Sabtu, 13 Februari 2016

D’Journey Negeri Kelantan, Malaysia



Rombongan yang berangkat gelombang satu pada tanggal 09 kemarin ada sekitar 38 orang. Kami baru bisa bertemu semua  saat sudah di Stasiun Sungai Golok, karena ketika di kereta, kami berada di gerbong yang berbeda. Dari Stasiun Sungai Golok, kami dijemput oleh dua mobil pick up untuk menuju ke TK Al-Aamin yang berada tak jauh dari stasiun tersebut. Kami semua menginap disana. 

Perpanjangan Visa ke Khota Bharu, Kelantan, Malaysia masih esok hari, sekitar pukul 06. 00, jadi ada waktu semalam untuk melepas penat setelah perjalanan cukup jauh, sekaligus melepas rindu karena tidak bertemu dengan teman yang cukup lama. 


Di TK Al-Aaminn, kami di tempatkan di ruang kelas. Kalau malam, ruang kelas tidak dipakai, jadi ruang kelas itu bisa dibuat tempat istirahat kami semua. Di ruang itu sudah dilengkapi perlengkapan tidur anak-anak, itulah yang kami pakai sebagai alas tidur. 

Pihak sekolah begitu memperlakukan kami dengan sangat bagus. Malamnya kami mendapat jatah makan malam, disediakan kopi susu dan susu milo  beserta air panas, kami bisa membuat kopi susu atau susu milo sesukannya. Satu kaleng besar roti susu siap menjamu kehadiran kami semua, oh..iya, satu lagi kita juga boleh ambil susu sapi murni kemasan di pendingin (biasanya untuk diminum anak TK setiap harinya).


Sekitar pukul  20. 00, kami semua diminta untuk berkumpul di sebuah ruangan karena akan mendapatkan pengarahan tentang teknis perpanjangan Visa dari pihak yang bersangkutan. Beberapa aturan disampaikan pada malam itu, diantarannya malam ini semua formulir pengisian Visa harus selesai, ditulis dengan hati-hati tanpa meninggalkan coretan satu kalipun, esok hari jam 06. 00 kami harus sudah siap berangkat ke Kota Bharu, Malaysia, jika tidak siap, langsung tinggal, wahhhh ngeri sekali ...

Pengarahan tekhnis perpanjangan Visa


Keesokan harinya, 10 Feb 2016….


Di TK ini, kamar mandinya sangat terbatas, jadi harus bersedia bangun pagi jika tidak ingin mengantri. Pukul 03. 30, saya mendengar beberapa teman yang sudah bangun, saya langsung bangun, dan segera pergi ke kamar mandi. Ternyata belum banyak yang antri, Alhamdulillah.


Sebelum berangkat, tidak lupa menyeduh dulu segalas milo dicampur dengan susu sapi murni dan disantap bersama roti kaleng untuk sarapan, karena pagi hari, kami tidak mendapat jatah nasi.


Pukul 07. 00, tapi suasana masih remang-remang, sebanyak tiga mobil Van (panggilan untuk mobil travel di Thailand) sudah menunggu kami di halaman belakang sekolah. Aba-aba yang meminta kami untuk segera menuju Van mulai terdengar, kami pun segera keluar dari ruangan. Masing-masing mobil memuat 14 orang saja, jadi kami semua dibagi menjadi tiga Van. 


Persiapan berangkat


Saya bersama semua teman satu kampus dan ada beberapa teman dari kampus lain  menjadi satu Van. Saya duduk di kursi nomor dua dari belakang dan dekat dengan jendela (kalau yang ini ada kacannya, he he). 

Sungai Kolok, yang berada di wilayah Narathiwat, Thailand merupakan wilayah yang berbatasan dengan Negara Malysia. Baru beberapa menit perjalanan, sampailah kita di Malaysia. Setelah sampai di perbatasan tersebut, disitu ada dua kantor imigrasi yang berada tepat di tengah jalan yang menghubungkan Negara Thailand dan Malaysia. Sebelum masuk negara Malaysia, kami harus berhenti terlebih dahulu di kantor imigrasi yang terletak di Sungai Kolok (Thailand). 

Antri cop passport keluar Thailand di kantor imigrasi Snngai Kolok (Thailand)
Disana kami harus antri untuk mendapatkan stempel atau cop passport pertanda keluar dari Thailand, setelah semua selesai, kami naik Van lagi, lalu melintasi jembatan sungai Golok kurang lebih 500 meter, sampailah di Malaysia. Berhenti lagi kantor imigrasi Rantau Panjang (Malaysia), disana kami antri lagi untuk mendapatkan cop passport, pertanda masuk Malaysia.


Antri cop passport masuk Malaysia di kantor imigrasi Rantau Panjang (Malaysia)


Karena banyak dari kami yang harus dilayani oleh petugas, maka kami sebelum melanjutkan perjalanan, harus mengechek kembali cop atau stempelnya, siapa tahu ada yang terlewatkan, karena kalau tidak ada stempel tersebut, akan sulit untuk masuk Thailand kembali atau keluar dari Thailand.


Setelah semua beres baru kami bisa melanjutkan perjalan kembali. Dari Rantau Panjang menuju ke Kota Bharu, Kelantan, Malaysia. Disinilah tujuan utama kami, melakukan perpanjangan visa di Royal Thai Consulate-General di Kota Bharu.


  

Royal Thai Consulate - General - Kota Bharu
Karena semua persyaratan sudah kami persiapan sebelum berangkat, jadi tidak perlu waktu lama. Photo 4 x 6, foto copy passport, dan formulir perpanjangan Visa di steples jadi satu, lalu dimasukkan ke passpor masing-masing. Dikumpulkan jadi satu ke koordinator kami untuk dikumpulkan kepada kepada petugas. Visa akan jadi masih nanti sore.


Sambil menunggu visa jadi, perjalanan berlanjut ke salah satu tempat wisata yang ada di Kelantan. Dengan menempuh perjalan yang lumayan lama, akhirnya sampai di tempat yang kami tuju, yaitu Museum Adat Istiadat Diraja Kelantan. Berbicara tentang Kelantan, tiba-tiba jadi teringat kasus manohara dengan suaminya dulu, he e.

Sebelum masuk ke museum, kami makan siang terlebih dahulu. Nasi bungkus dengan satu botol air mineral menjadi santapan memu makan siang kami. Kami makan bersama sambil duduk di depan pintu masuk museum. 


Untuk masuk museum kami harus membayar sebesar 2 ringgit. Saya tidak tukar uang ringgit, tapi sudah ada teman saya menukarkan uang ringgitnya dalam jumlah yang cukup banyak. Ketika ingin masuk museum atau membeli barang-barang di Malaysia, saya tinggal menukarkan uang Baht dengan ringgit kepada teman saya. Saya memberikan uang Baht kepada teman saya sebesar 20 baht (setara 2 ringgit atau sekitar 8. 000 rupiah) untuk biaya masuk museum.



Tampak depam Muzium adat-istiadat Diraja Kelantan


Di museum tersebut, terdapat bernagai macam jenis adat istiadat Diraja Kelantan yang dipamerkan. Dengan iringan musik tradisional bersuara remang-remang, kami menyusuri setiap sudut museum. Ada jenis pakian tradisi yang dipamerkan dan juga hal-hal lain yang berkaitan dengan adat-istiadat Diraja Kelantan seperti, istiadat berkhatan, puri (bilik/ruang) pertunangan, istiadat pijak tanah, dll. Masing-masing pameran tersebut disertai nama dan keterangan masing-masing. Jika ingin mengetahui lebih jauh tentang adat-istiadat Diraja Kelantan yang dipamerkan disitu, maka harus membaca dengaan cermat keterangan tersebut. 

Pakaian adat

Istiadat berkhatan


 
Istiadat bersiram

Yang menjadi perhatian saya mengenai adat istiadat Diraja Kelantan ini adalah istiadat injak tanah. Ritual Injak tanak ini sepertinya juga dilakukan oleh masyarakat Jawa untuk bayi yang berusia sekitar tujuh bulanan. Setelah saya baca keterangannya, ternyata tujuannya juga sama, meskipun ritual yang dilakukan berbeda.

Istiadat pijak tanah


Di bilik atau ruang atau puri pertunangan juga menyita perhatian saya. Disitu terlhat banyak peralatan yang disajikan, seperti ingkung (ayam panggang), baju, dan sajian lainnya, seprtinya itu adalah peralatan istiadat yang dipakai ketika keluarga diraja melakukan pertunangan. 


Puri pertunangan


Setelah semua sudut musium berhasil kami kelilingi, selanjutnya kami menuju ke bangunan berikutnya yang terletak bersebelahan, yaitu balai senjata. 
 
Weapon gallery

Disana ada pameran berbagai macam senjata, mulai dari yang berukuran kecil hingga berukuran raksasa. Setiap senjata memiliki nama masing. Musik tradisonal yang bersuara remang-remang tetap menjadi suasana khas ketika masuk di museum.

Menyusuri weapon gallery

Golok

Parang & Golok kecil

Mata lembing

Keris
 
Keluar dari museum

Sesuai dengan instruksi yang kami terima sebelumnya, bahwa ketika waktu Dhuhur sudah masuk segera diminta untuk sholat Dhuhur, lalu melanjutkan perjalanan kembali. Kami-pun segera pergi ke masjid besar dan mewah yang bersada di sebelah kanan museum itu, yaitu Masjid Muhammadi untuk menunaikan Sholat Dhuhur disana.


Sekitar 30 menitan kami berisitarahat di masjid tersebut untuk beristirahat dan sholat. Cuci muka, wudhu, dandan, lalu sholat membuat kami fresh kembali, dan siap melakukan perjalanan selanjutnya.

Siap melanjutkan perjalanan kembali setelah beristirahat sejenak di Masjid Muhammdi, Kelantan


Ada beberapa orang yang meminta untuk membeli oleh-oleh dari Malaysia. Kami akhirnya diberhentikan di pusat perbelanjaan Tesco Lotus Kota Bharu. Ada teman-teman yang belanja disana atau sekedar mencicipi makanan yang dujual di tempat ini. Saya bersama rombongan teman yang lain menuju ke tempat makanan. Karena saya merasa lapar lagi, saya berniat membeli makan, 5 ringgit untuk menu nasi dan ayam lalapan.

Makan di Tesco Lotus, Kelantan


Selesai makan, saya ikut teman-teman untuk berkeliling, melihat-lihat barang dagangan yang dijual di tempat ini. Karena saya tidak berminat untuk membeli, jadi saya hanya mengikuti mereka pergi saja. Setelah puas, baru kami keluar dan menuju ke mobil lagi. Waktu sudah sore, maka tujuan selanjutnya adalah kembali pulang, tapi kami mengambil Visa terlebih dahulu.


Perjalanan yang lumayan lama, kami tempuh lagi. Ketika sudah sampai di tempat pembuatan Visa, hanya seorang saja yang turun ambil Visanya, yang lain menunggu di mobil. Ternyata hanya sebentar saja waktu pengambilan Visanya, lalu dibagikan Visa itu kepada pemiliknya masing-masing. Visa ini hanya berlaku dua bulan saja, tepatnya pada tanggal 5 april, kami sudah meninggalkan Thailand. Bahagia, bukan?


Ketika sampai di Rantau Panjang kami melakukan hal yang sama seperti saat berangkat, antri untuk mendapatkan cop atau stempel, tapi ini sebaliknya, bukan masuk Malaysia, tapi cop keluar Malaysia. Tidak banyak yang antri, jadi cukup cepat pelayannanya. Dari Rantau Panjang (Malaysia), kami tidak naik mobil, melainkan jalan kaki menuju Sungai Kolok (Thailand). Berjalan menyusuri harmony bridge, yang menghubungkan perbatasan antara Malaysia dan Thailand sekitar 500 meter-an.


Di imigrasi Sungai Golok, antrian cukup padat dan panjang. Harus sabar menanti hingga sampai pada giliran kami. Cop masuk Thailand sudah kami dapatkan, artinya kita sudah diizinkan kembali masuk Thailand. Tinggal berjalan beberapa menit lagi, sampailah kita di tempat semula, yaitu TK Al-Amin.


Sekitar pukul 18. 00, kami sampai, sementara teman-teman yang berangkat pada gelombang dua, baru saja sampai juga. Mereka akan melakukan perjalanan seperti kami ini masih esok hari, sementara yang berangkat gelombang satu esok hari akan kembali ke wilayah masing-masing, sedangkan yang gelombang dua akan melakukan perjalanan ke Kota Bharu, Kelantan, Malaysia.


Kami ada waktu sealam untuk melepas rindu kami semua, apa yang kami lakukan, see you my next story!

Lanjutan cerita  Bahagia, Bukan? dan Kereta Tanpa Jendela

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

UJIAN KESABARAN: RESEP SEMBUH PENDERITA HIPERTIROID

Oleh: Eka Sutarmi Periksa rutin ke dokter saya lakoni sejak saya mengetahui penyakit tiroid yang menyerang organ tubuh saya. Tepatnya 6 Ju...