Sabtu, 26 Maret 2016

Sekilas tentang Angkutan Umum di Thailand

Setelah beberapa kali mengendarai beberapa angkutan umum selama di Thailand, saya ingin memeberikan sedikit cerita tentang beberapa jenis angkutan umum yang ada disini. Kebetulan saya baru saja melakukan perjalanan untuk beberapa hari terakhir ini, akhirnya muncul ide untuk menulis tentang angkutan umum. Berikut sekilas ceritanya,


Kereta Api

 Kereta api di Hat yai junction
Perjalanan akan lebih seru dengan naik kereta api. Seru karena melewati rute spesial ketika perjalanan dengan transportasi yang satu ini. Pemandangan alam yang terlihat dari dalam kereta bakalan menjadikan perjalanan dengan kereta terkesan lebih seru. Dibalik sisi megahnya kota-kota di Thailand, jika perjalanan di tempuh dengan kereta api, juga akan melihat sisi megahnya pesona alam yang ada di Thailand.


Seperti halnya kereta api yang ada di Indonesia, ada KA ekonomi, KA eksekutif, KA bisnis, dll, kereta Api di Thailand juga bervariasi, tegantung pilihan. Sejauh yang saya ketahui ada tiga jenis, yaitu rapid, special express, dan ordinary. Jika memilih bepergian dengan kereta api rapid dan special express, maka harus membeli tiket berbayar dulu, harga sesuai dengan tempat yang dituju. Saya pernah sekali naik kereta api special express dengan rute Yala – Hat Yai, tiketnya seharga 100 baht. Dengan naik kereta yang berbayar ini, kita akan dimanjakan dengan fasilitas lengkap, bersih, dan nyaman. Tidak ada penjual bersliweran, duduk di kursi empuk, ber-AC, ada juga yang tempat duduknya di desain seperti kamar-kamar layakna hotel,  dll. 


Menariknya, Thailand punya fasilitas transportasi berupa kereta gratis. Dengan membeli tiket yang berjenis ordinary, maka kereta gratis akan memanjakan perjalanan si penumpang. Namanya saja gratis, jadi fasilitas di dalamnya juga berbeda dengan yang tidak gratis. Kalau yang bayar pakai AC atau kipas, maka yang gratis cukup mengandalkan angin dari jendela, dll. Namun, sempat saya perhatikan jam keberangkatan dan kedatangan antara kereta api kelas atas, menengah, dan bawah selisihnya tidak jauh berbeda. 

Beberapa kali saya naik kereta gratis, untungnya masih ada saja tempat duduk yang tersisa. Pada waktu-waktu tertentu, kereta api gratis mengangkut penumpang yang sangat banyak, sehingga seringkali banyak penumpang yang berdiri dan duduk di bibir pintu kereta.

Van


Kalau naik kereta api, sudah pasti penumpang hanya bisa turun di stasiun tertentu, yang kiranya cukup dekat dengan tempat tinggal. Biasannya untuk  berjalan ke rumah, masih harus naik bus lagi atau kendaraan lainnya. Berbeda dengan Van, karena akan diantarkan hingga tempat tujuan. Angkutan jenis ini sekilas seperti bus kecil atau colt yang biasanya dipakai oleh jasa travel. Semua Van di Thailand berwarna putih yang masing-masing memiliki arah dan tujuan tertentu. 


Jika ingin bepergian ke satu wilayah ke wiilayah yang lain, angkutan Van ini sangat cocok. Meskipun dengan harga yang sedikit mahal, namun penumpang bisa menikmati fasilitas yang ada di dalamnya. Sopirnya ramah, ber-AC, membawa penumpang yang pas, dll. Masing-masing Van punya identitas sopir sendiri-sendiri, seperti nama, umur, alamat, no- telp, dll. 

Selama disini pernah dua kali naik Van, pertama waktu ke rumah Achan di Narathiwat, PP membayar 400 baht, sedangkan naik Van waktu perpanjangan visa ke khota Bharu, Malaysia.

 Beberapa Van yang siap mengantar kami ke Kota Bharu, Malaysia waktu itu


Ada terminal khusus untuk angkutan ini, namanya Van station. Di terminal tersebut Van berjejer sesuai dengan wilayah yang ingin di tuju. Misalnya lajur satu untuk Van menuju Krabi-Trang-Panga, Lajur dua untuk Van menuju Pattani-Yala, dsb. Tinggal mencari papan nama sesuai dengan tempat yang dituju, lalu membeli tiket Van. Tidak perlu khawatir untuk membeli tiketnya, karena di setiap lajur Van sudah ada petugas yang bersedia melayani  pembelian tiket untuk masing-masing wilayah yang dituju. Tinggal bayar sesuai dengan harga yang telah di tetapkan. 


 Van yang parkir di salah satu terminal Hat Yai sesuai jalur tujuan masing-masing

Tampak petugas pelayanan tiket yang ada di Van Station, Hat Yai



Songthaew
Dalam Bahasa Thai “Song” berarti dua, sedangkan “Thaew” memiliki arti baris. Ya, angkutan jenis ini bagian depan seperti mobil pick-up yang biasanya dipakai orang di desa untuk angkutan ketika pergi ke pasar. Sesuai dengan namanya, bahwa memang angkutan ini punya dua baris tempat duduk. Pada bagian belakang  dimodifikasi, diberi atap dan dipasangi bangku panjang di sisi kanan dan kirinya, sehingga ada dua baris tempat duduk.


Songthaew ada bermacam-macam warna, ada warna putih, merah, biru, hitam, dll. Sejauh ini saya masih mengetahui beberapa itu saja. Sepertinya warna tersebut juga dijadikan penanda untuk tujuan tertentu, maka harus memilih Songthaew dengan warna yang tepat agar tidak salah jalur. 

 Songthaew warna biru

Seperti kejadian yang saya alami beberapa waktu yang lalu, karena salah pilih warna, karena memang tidak tahu, terpaksa harus jalan kaki dengan jarak yang lumayan jauh. Seharusnya saya naik Songthaew biru untuk menuju tempat tinggal saya, namun saya naik yang warna putih karena sebelumnya telah tanya sopirnya kalau angkutan ini lewat Khuanlang Village, tempat saya tinggal. Benar Songthaew ini lewat Khuanlang, tetapi keberuntungan belum dipihak kami, ternyata kami berhenti di Khuanlang yang masih jauh dari tempat saya tinggal. Untung saja saya memperhatikan arah yang sopir Songthaew ambil, yang seharusnya lurus, ternyata belok kanan.


Karena sudah beberapa kali naik Songthaew, saya jadi tahu juga teknisnya. Ada tombol bewarna merah yang terpasang di beberapa titik di dalam angkutan ini. Setiap penumpang yang ingin turun tinggal pencet tombol merah yang ada di dekatnya, maka Songthaew akan segera berhenti. Baru saja saya ketahui hal ini setelah naik naik Songthaew yang terakhir kali pada beberapa hari yang lalu.


Tidak seperti kereta api dan Van, Songthaew ini memiliki jarak antar yang dekat, hampir tidak ada songthaew untuk antar wilayah, paling juah adalah antar kabupaten. Jika ingin bepergian mendadak, maka naik Songthaew adalah solusi terbaik, karena bisa datang sewaktu-waktu.


Tuk - Tuk


Kendaraan yang satu ini juga tak kalah populer disini, mungkin salah satunya karena namanya yang unik, “tuk-tuk”. Kalau di Jakarta, tut-tuk sama dengan mobil Bemo atau Bajaj, yang mempunyai roda tiga dengan suara knalpotnya yang menggelegar, trun thung thung thung. Sempat saya mencari informasi di internet, memang banyak negara yang punya angkutan umum sejenis Bajaj ini, tentunya dengan nama yang berbeda-beda, misalnya di Pakistan bernama Rickshaw.


Saya malah belum menjumpai tuk-tuk yang sejenis Bajaj ini, yang sering saya lihat malah sejenis angkot juga, seperti Songthaew yang ada dua lajur kursi dibagian belakang untuk duduk penumpang, tapi ukurannya lebih mini. Katanya, kendaraan tersebut namanya juga tuk-tuk. Selain ukurannya yang lebih mini, untuk membedakan tuk-tuk dengan Songthaew bisa dilihat bodinya yang bagian depan. Tuk-tuk memiliki bodi bagian depan yang tumpul, sementara Songthaew bagian depannya lonjong seperti bagian depan mobil pada umumnya.


Tuk-tuk

Tidak seperti Songthaew yang bisa naik sewaktu-waktu dan setiap saat lewat,  mobil mini ini biasanya mangkal di tempat tertentu, seperti pasar, tempat wisata, mall, dll. Tuk-tuk biasanya mengantar dari satu tempat ke tempat yang lain yang jaraknya tidak terlalu jauh. Kalau pergi ke tempat-tempat tertentu, akan melihat berjejer-jejer tuk-tuk yang mangkal. Biasanya sopir tuk-tuk akan membujuk orang-orang yang lewat untuk mengantarnya ke tempat lain dengan biaya sekian. Kebanyakan pelancong yang ingin pergi ke destinasi tertentu. Meskipun hanya satu orang saja, jika ongkosnya sudah deal, maka sopir tuk-tuk akan bersedia mengantar ke tempat tujuan. Tapi harus pandai menawar ongkosnya, kalau tidak hati-hati dalam menawar, bisa-bisa kena tipu oleh sopir tuk-tuk. 


Terlihat beberapa tuk-tuk yang mangkal di depan tempat perbelanjaaan

Itulah sekilas cerita tentang angkutan umum yang ada di Thailand, khususnya angkutan umum yang memang pernah saya naiki ketika bepergian ke tempat-tempat tertentu.  

~Have a nice ride~

1 komentar:

UJIAN KESABARAN: RESEP SEMBUH PENDERITA HIPERTIROID

Oleh: Eka Sutarmi Periksa rutin ke dokter saya lakoni sejak saya mengetahui penyakit tiroid yang menyerang organ tubuh saya. Tepatnya 6 Ju...