Ada beragam ekstrakurikuler yang ada di sekolah Thayai
Wittaya, seperti bidang seni, olah raga, ketrampilan, tata boga, dan bidang
lainnya, yang kesemuannya memberikan ruang kesempatan kepada siswa untuk bergabung
sesuai dengan bakat dan minat yang mereka miliki.
Sesuai dengan pengamatan saya, ada guru pendamping yang ahli
dalam bidang bidang ekskul tertentu yang menjadi pembimbing dan juga mengatur
jalannya ekstrakulikuler yang dibinanya. Masing-masing ekskul diatur oleh guru
pembina, seperti waktu pelaksanaan, kegiatan yang dilakukan, perekrutan
anggota, dll. Saya sebenarnya juga tidak tahu betul bagaimana tekhis pengelolaan
ekskul di sekolah ini, tapi yang jelas secara garis besar pelaksaannya seperti
itu.
Salah satu kegiatan ekskul tersebut yang saya telibat
didalamnya adalah English Club yang diberi nama The Star Club. Sebelum saya kesini,
English Club sudah terbentuk sekitar dua bulan sebelumnya. Disini, saya
diberikan kesempatan untuk membantu mendampingi mereka bersama salah seorang
guru Bahasa Inggris, yaitu Mrs. Robi’ah. Kegiatan-kegiatan
yang ada di ekskul ini antara lain, menonton film Bahasa Inggris, menyanyi lagu
Islamic English song, English drama, poem
reading, dan lain-lain. Ada sekitar 15 siswa yang bergabung dalam The Star Club. Pertemuan diadakan
seminggu sekali setiap Rabu setelah istirahat, dimulai jam 13. 15 dan selesai
pukul 14. 00.
Kegiatan ekskul ini juga mendapat
perhatian lebih dari sekolah, yaitu dalam bentuk ekskul exhibition dengan diadakan penilaian atau evaluasi dari pihak yang
bertugas, seperti school director dan
juga beberapa guru yang dipilih untuk menjadi tim evaluasi. Selama saya disini sudah
dua kali diadakan evaluasi dari pihak sekolah terhadap setiap bidang ekskul
yang ada. Pertama, dilakukan pada satu bulan yang lalu, dan yang kedua, baru
saja dilaksanakan kemarin, Jum’at 24-02-2016. Untuk evaluasi yang kedua ini
pelaksanaannya lebih besar dan meriah daripada evaluasi sebelumnya, tapi
tekhnis pelaksanaanya sama, sekaligus menjadi penutup kegiatan ekstrakurikuler
di semester ini.
Semua siswa yang mengikuti kegiatan ekskul kemarin
siang berkumpul di aula sekolah guna adakan
excul exhibition. Dalam
kegiatan ini masing-masing jenis ekstrakurikuler diberikan stand berupa meja panjang. Disitulah tempat pameran hasil karya
dari kegiatan ekskul yang telah mereka ikuti. Selain itu, setiap bidang ekskul
juga diwajibkan untuk membuat board atau
mading yang berisi tentang dokumentasi kegiatan, isinya baik berupa foto atau
deskripsi ringan tentang kegiatan yang diikuti. Board dibuat sebagus mungkin karena termasuk salah satu kriteria yang
akan dinilai oleh tim penilai. Sebagai bentuk pertanggungjawaban, guru
pendamping juga harus menunjukkan laporan kegiatannya untuk diperiksa oleh tim
penilai. Yang tak kalah menariknya, aka nada penampilan dari perwakilan siswa
yang mengikuti kegiatan ekskul di panggung utama untuk mempersembahkan atau
mempresentasikan kegiatan yang mereka ikuti di depan juri dan penonton.
Setelah masing-masing stand siap, Kak. Fuziah salah satu guru yang
bertugas sebagai pembawa acara segera mengkondisikan semuannya, seperti meminta
siswa yang akan tampil untuk mempersiapkan diri, menyuruh semua murid untuk
duduk rapi di dekat stand masing-masing dan bersiap menyaksikan penampilan
teman-temannya, dll.
Sebelum
penampilan di atas panggung dimulai, pembawa acara memanggil tim penilai
untuk masuk ke aula, masing-masing dari tim penilai memiliki tugas sendiri-sendiri,
ada yang bertugas memeriksa dokumen kegiatan yang berada di stand, ada yang
menilai kreasi siswa dalam membuat mading kegiatan, dan beberapa guru lainnya
termasuk kepala sekolah menjadi juri dari setiap penampilan siswa.
Penampilan panggung dibuka dengan grup an-nasyid
dibawah bimbingan seorang guru melayu, yaitu Mrs. Chareefa. Ada beberapa lagu
yang dibawakan yang kesemuannya lagi melayu islami, diantarannya sepohon kayu,
rasul mulia, dan hasbi rabbi. Satu lagu yang berjudul rasul mulia dinyanyikan
seorang diri, sedangkan lagu yang lain dinyanyikan secara bersama-sama.
Selanjutnya disusul dengan presentasi dari
ekskul ketrampilan membuat keranjang plastik. Cukup ramai ketika tim ekskul ini
mempersembahkan hasil karyannya, disambut sangat meriah oleh penonton dan juga juri yang menilai. Selain menjelaskan tentang
cara pembuatan dan hal lain yang berhubungan dengan kegiatan mereka, mereka juga
mempromosikan hasil karya mereka kepada para hadirin dengan harga bisa dinego.
Guru pendampingnya juga ikut menawarkan barang hasil karya para siswa tersebut.
Ketika ada yang berhasil menawar harga, lalu membelinya, sontak semua siswa di
ruangan berseru. Cukup banyak keranjang yang berhasil terjual.
Inilah penampilan yang membuat saya
berdebar-debar, yaitu siswa dari ekskul Bahasa Inggris, The Star Club. Sebagai seorang yang ikut campur dalam kegiatan
mereka, wajar rasannya jika saya juga merasakan hal sama seperti mereka ketika
akan menuju panggung dengan disaksikan beberapa juri dan penonton. Setelah kami
berusaha untuk melatih mereka sebelum tampil, kali ini kami hanya bisa berharap
semoga mereka bisa menunjukkan kemampuan terbaiknya.
Ada
beberapa penampilan dari kelompok ini, dimulai dari pembacaan puisi. Karena
hanya puisi singkat saja, jadi ketika
membacakan puisi tidak perlu waktu lama. Sebagai
seseorang yang masih belajar, ia tampil dengan penuh penuh percaya diri saat
membacakan puisinya sangat luar biasa.
Setelah selesai pembacaan puisi, dilanjutkan
dengan menyaksikan penampilan dari grup cowok yang membawakan lagu Maher Zain
berjudul “Insyaallah”. Lagu ini dinyanyikan secara bergantian oleh enam cowok
yang bergabung di The Star Club,
setelah tiba di lirik tertentu mereka bernyanyi bersama-sama. Ketika giliran
ada yang bersuara bagus, sorak penonton sontak memenuhi ruangan.
Meskipun lagu lama, tapi mereka masih belum familiar
dengan lagu ini. Ketika saya diminta oleh guru Bahasa Inggris untuk mencarikan
lagu islami, saya memutuskan memilih lagu ini. Notabene saya orang yang kurang
bisa menyanyi, saya kira lagu tersebut cocok untuk saya yang akan melatih
mereka karena lirik lagunya sedikit dan nadannya cukup mudah ditirukan, selain
itu juga mudah untuk mereka yang belum familiar dengan lagu ini. Setelah
latihan berulang-ulang, lagu ini berhasil dinyanyikan. Yang sebelumnya saya
tidak hafal betul, menjadi hafal setelah beberapa kali melatih mereka. Selanjutnya, disusul dengan penamplilan drama
yang dimainkan oleh tiga siswa.
Pendek cerita, drama tersebut mengisahkan
tentang sebuah keluarga kecil yang berusaha mengajarkan anaknya untuk senantiasa
bersyukur atas segala sesuatu, contoh kecilnya adalah berdo’a saat sebelum dan sesudah makan , dan yang terakhir
mempresentasikan agenda yang selama ini dilakukan dengan media board sederhana yang telah mereka buat. dengan
beberapa gambar dokumentasi kegiatan didalamnya.
Sempat saya mengikuti dua penampilan selanjutnya, yaitu dari kelompok siswa yang tergabung dalam ekskul ketrampilan membuat kaos pelangi dan memasak clean food. Beberapa perwakilan siswa dari ekskul membuat kaos pelangi terlebih dahulu maju untuk mempresentasikan kegiatannya, salah satunya adalah mejelaskan bagaimana proses pembuatannya, serta bahan yang digunakan. Mereka juga berusaha menawarkan hasil karya kepada para juri dan penonton.
Sempat saya mengikuti dua penampilan selanjutnya, yaitu dari kelompok siswa yang tergabung dalam ekskul ketrampilan membuat kaos pelangi dan memasak clean food. Beberapa perwakilan siswa dari ekskul membuat kaos pelangi terlebih dahulu maju untuk mempresentasikan kegiatannya, salah satunya adalah mejelaskan bagaimana proses pembuatannya, serta bahan yang digunakan. Mereka juga berusaha menawarkan hasil karya kepada para juri dan penonton.
Begitu juga dengan green food crew. Karena tentang masakan, jadi mereka juga menjelaskan tentang cara pembuatannya dan bahan-bahan yang digunakan. Ada salah satu siswa turun dari atas panggung untuk menghadap juri dan meminta mereka untuk mencicipinya.
Saya sempat mengamati clean food yang mereka buat, ternyata makanan tersebut terbuat dari ikan gurami mentah namun dengan cara diasamkan, ikan tersebut sudah bisa dimakan, dengan ditemani sambal limau dan sayuran hijau segar.
Sebenarnya masih banyak yang penampilan
selanjutnya yang tak kalah menarik, seperti membuat lukisan dari bubur tisu,
menggambar, mini book, budidaya jamur tiram, dlll. Tapi karena saya sudah
merasa lelah, jadi memutuskan untuk meninggalkan aula terlebih dahulu.
Setelah saya kaluar aula, ternyata suasana di
luar juga sangat ramai. Banyak siswa yang menyaksikan pertandingan olah raga
seperti sepak bola dan bola voli dari mereka yang mengikuti ekskul olah raga.
Sama seperti bidang ekstrakurikuler yang lain, ekskul olah raga juga mendapat
penilaian dari para juri.
Begitulah gambaran dari kegiatan Ekskul Exhibition yang diadakan oleh Thayai WIttaya School pada Hari Rabu, 24.02.2016 kemarin.
Thailand, 26.02.2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar