Ada sesuatu yang unik ketika melakukan perjalanan ke
Malaysia beberapa waktu yang lalu, yang cukup membuat perjalanan kami terasa
seru dan ramai. Bukan karena tempat-tempat menarik yang kami kunjungi, bukan
juga karena ada momen spesial lainnya ketika berada di Malaysia. Bahkan sesuatu
yang unik tidak dari sesuatu yang spesial atau menarik, melainkan sebaliknya.
Karena kami belum tahu saja, masih belum familiar, sehingga terkesan unik. Apa
ya kira-kira?
Selama perjalanan banyak kami temui semacam sign atau tulisan yang terpasang di
pinggir jalan, di tempel dibangunan, tempat-tempat umum, dll. Sign atau tulisan yang saya maksud dalam bentuk poster, baliho, pamphlet, atau
semacamnya yang terpasang di beberapa tempat. Mungkin karena saking antusiasnya
menikmati perjalanan kali ini, jadi hal-hal kecilpun begitu kami amati, salah
satunya sign yang kami temui sepanjang perjalanan.
Bahasa Melayu Malaysia memang sedikit berbeda dengan
Bahasa Indonesia. Karena belum terlalu familiar dengan Bahasa Melayu Malaysia,
jadi kata-kata atau Bahasa yang digunakan dalam sign atau tulisan tersebut serasa unik dan sedikit menggelitik.
Setiap kami menoleh, lalu bertemu dengan tulisan atau sign, kami spontan membacannya dan ujung-ujungnya kami tertawa
bersama-sama. Ada beberapa teman yang sedikit konyol, setiap habis membaca
kata-kata di sign tersebut, mencoba
mengartikannya kata demi kata. Memang jika diartikan kata per kata, Bahasa
Malaysia itu sedikit menggemaskan. Itulah unik yang saya maksudkan.
“Pakar pencuci baju”dan “Pekerja hawa dingin” …. sempat
membuat kami heboh saat melihat tulisan tersebut terpasang di kaca bangunan
yang bersebelahan. Kenapa harus begitu nulisnya, hedeeuuhh, padahal artinya itu tempat “Laundry” dan “servis AC”.
Teman-teman saya yang tinggal di wilayah dekat
Malaysia, seperti Narathiwat, Pattani, Yala, mereka banyak yang familiar dengan Bahasa Melayu seperti itu, karena mayoritas masyarakat di wilayah tersebut masih
menggunakan Bahasa Melayu Jawi yang hampir sama dengan Bahasa Melayu Malaysia.
Mungkin bagi Orang Malaysia sendiri, tidak ada yang
aneh, karena memang Bahasa tersebut sudah menjadi Bahasa sehari-hari mereka,
bahkan menjadi Bahasa Nasional. Namun bagi kami yang lebih familiar dengan
Bahasa Indonesia, membaca atau mendengarnya jadi aneh, lucu, dan menggelitik. Belum
lagi kalau mendengar orang Malaysia asli yang bertutur, bagaimana jadinya
ya…pasti lucu sekali. Ketawa dulu ahh, ha ha ha.
Contoh kecilnya yang pernah saya dengar ketika
beberapa teman saya berbicara dengan menggunakan Melayu Jawi. Menyebut “belok
kanan” menjadi “pusing kanan”, padahal kan pusing biasannya untuk penyebutan
ketika sakit kepala. Yang lucu lagi, saya pernah tidur dengan teman guru di
sekolah, rupannya tidur saya tidak bisa nyenyak waktu itu, banyak bergerak.
Kata beliau tidur saya “buas”…wahhhh,
seperti harimau saja. Belum lagi kalau mencium sesuatu yang berbau, apapun itu
bentuknya. Semua yang berbau dikatakan “busuk”. Saya pernah juga beberapa kali
dikatakan “busuk” sama mereka….krusial sekali kan, ha ha ha. Memang seperti itu Bahasa yang biasa mereka gunakan.
Kata seorang teman saya, jika Bahasa itu dibawa pulang
ke rumah dan dipakai saat berbicara dengan keluarga atau teman, bisa-bisa
langsung diusir.
Dibawah ini adalah contoh sign atau tulisan saya telah berhasil saya abadikan dari mobil yang
sedang saya naiki waktu itu. Entah apa maksud dari sign
tersebut, yang jelas ada sesuatu yang unik dan menggelitik dari Bahasa yang digunakan. Coba cermati saja,
Sign yang terpasang di jalan tol |
Hayoooo siapa yang tahu maksudnya? Ngomong-ngomong kok ada pejabat yang mau dipasang segala, ha ha ha.
Iyaaa mbakkk bhs Malaysia memang kita rasakan lucuu, dulu kupunya dua teman kuliah dr Malaysia, haha . .aku phm gak phm klo ngobrol.. Dan teman Malaysia itu nyontek aku abis2an utk ujian bhs Indonesia pas semester satu
BalasHapusIya Bund, benar sekali ....He he, rasanya bersyukur sekali saya jadi orang Indonesia
Hapus