Pagi
ini saya mendengarkan ceramah belau Ustad Ali jabber. Judul video yang di
apload oleh salah seorang di youtube membuatku tertarik untuk menontonnya. Judul
video itu adalah Maksiat Jariaah. Video yang berdurasi 3 menit ini sangat
bermanfa’at, memberikan peringatan kepada kita untuk selalu dalam kebaikan.
Kita diminta untuk berhati-hati dalam memanfa’atkan media sosial yang ada,
seperti whatsapp, facebook, twitter, BBM, dll. Ternyata jika kita
menyalahgunakan jejaring sosial tersebut, dampaknya sangat luar biasa. Salah gunakan bisa membuat haram, tapi jika
digunakan dengan hal-hal yang bermanfa’at bagi orang lain akan jadi sebagai
amal jariyah, karena telah menebarkan kebaikan.
Istilah
maksiat jariah yang di ungkapkan oleh ustad Ali ini tentang maraknya peredaran
video, khususnya di Whatsapp yang isinya dosa maksiat. jika memang kita sudah
terlanjur melihatnya, berarti kita sudah salah, kita bisa membaca istighfar
untuk menebus kesalahan yang telah kita lakukan itu. Sebagai benang merahnya adalah jangan
sampai kita yang menerima video, atau rekaman, atau catatan yang isinya berbau
dosa maksiat di kirimkan lagi ke orang lain. Kalau orang itu kebetulan baik
tidak masalah, tetapi jika ia senang dengan hal yang berbau dosa maksiat itu,
maka ia akan menyebarkan ke orang lain. Karena isinya yang tidak diridhoi
Allah, maka semua orang yang terlibat akan berdosa. Berarti kita telah menghantarkan
dosa kepada banyak orang. Kalau sudah meninggal dunia, dosa masih tetap jalan, naudubillahi
min dalik.
Agar tidak mendapatkan
maksiat jariayah itu, maka harus bisa memanfa’atkan jejaring sosial untuk
menebarkan kebaikan, harus bisa memanfa’atkan jejaring sosial dengan baik. Kalau bisa begitu berarti bukan lagi maksiat
jariyah yang kita dapatkan, melainkan shodaqoh jariyah. Meskipun sudah
meninggalkan dunia, tetapi pahala kebaikan masih akan tetap mengalir kepada
diri kita, Subhanallah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar