhatikan dan akan lebih bagus lagi bila hal-hal yang penting yang disampiakan oleh dosen itu dicatat dalam handout tersebut. Kalau ada hal-hal yang penting di dalam handout itu, kita juga harus tanggap untuk segera menandainya.
Tidak kalah penting dengan hal-hal diatas, yaitu kita juga harus menyimpan handout-handout itu dalam suatu berkas yang sistematis. Mungkin dengan menyimpan handout itu berdasarkan mata kuliah. Hal itu akan menghemat waktu secara jangka panjang jika kita menyimpannya secara sistematis, sebagai contohnya misalkan saat kita mau UTS atau UAS belajar kita harus bongkar-bongkar materi di tumpukan berkas-berkas yang mugkin materi itu masih diragukan keberadaanya. He e pengalaman. Daripada westing time and energy, mending saat materi handout itu dibutuhkan, keberadaannya sudah jelas. Hal itu bisa terjadi jika kita mennyimpannya secara rapid an sistematis. Tips yang terakhir yaitu saat kita belajar, jangan hanya sekedar membaca handout. Tambahkan materi yang sama dari referensi lain agar dapat menambah pemahaman tentang materi tersebut. Mulai sekarang … mari kita manfa’atkan handout kita dengan sebaik-baiknya. Happy Monday....:)

Selasa, 16 September 2014

Sekilas Tentang Guru

          Berikut ini adalah kompetensi pokok yang harus dimiliki oleh setiap guru yang dijadikan sebagai kualitas kinerja guru:
1.             Kompetensi Pedagogik
Kompetensi ini meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perencanaan, dan pelaksanaan kegiatan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki oleh peserta didik. Berkaitan dengan pelaksanaan kurikulum, seorang guru harus mampu mengembangkan kurikulum berdasarkan tingkat satuan pendidikan masing-masing. Disamping itu guru harus mampu menerapkan Tekhnologi Informasi dan Komunikasi (TIK), yaitu menggunakan berbagai media dan sumber belajar yang relevan dan menarik perhatian siswa sehingga sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai secara optimal.

2.             Kompetensi Kepribadian
Pelaksanaan tugas sebagai guru harus didukung oleh suatu perasaan yang bangga akan tugas yang dipercayakan kepadannya untuk mempersiapkan generasi kualitas masa depan bangsa. Walaupun ada tantangan yang berat, tetapi harus dihadapi dengan tegar dalam melaksanakan tugasnya sebagai guru.
Guru sebagai pendidik juga harus dapat mempengaruhi kea rah yang sesuai dengan tata nilai yang diannggap baik dan berlaku dalam masyarakat. Tata nilai termasuk norma, moral, estetika, dan ilmu pengetahuan, mempengaruhi perilaku etik siswa sebagai pribadi dan sebagai anggota masyarakat. Penerapan disiplin yang baik dalam proses pendidikan akan menghasilkan sikap mental, watak, dan kepribadian siswa yang kuat. Guru dituntut harus mampu membelajarkan kepada siswanya tentang kedisiplinan diri, belajar membaca, mencintai buku, menghargai waktu, bagaimana cara belajar, mematuhi aturan/tata tertib dan belajar bagaimana harus berbuat. Semuannya ini akan berhasil apabila guru juga disiplin dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya.

3.             Kompetensi Sosial
Guru di mata masyarakat dan siswa merupakan panutan yang perlu dicontoh dan merupakan suru teladan dalam kehidupannya sehari-hari. Guru harus memiliki kemampuan sosial dengan masyarakat. Dengan adannya kemampuan tersebut, secara otomatis hubungan sekolah dengan masyarakat akan berjalan dengan lancar, sehingga jika ada keperluan dengan masyarakat, misalnya orang tua siswa guru tidak akan mendapat kesulitan. Dalam kompetensi ini juga meliputi kemampuan guru dalam berkomunikasi, bekerja sama, bergaul simpatik, dan mempunyai jiwa yang menyenangkan.

4.             Kompetensi Profesional
Kompetensi professional ini adalah kemapuan yang harus dimiliki guru dalam proses pembelajaran. Kemampuan ini meliputi beberapa aspek, diantarannya: Dalam menyampaikan pembelajaran, guru mempunyai peranan dan tugas sebagai sumber materi yang tidak pernah kering dalam mengelola proses pembelajaran. Dalam melaksanakan proses pembelajaran, keaktifan siswa harus selalu diciptakan dan berjalan terus dengan menggunakan metode dan strategi mengajar yang tepat. Dalam hal evaluasi, secara teori dan praktik, guru harus dapat melaksanakan sesuai dengan tujuan yang ingin diukurnya. Jenis tes yang digunakan harus untuk mengukur hasil belajar harus benar dan tepat. Diharapkan pula guru dapat menyusun item yang benar, lebih jauh agar tes yang digunakan harus dapat memotivasi belajar siswa.

SEMOGA CITA -CITA UNTUK MEJADI GURU YANG BERKUALITAS, PROFESIONAL BISA TERWUJUD. AAMIIN.

UJIAN KESABARAN: RESEP SEMBUH PENDERITA HIPERTIROID

Oleh: Eka Sutarmi Periksa rutin ke dokter saya lakoni sejak saya mengetahui penyakit tiroid yang menyerang organ tubuh saya. Tepatnya 6 Ju...