“Air
tak tubek” begitulah orang Melayu Pattani menyebut “air tidak keluar”. Entah apa
penyebabnya, mulai dua hari yang lalu air asrama macet, tidak keluar. Selama
saya disini belum pernah mengalami gangguan pada air, sehingga semua kegiatan
yang berhubungan dengan air, seperti mandi, mencuci, berwudhu, dll tidak
terganggu.
Ketika
air tak tubek, kami yang berada di lantai atas harus turun ke lantai bawah
untuk melakukan kegiatan yang berhubungan dengan air. Kebetulan dibawah ada dua
kamar yang kamar mandi yang bisa dipakai dan juga beberapa pancuran air yang
berada di luar (biasannya untuk berwudhu para murid ketika sekolah masuk), kami
semua dengan jumlah yang lumayan banyak berebut kamar mandi yang ada itu.
Air
tak tubek membuat kami harus mengantri untuk bisa menggunakan air. Ketika hari
masuk sekolah kemarin, yaitu Hari Jum’at saya begitu was-was, takut kalau sampai tidak mandi. Ada kebiasaan orang
disini yang cukup menguntungkan ketika harus mengantri begini, yaitu mandi
dengan menggunakan kemben. Biasannya kalau air ada, mereka lebih memilih mandi
di pancuran dengan menengadahkan air di temba daripada di ruang kamar mandi yang berpintu. Saat
seperti ini mereka enak saja mandi bersama-sama pakai kemben, jadi tidak
terlalu mengantri. Sedangkan saya yang tidak biasa seperti itu, harus mengalah
dan mengambil jatah ketika yang bersama-sama sudah selesai. Untung, meskipun waktunya
mepet, Hari Jum’at kemarin saya masih nuntut untuk mandi dan berangkat ke sekolah tidak
terlambat.
Akibat
air tak tubek juga membuat kegiatan cuci-mencuci saya tertunda. Seharusnya
dengan air besar, saya bisa menikmati cuci-mencuci baju, tapi saat ini harus di tunda
dulu. Menanti air bisa keluar lagi.
Sebenarnya
kemarin sore pihak asrama sudah meminta sesorang untuk memperbaiki aliran airnya. Setelah dilihat, ternyata berkaitan dengan listrik yang terhubung ke sanyo yang rusak, sehingga
sanyonya mati tidak bisa mengalirkan air ke tandon. Saya lihat Bapak itu sudah
dua kali mendatangi tenpat aliran listrik yang rusak, kemarin malam dan tadi pagi,
tapi belum berhasil, air belum juga tubek. Tadi malam, barusan juga datang beberapa
tukang listrik untuk memperbaiki aliran listrik yang rusak, saya melihat ketika
mereka mau berangkat ke Masjid untuk Sholat Maghrib. Dalam hati, air akan segera keluar.
Setelah pulang dari masjid setelah Sholat ‘Isya, segera saya lihat kran di
kamar mandi, masih belum keluar juga airnya. Hmmm,, bakalan repot lagi esuk,
karena harus antri …
Pilihan
terbaik untuk mensiasati air tak tubek, berarti saya harus menjadi orang yang
bangun pertama kali, lalu segera pergi ke kamar mandi. Ketika mereka bangun,
saya sudah beres.
Air
…jangan lama tak tubeknya, cepat tubek ya air …hiks hiks
Thailand,
21-02-2016
waduh repot klo gak ada airrr..eh kok pakai bhs melayu ya istilahnya ...air tak tubek
BalasHapusHe he, Iya Bund, Bahasa Melayu juga dipakai oleh masyarakat Thaialnd yang tinggal di perbatasan dengan Malaysia, kebetulan ada teman saya disini yang juga orang sana
Hapus