Rombongan yang berangkat
gelombang satu pada tanggal 09 kemarin ada sekitar 38 orang. Kami baru bisa
bertemu semua saat sudah di Stasiun
Sungai Golok, karena ketika di kereta, kami berada di gerbong yang berbeda. Dari
Stasiun Sungai Golok, kami dijemput oleh dua mobil pick up untuk menuju ke TK
Al-Aamin yang berada tak jauh dari stasiun tersebut. Kami semua menginap
disana.
Perpanjangan Visa ke Khota Bharu, Kelantan, Malaysia masih esok hari,
sekitar pukul 06. 00, jadi ada waktu semalam untuk melepas penat setelah perjalanan
cukup jauh, sekaligus melepas rindu karena tidak bertemu dengan teman yang cukup lama.
Di TK Al-Aaminn,
kami di tempatkan di ruang kelas. Kalau malam, ruang kelas tidak dipakai, jadi ruang kelas
itu bisa dibuat tempat istirahat kami semua. Di ruang itu sudah dilengkapi
perlengkapan tidur anak-anak, itulah yang kami pakai sebagai alas tidur.
Pihak sekolah
begitu memperlakukan kami dengan sangat bagus. Malamnya kami mendapat jatah
makan malam, disediakan kopi susu dan susu milo
beserta air panas, kami bisa membuat kopi susu atau susu milo
sesukannya. Satu kaleng besar roti susu siap menjamu kehadiran kami semua,
oh..iya, satu lagi kita juga boleh ambil susu sapi murni kemasan di pendingin
(biasanya untuk diminum anak TK setiap harinya).
Sekitar pukul 20. 00, kami semua diminta untuk berkumpul di
sebuah ruangan karena akan mendapatkan pengarahan tentang teknis perpanjangan
Visa dari pihak yang bersangkutan. Beberapa aturan disampaikan pada malam itu, diantarannya
malam ini semua formulir pengisian Visa harus selesai, ditulis dengan
hati-hati tanpa meninggalkan coretan satu kalipun, esok hari jam 06. 00 kami
harus sudah siap berangkat ke Kota Bharu, Malaysia, jika tidak siap, langsung
tinggal, wahhhh ngeri sekali ...
|
Pengarahan tekhnis perpanjangan Visa |
Keesokan harinya, 10 Feb 2016….
Di TK ini, kamar
mandinya sangat terbatas, jadi harus bersedia bangun pagi jika tidak ingin
mengantri. Pukul 03. 30, saya mendengar beberapa teman yang sudah bangun, saya
langsung bangun, dan segera pergi ke kamar mandi. Ternyata belum banyak yang antri, Alhamdulillah.
Sebelum berangkat, tidak lupa
menyeduh dulu segalas milo dicampur dengan susu sapi murni dan disantap bersama
roti kaleng untuk sarapan, karena pagi hari, kami tidak mendapat jatah
nasi.
Pukul
07. 00, tapi suasana masih remang-remang, sebanyak tiga mobil Van (panggilan
untuk mobil travel di Thailand) sudah menunggu kami di halaman belakang
sekolah. Aba-aba yang meminta kami untuk segera menuju Van mulai terdengar,
kami pun segera keluar dari ruangan. Masing-masing mobil memuat 14 orang saja,
jadi kami semua dibagi menjadi tiga Van.
|
Persiapan berangkat |
Saya bersama semua
teman satu kampus dan ada beberapa teman dari kampus lain menjadi satu Van. Saya duduk di
kursi nomor dua dari belakang dan dekat dengan jendela (kalau yang ini ada
kacannya, he he).
Sungai Kolok, yang berada di wilayah
Narathiwat, Thailand merupakan wilayah yang berbatasan dengan Negara Malysia.
Baru beberapa menit perjalanan, sampailah kita di Malaysia. Setelah sampai di
perbatasan tersebut, disitu ada dua kantor imigrasi yang berada tepat di tengah
jalan yang menghubungkan Negara Thailand dan Malaysia. Sebelum masuk negara
Malaysia, kami harus berhenti terlebih dahulu di kantor imigrasi yang terletak
di Sungai Kolok (Thailand).
|
Antri cop passport keluar Thailand di kantor imigrasi Snngai Kolok (Thailand) |
Disana kami harus antri untuk mendapatkan stempel atau
cop passport pertanda keluar dari Thailand, setelah semua selesai, kami naik Van
lagi, lalu melintasi jembatan sungai Golok kurang lebih 500 meter, sampailah di
Malaysia. Berhenti lagi kantor imigrasi Rantau Panjang (Malaysia), disana kami
antri lagi untuk mendapatkan cop passport, pertanda masuk Malaysia.
|
Antri cop passport masuk Malaysia di kantor imigrasi Rantau Panjang (Malaysia) | |
Karena banyak dari kami yang harus dilayani
oleh petugas, maka kami sebelum melanjutkan perjalanan, harus mengechek kembali
cop atau stempelnya, siapa tahu ada yang terlewatkan, karena kalau tidak ada
stempel tersebut, akan sulit untuk masuk Thailand kembali atau keluar dari
Thailand.
Setelah semua beres baru kami bisa melanjutkan
perjalan kembali. Dari Rantau Panjang menuju ke Kota Bharu, Kelantan, Malaysia.
Disinilah tujuan utama kami, melakukan perpanjangan visa di Royal Thai
Consulate-General di Kota Bharu.
|
Royal Thai Consulate - General - Kota Bharu |
Karena semua persyaratan sudah kami persiapan
sebelum berangkat, jadi tidak perlu waktu lama. Photo 4 x 6, foto copy passport,
dan formulir perpanjangan Visa di steples jadi satu, lalu dimasukkan ke passpor
masing-masing. Dikumpulkan jadi satu ke koordinator kami untuk dikumpulkan
kepada kepada petugas. Visa akan jadi masih nanti sore.
Sambil menunggu visa jadi, perjalanan
berlanjut ke salah satu tempat wisata yang ada di Kelantan. Dengan menempuh
perjalan yang lumayan lama, akhirnya sampai di tempat yang kami tuju, yaitu
Museum Adat Istiadat Diraja Kelantan. Berbicara tentang Kelantan, tiba-tiba jadi teringat kasus manohara dengan suaminya dulu, he e.
Sebelum masuk ke museum, kami makan siang terlebih
dahulu. Nasi bungkus dengan satu botol air mineral menjadi santapan memu makan
siang kami. Kami makan bersama sambil duduk di depan pintu masuk museum.
Untuk masuk museum kami harus membayar sebesar
2 ringgit. Saya tidak tukar uang ringgit, tapi sudah ada teman saya menukarkan
uang ringgitnya dalam jumlah yang cukup banyak. Ketika ingin masuk museum atau
membeli barang-barang di Malaysia, saya tinggal menukarkan uang Baht dengan
ringgit kepada teman saya. Saya memberikan uang Baht kepada teman saya sebesar
20 baht (setara 2 ringgit atau sekitar 8. 000 rupiah) untuk biaya masuk museum.
|
Tampak depam Muzium adat-istiadat Diraja Kelantan |
Di museum tersebut, terdapat bernagai macam
jenis adat istiadat Diraja Kelantan yang dipamerkan. Dengan iringan musik tradisional bersuara remang-remang,
kami menyusuri setiap sudut museum. Ada jenis pakian tradisi yang dipamerkan
dan juga hal-hal lain yang berkaitan dengan adat-istiadat Diraja Kelantan
seperti, istiadat berkhatan, puri (bilik/ruang) pertunangan, istiadat pijak
tanah, dll. Masing-masing pameran tersebut disertai nama dan keterangan
masing-masing. Jika ingin mengetahui lebih jauh tentang adat-istiadat Diraja
Kelantan yang dipamerkan disitu, maka harus membaca dengaan cermat keterangan
tersebut.
|
Pakaian adat |
|
Istiadat berkhatan |
|
Istiadat bersiram |
Yang menjadi perhatian saya
mengenai adat istiadat Diraja Kelantan ini adalah istiadat injak tanah. Ritual Injak
tanak ini sepertinya juga dilakukan oleh masyarakat Jawa untuk bayi yang
berusia sekitar tujuh bulanan. Setelah saya baca keterangannya, ternyata
tujuannya juga sama, meskipun ritual yang dilakukan berbeda.
|
Istiadat pijak tanah |
Di bilik atau ruang atau puri pertunangan juga
menyita perhatian saya. Disitu terlhat banyak peralatan yang disajikan, seperti
ingkung (ayam panggang), baju, dan sajian lainnya, seprtinya itu adalah
peralatan istiadat yang dipakai ketika keluarga diraja melakukan pertunangan.
|
Puri pertunangan |
Setelah semua sudut musium berhasil kami
kelilingi, selanjutnya kami menuju ke bangunan berikutnya yang terletak
bersebelahan, yaitu balai senjata.
|
Weapon gallery |
Disana ada pameran berbagai macam senjata, mulai dari yang berukuran kecil hingga berukuran raksasa. Setiap senjata memiliki nama masing. Musik
tradisonal yang bersuara remang-remang tetap menjadi suasana khas ketika masuk di museum.
|
Menyusuri weapon gallery |
|
Golok |
|
Parang & Golok kecil |
|
Mata lembing |
|
Keris |
|
Keluar dari museum |
Sesuai dengan instruksi yang kami terima
sebelumnya, bahwa ketika waktu Dhuhur sudah masuk segera diminta untuk sholat
Dhuhur, lalu melanjutkan perjalanan kembali. Kami-pun segera pergi ke masjid
besar dan mewah yang bersada di sebelah kanan museum itu, yaitu Masjid Muhammadi
untuk menunaikan Sholat Dhuhur disana.
Sekitar 30 menitan kami berisitarahat di
masjid tersebut untuk beristirahat dan sholat. Cuci muka, wudhu, dandan, lalu sholat
membuat kami fresh kembali, dan siap melakukan perjalanan selanjutnya.
|
Siap melanjutkan perjalanan kembali setelah beristirahat sejenak di Masjid Muhammdi, Kelantan |
Ada beberapa orang yang meminta untuk membeli
oleh-oleh dari Malaysia. Kami akhirnya diberhentikan di pusat perbelanjaan
Tesco Lotus Kota Bharu. Ada teman-teman yang belanja disana atau
sekedar mencicipi makanan yang dujual di tempat ini. Saya bersama rombongan
teman yang lain menuju ke tempat makanan. Karena saya merasa lapar lagi, saya
berniat membeli makan, 5 ringgit untuk menu nasi dan ayam lalapan.
|
Makan di Tesco Lotus, Kelantan |
Selesai makan, saya ikut teman-teman untuk
berkeliling, melihat-lihat barang dagangan yang dijual di tempat ini. Karena
saya tidak berminat untuk membeli, jadi saya hanya mengikuti mereka pergi saja.
Setelah puas, baru kami keluar dan menuju ke mobil lagi. Waktu sudah sore, maka
tujuan selanjutnya adalah kembali pulang, tapi kami mengambil Visa terlebih
dahulu.
Perjalanan yang lumayan lama, kami tempuh lagi. Ketika sudah sampai di tempat pembuatan Visa, hanya seorang saja yang
turun ambil Visanya, yang lain menunggu di mobil. Ternyata hanya sebentar saja
waktu pengambilan Visanya, lalu dibagikan Visa itu kepada pemiliknya
masing-masing. Visa ini hanya berlaku dua bulan saja, tepatnya pada tanggal 5
april, kami sudah meninggalkan Thailand. Bahagia, bukan?
Ketika sampai di Rantau Panjang kami melakukan
hal yang sama seperti saat berangkat, antri untuk mendapatkan cop atau stempel,
tapi ini sebaliknya, bukan masuk Malaysia, tapi cop keluar Malaysia. Tidak
banyak yang antri, jadi cukup cepat pelayannanya. Dari Rantau Panjang
(Malaysia), kami tidak naik mobil, melainkan jalan kaki menuju Sungai Kolok
(Thailand). Berjalan menyusuri harmony bridge, yang menghubungkan
perbatasan antara Malaysia dan Thailand sekitar 500 meter-an.
Di imigrasi Sungai Golok, antrian cukup padat
dan panjang. Harus sabar menanti hingga sampai pada giliran kami. Cop masuk
Thailand sudah kami dapatkan, artinya kita sudah diizinkan kembali masuk
Thailand. Tinggal berjalan beberapa menit lagi, sampailah kita di tempat
semula, yaitu TK Al-Amin.
Sekitar pukul 18. 00, kami sampai, sementara
teman-teman yang berangkat pada gelombang dua, baru saja sampai juga. Mereka
akan melakukan perjalanan seperti kami ini masih esok hari, sementara yang berangkat
gelombang satu esok hari akan kembali ke wilayah masing-masing, sedangkan yang gelombang dua akan
melakukan perjalanan ke Kota Bharu, Kelantan, Malaysia.
Kami ada waktu sealam untuk melepas rindu kami
semua, apa yang kami lakukan, see you my next story!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar