Rabu, 30 Maret 2016

Ceritaku di English Camp Day #1


Dimulai dari tanggal 29 Maret hingga 05 April akan digelar sebuah agenda yang sangat menarik yaitu English Camp. Menariknya, karena agenda ini di pandu langsung oleh sang guru native dari New Zaeland, yaitu Mr. Peter Evans. 


Sepertinya sudah lama sekolah yang saya tempati ini bekerja sama beliau, seperti diundang untuk mengisi workshop dan seminar, terkait dengan English Teaching. Pertama kali bertemu beliau pada beberapa bulan yang lalu. Waktu itu Mr. Peter mengisi seminar di sekolah. Saya tidak ikut dalam acara tersebut karena harus mengajar. Saya tidak sengaja bertemu beliau d sekolah yang lagi jalan dengan Baboo, sehingga kami saling menyapa dan berkenalan.


Beberapa hari yang lalu beliau wira-wiri di sekolah lagi. Ketika melewati depan aula sekolah, waya sedang duduk disana. Saya senyum sapa dengan beliau. Mr. Peter menghampiri saya. Dalam pertemuan tersebut, saya menyinggung soal English Camp, karena sebelumnya saya tahu bahwa acara ini ada hubungannya dengan beliau. Saya cuman dapat informasi sekilas saja dari guru di sekolah tentang English Camp, yang intinya saya diminta untuk bergabung. Saya tidak tahu persis acaranya seperti apa. Dalam kesempatan ini, Mr. Peter memberitahu saya tentang lokasi dan juga sedikit gambaran terkait pelaksanaanya seperti apa. Mr. Peter orangnya sangat asyik jika diajak ngobrol. 

 Tiba-tiba, Mr. Peter juga berbicara tentang  sebuah cerita tentang “The Very Happy Caterpillar” yang saya tidak tahu tentang apa ceritanya. Kebetulan saya lagi buka internet, saya diminta untuk searching cerita tersebut yang versi youtube. Saya diminta untuk mempelajari cerita itu dan kalau berhasil akan ditampilkan di acara English camp. Setelah itu beliu say good bye dan see U tomorrow. Saya belajar cerita tersebut dan mendalami alur ceritanya.


Hari Selasa, 


Hari Selasa adalah hari pertama pelaksaan English Camp. Untuk hari pertama dan kedua dilaksanakan di sekolah Suksasat, Rattaphum, Songkhla dan untuk hari ketiga hingga penutupan dilaksanakan di Thayaiwittaya School. Jarak dari Hat yai ke Rattaphum cukup jauh, sekitar 40 km. Dari Thayaiwittaya School ada sekitar tiga puluh siswa yang yang diikutkan dalam kegiatan ini. Kami kesana dengan dua mobil, mobil sekolah dan menyewa angkutan. Kurang lebih delapan guru yang ikut. 


Sampai di sana, terlebih dahulu kami menuju aula sekolah Suksasat. Disana sudah duduk murid Suksasat sendiri yang diikutkan dalam acara ini, ada sekitar 30 siswa juga. Mr. Peter sudah terlihat memberikan pemanasan kepada siswa yang telah hadir terlebih dahulu disana. 


 Large group activities

Kami yang baru datang diminta segera untuk menyesuaikan dengan yang lainnya, mengambil posisi duduk yang nyaman. Satu per satu kami, baik siswa maupun guru diminta untuk memperkenalkan diri satu per satu. Setelah itu di panggil dua perwakilan guru dari sekolah Thayai dan Suksasat untuk menyampaiakan sambutannya.

Sambutan dari perwakilan guru Suksasat School
 Sambutan dari perwakilan guru Thayaiwittaya School


Acara di lanjutkan dengan pembagian grup. Semua siswa diminta untuk berbaris di depan lalu berhitung satu sampai tiga, karena hanya akan nada tiga grup saja. Sementara guru yang bertugas juga berbaris sesuai dengan kelasnya, mulai dari kelas drama (drama class), kelas bernyanyi (song class), kelas membaca (reading class), dan kelas seni (art class). Grup satu bergabung kelas seni, grup dua bergabung di kelas drama, dan grup tiga bergabung di kelas membaca. Untuk kelas bernyanyi, di jam pertama (09. 00 – 10. 30) ini free. Mendapat giliran mengajar masih di jam selanjutnya.

Dalam sehari ada empat jam pelajaran yang setiap jamnya 90 menit, dua jam pelajaran di pagi hari dan dua jam pelajaran di jam siang setelah istirahat. Dengan begitu, per harinya setiap kelas akan mendapat gilaran mengajar semua grup, baik grup satu, dua, atau tiga dan masing-masing kelas mendapat diskon satu jam pelajaran. Kebetulan untuk kelas bernyanyi, diskonnya di pagi hari.


Ya, dalam kesempatan ini saya mendapat bagian untuk mengajar di kelas bernyanyi bersama salah guru di Thayaiwittaya School, yaitu Mrs. Nurhayatee. Ia juga guru Bahasa Inggris di sekolah yang mengajar di tingkat dasar.


Meskipun kami sebelumnya belum terlalu akrab dengan Mrs. Nur dikarenakan tidak jadi satu kantor waktu di sekolah, namun dalam kesempatan ini kami bisa bekerja sama dengan baik. Saya sangat cocok mendapat partner mengajar di kelas bernyanyi dengan beliau.


Sebelum mulai mengajar, kami berdiskusi terlebih dahulu tentang lagu apa yang ingin diajarkan. Mrs. Nur sudah mempersiapkan beberapa lagu dari rumah. Kami bersepakat untuk mengajar mereka setiap harinya dua lagu dan diulang-ulang hingga mereka bisa, serta disertai gerakannya sekalian.


Kami mulai mengajar di jam kedua (10. 30 – 12. 00) dan kebetulan yang mendapat jadwal untuk belajar di kelas bernyanyi di jam ini adalah grup tiga. Masing-masing grup rerata beranggotakan 15 anak. 


Pagi itu Mr. Peter datang kelas kami. Beliau bertanya kepada kami bagaimana teknis mengajarnya. Ternyata Mr. Peter tidak setuju jika satu hari mengajak mereka untuk langsung bisa dua lagu sekaligus, karena kalau ini dilakukan kemungkinan besar siswa akan mudah mengingat pada lagu yang mereka pelajari di akhir saya, yang awal-awal bisa lupa. Cara yang kami usulkan katanya juga akan memakan waktu lama, dalam waktu yang singkat hasilnya tidak bisa maksimal.


Akhirnya kami mengikuti saran dari beliau. Mr. Peter menuliskan sebelas judul lagu di papan tulis. Dalam sehari siswa harus belajar semua lagu tersebut. Meskipun di hari pertama siswa masih belum lancar, tapi kalau sudah di ulangi berkali-kali, hasilnya akan jauh lebih bagus. Dari beberapa lagu yang beliau berikan sudah siap tinggal putar, namun untuk beberapa lagu lainya belum punya, jadi harus download terlebih dahulu.


Sebelas lagu tersebut diantaranya; welcome to you, the hungry caterpillar, fly fly butterfly, little rabbit foo foo, rainbow, Sunday, one little finger, ten monkeys, ABC song, where is father frog, hanky panky. Ada juga diantara lagu itu, yang kami masih asing. Jadi, kami harus sambil belajar juga, he he.


Mr. Peter membuka kelas kami, memberikan pemanasan kepada mereka dengan menyanyi sambil bermain lewat lagu hanky panky. Permainanya menyenangkan dan siswa sangat gembira melakukannya. Ini salah satu yang masih baru buat kami. Sebenarnya lirik lagunya singkat, tetapi karena yang bicara native, jadi tidak begitu jelas dengan apa yang beliau katakan.


Setelah selesai giliran kami yang mengisi. Sebelum mulai bernyanyi, siswa diminta untuk berkenalan satu per satu di hadapan teman-temannya. Pertama-tama siswa mendengarkan dulu lagunya (sebagian lagu ada video dan lirik lagu), diputar hingga dua sampai tiga kali, setelah itu dinyanyikan bersama-sama. Sesekali kami juga memberikan contoh kepada mereka bagaimana menyanyikan lagu tersebut. Malah beberapa lagu, ada siswa yang lebih bisa dari kami, jadi kami memberikan kesempatan kepada mereka untuk maju ke depan dan bernyanyi. Semua lagu tersebut bernada ceria, liriknya juga singkat, jadi lumayan mudah untuk ditirukan dan dihafal. Ada satu kelompok yang di hari pertama ini sudah lumayan bisa menirukan lagu-lagu yang kami putar.


Sebagai penutupnya, kami melakukan seperti apa yang dilakukan oleh Mr. Peter waktu pemanasan. Menggunakan lagu Hanky Punky sambil bermain (circle game). Setelah dicari-cari di internet, akhirnya ketemu juga lagu ini. Untuk sementara kami saja yang bernyanyi, siswa hanya melakukan permainanya saja, karena memang cukup sulit pelafalannya. Kami saja masih sambil melihat.

 Circle game "Hanky Panky"


Sebelum pulang, saya bersama Mrs. Nurhayatee menemui Mr. Peter untuk menanyakan lirik lagu little rabbit foo foo agar malamnya bisa kami pelajari dan esok sudah bisa diajarkan kepada siswa. Sebenarnya sudah dapat videonya, tapi pendengaran kami tidak peka untuk mencerna kata-katanya. Dengan senang hati Mr. Peter menuliskan lirik lagu tersebut untuk kami serta menyanyikannya. Terakhir kami juga menceritakan pengalaman mengajar hari ini kepada beliau untuk di evaluasi.



Cerita pengalaman mengajar di English Camp Day #1, 30.03.2016

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

UJIAN KESABARAN: RESEP SEMBUH PENDERITA HIPERTIROID

Oleh: Eka Sutarmi Periksa rutin ke dokter saya lakoni sejak saya mengetahui penyakit tiroid yang menyerang organ tubuh saya. Tepatnya 6 Ju...