Hari ini akhirnya tiba
juga waktu untuk bisa pergi bersama-sama dengan teman. Semua persiapan untuk
melakukan perjalanan hari ini saya lakukan baru tadi pagi. Karena saya meminta Utadz
di sekolah untuk mengantar masih jam 07. 30, saya kira waktunya masih cukup
jika saya mempersiapkan semua sebelum berangkat, diantarannya setrika pakaian yang
harus dipakai dan dibawa, mengechek
barang bawaan, khususnya
persyaratan perpanjangan visa, dll.
Persiapan yang saya lakukan secara mendadak
dan serba buru-buru, membuat persiapan saya tidak maksimal. Hampir mendekati
jam 07.30, saya belum selesai packing. Salah satu guru disekolah menghubungiku,
meminta saya segera berangkat, baru saya berupaya untuk segera melarikan diri.
Sesegera saya berangkat
ke sekolah dan menunggu kedatangan Ustadz yang akan mengantar saya disana. Sambil menunggu saya
periksa kembali barang bawaan saya. Sempat panik disekolah, karena seingat saya
HP sudah masuk, setelah saya chek tidak ada. Saya teliti lagi, huuuhhh rupanya
HP saya berada di kantong tas yang berbeda.
Setelah Ustadz datang
dengan mobilyna, saya segera keluar dari kantor guru untuk memberitahu beliau
kalau saya sudah siap berangkat. Singkat cerita, beliau tidak bisa mengantarkan
saya pada kesempatan ini karena ada tugas yang harus dikerjakan. Saya diminta
untuk berangkat bersama sebuah mobil yang sudah terlihat menunggu saya di depan
pintu gerbang sekolah. Saya tidak tahu itu mobil siapa dan ada siapa saja di
dalamnya. Rupanya, beliau telah menelphon Ustadz dari sekolah lain yang juga
akan mengantarkan mahasiswa PKL indo ke stasiun yang sama, yaitu Stasiun Hat
Yai. Saya diminta untuk berangkat bersamanya.
Sebelum berangkat saya
berpamitan kepada beberapa guru di sekolah, kemudian menuju mobil. Ternyata
Ustadz tersebut mengantar teman saya yang sebelumnya hanya tahu lewat grup di
FB karena kami dari kampus yang berbeda. Saya belum pernah bertemu. Namanya
Diah, dari STAIN Kediri. Hehehe, belum berangkat saja sudah riang gembira, karena
mulai bisa bertemu dengan teman seperjuangan meskipun dari kampus yang berbeda.
Selama perjalanan menuju ke Stasiun Hat Yai, banyak hal yang kami bicarakan
dengannya, salah satunya adalah memperkenalkan diri.
Tahu saja jika saya belum
sarapan, sebab terburu-buru. Ustadz yang mengantar kami memberhentikan kami di
sebuah kedai makan. Sepertinya sudah ada perjanjian dengan para Ustadz yang
dari sekolah lain, karena di kedai tersebut telah ada beberapa Ustad dan juga mahasiswa
yang dari beberapa kampus lain, salah satunya teman saya satu kampus. Semakin senang, semakin
banyak teman seperjuangan yang kami temui. Cipika-cipiki dan pelukan rindu
menjadi pembuka pertemuan diantara kami (kecuali teman cow he he he). Di tempat
ini kami menikmati menu sarapan yang disediakan. Menu yang tersedia di kedai
ini hanya berupa Roti Canai rasa kare atau susu, susu hangat, dan teh. Segelas
susu putih dicampur teh dan satu roti Canai menjadi persediaan energy saya
selama perjalanan kali ini. Setelah selesai sarapan, kami melanjutkan
perjalanan kembali menuju stasiun Hat yai.
Sampai di stasiun,
teman-teman saling berdatangan, ada sekitar 12 orang yang berangkat dari stasiun
tersebut, dari bermacam-macam wilayah, ada yang dari Wilayah Songkhla, Krabi,
Patthalung, Panga, dll. Kebahagiaan diantara kami terlihat begitu jelas. Akhirnya
kami bisa berkumpul bersama.
Sesuai dengan kesepakatan kami melalui grup di FB bahwa kami, baik yang berangkat gelombang 1 (tanggal 9) dan gelombang 2 (tanggal 10) bersepakat untuk naik kereta api yang bernomor 451, SIHANENG, agar kami semua bisa dalam satu kereta meskipun naiknya dari tempat yang berbeda-beda. Kereta tersebut bukan kereta express tapi kereta local, dengan naik kereta tersebut, kita tidak dipungut biaya, alias gratis.
Ada dua Usadz di stasiun
tersebut yang memandu keberangkatan kami, diantarannya melihat jadwal
keberangkatan, memesankan tiket, sampai menemani kami menunggu kereta datang.
Ust. Sholeh salah satu pemandu keberangkatan kami |
Kereta api nomor 451 dari Hatyai Juntion menuju Sungai Kolok ternyata berangkatnya masih sekitar pukul 11. 18. Setelah pembagian tiket kereta, kami masih ada waktu sekitar satu jam-an untuk beristirahat sembari menunggu kereta datang. Tak lain yang kami lakukan adalah saling bertukar cerita diantara kami semua, selain itu kami juga foto-foto di area ruang tungu stasiun Hatyai tersebut.
Train time table |
Ticket service |
Dari kiri: Diah, Eka, Winda |
Menunggu kereta datang (Pic: Mbk. Yuni, IAIN Bukit Tinggi) |
Saya tidak mengamati dengan detail bagian luar kereta, seingat saya keretanya berwarna hijau. Setelah kereta datang, langsung saja kami segera masuk ke kereta dan mencari posisi tempat duduk. Kami bebas memilih tempat duduk, karena tidak ada ketentuan di tiketnya. Beruntung masih ada tempat duduk yang tersisa buat kami semua.
Kereta berangkat sekitar
pukul 10. 45. Namanya saja sudah kereta gratis, jadi harus menikmati apapaun dan
bagaimanapun keadaan keretanya. Hmmm memang keretanya seperti kereta tua, tapi nyaman-nyaman
saja (bagi saya) naik kereta ini.
Boleh saya cerita
sedikit. Kereta tersebut masih beralaskan kayu atau papan. Tidak menggunakan AC
melainkan masih menggunakan kipas angin yang menempel di langit-langit kereta.
Tempat duduknya dari kayu yang bisa memuat dua orang setiap bangkunya, sedangkan
posisinya berhadap-hadapan. Ada salah satu fasilitas kereta yang membuat saya
sangat nyaman naik kereta ini, yaitu bisa menikmati panorama
luar dari dalam kereta sesukannya. Kereta ini benar-benar tidak berjendela dan kebetulan saya duduk
tepat di dekat jendela tanpa kaca itu, jadi saya bisa menikmati panorama diluar
dengan bebas. Perjalanan untuk sampai di Stasiun Sungai Kolok kurang lebih
pukul 15. 30. Perjalanan yang cukup lama dengan kereta yang sederhana bisa
membuat perjalan saya menyenangkan karena ramai-ramai menikmati panorama
sepanjang perjalanan dari atas kereta lewat jendela tidak berkaca.
Asyiknya menikmati panorama dari dalam kereta |
Banyak sekali stasiun
yang kami lewat, setiap stasiun selalu berhenti untuk menjemput penumpang.
Teman-teman saya yang bersiap dari stasiun yang berbeda bisa bertemu juga dalam satu kereta,
namun mereka di gerbong yang berbeda.
Kami bisa berkumpul semua
setelah sampai di tempat tujuan, yaitu Stasiun Sungai Kolok. He he, kita
benar-benar seperti bertemu keluarga yang selama ini hilang, kaya sinetron putri
yang tertukar saja. Alhamdulillah, bahagia bukan … akhirnya kami bisa berkumpul
bersama.
Sungai Kolok railway station |
Kita berjumpa |
Cerita tanggal 09-02-2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar