Kamis, 18 Februari 2016

Disiplin Sederhana


Perilaku disiplin begitu penting sekali untuk diterapkan dalam segala bidang. Man’faatnya luar biasa. Disiplin bisa melatih diri untuk menjadi peribadi yang baik. Sepertinya apapun yang kita lakukan jika didasari dengan perilaku dispilin, hasilnya akan jauh lebih baik pastinya. Hmmm, berbica dengan dispilin, patut berkiblat dengan Negera Jepang yang konon budaya disiplin begitu dipegang kuat oleh Masyarakat Jepang, apapun yang dilakukan oleh masyarakat jepang didasari dengan perilaku disiplin, dan dampaknya sungguh luar biasa. Sudahkah kita (saya khususnya) mendisiplinkan diri?



Disiplin itu sama halnya dengan melakukan sesuatu sesuai dengan aturan yang seharusnya, dilakukan secara rutin atau terus menerus, sehingga lama kelamaan kebiasaan tersebut akan tertanam kuat dalam diri kita dan bisa menjadi kebiasaan baik yang akan kita lakukan setiap harinya.



Perilaku disiplin sebenarnya sudah seharusnya untuk diterapkan dimanapun berada, seperti halnya di rumah, di jalan raya, di sekolah, di masyarakat, atau dimana saja.



Ketika di rumah membiasakan diri disiplin dengan mengatur dengan sebaik-baik nya kegiatan yang dilakukan dirumah, dengan mengatur waktu tidur, merapikan tempat tidur setelah bangun tidur, bersih-bersih rumah, dll. Pokonya mengerjakan sebuah kebiasaan baik secara teratur dan terus menerus ketika di rumah.



Kalau membiasakan perilaku disiplin di jalan, misalnya berkendara dengan mengambil lajur kiri, mentaati rambu lalu lintas, tidak boleh ngebut, dll. Ketika aturan tersebut bisa kita lakukan, maka peluang besar untuk menjadikan perjalanan kita nyaman dan aman.



Perilaku disiplin juga sangat diberlakukan oleh sekolah, baik untuk guru atau murid-murid. Sepertinya setiap sekolah memiliki cara sendiri-sendiri untuk menanamkan sikap kedisiplinan kepada warga sekolahnya.



Kali ini saya akan menceritakan disiplin sederhana yang telah saya temui, amati, bahkan merasakannya selama berada di sekolah yang saya tempati ini, yaitu Thayai Wittaya School. Ya, segenap aturan yang dibuat sekolah dengan tujuan untuk menumbuhkan sikap disiplin baik siswa maupun guru.



Setiap pagi semua murid dan guru harus mengikuti apel pagi sebelum kegiatan pembelajaran dimulai. Pukul 08. 30 atau ketika Asma’ul Husna dilantunkan, harus sudah berbaris dihalaman sekolah. Kantin sekolah yang mulanya penuh dengan murid-murid yang makan pagi, seketika itu juga harus meninggakan kantin sekolah, meskipun makan paginya kadang belum selesai. Seorang guru datang ke kantin sekolah ketika waktu apel pagi tiba, meminta mereka yang masih di kantin untuk segera menuju lapangan, segera mengambil posisi masing-masing dan berbaris dengan rapi. 

Siswa berbaris sesuai dengan kelasnya, baris paling depan dimulai kelas M-1 lalu baris berikutnya di susul kelas selanjutnya. Sedangkan guru berbaris mendampingi. Setiap kelas ada guru yang mendampingi, yaitu guru yang diberi tugas untuk jadi wali kelasnya. Disini posisi saya juga ikut-ikutan mendampingi mereka, mengatur mereka ketika berbaris, meminta untuk diam ketika ada yang ramai, dan sebagainya. Kegiatan yang dilakuakan di apel pagi dinatarannya, mendengarkan nasehat dari guru yang bertugas, senam ringan, membaca do’a-do’a, pengibaran bendera dan menyayikan lagu Prathet Thai (lagu kebangsaan Thailand).



Setiap pagi juga ada guru yang bertugas menjaga pintu gerbang, gerbang pintu masuk cewek dan gerbang  pintu masung cowok. Setiap pintu gerbang tersebut ada dua guru yang menjaga. Ketika mendapat tugas tersebut, maka guru yang bertugas harus berangkat lebih pagi dari hari biasannya. Tugas guru penjaga pintu gerbang di pagi hari adalah menyambut kedatangannya setiap siswa. Setiap kali ada yang datang, berjabat tangan, lalu memeriksa isi tas yang mereka bawa, selain itu juga memeriksa kerapian siswa, misalnya pakai kaos kaki atau tidak, yang berambut panjang, punya kuku panjang, dll. Ketika ada yang melanggar aturan, maka mereka tidak boleh ikut barisan apel pagi, mereka harus berbaris di depan dengan para siswa lainnya yang melakukan hal serupa. Mereka akan diberi hukuman setelah kegiatan apel pagi berakhir. Guru penjaga pintu gerbang di pagi hari tersebut baru berpindah dari tempat setelah apel pagi selesai, karena untuk menyambut  siswa jika ada yang datang terlambat (sudah mulai apel pagi baru datang). Mereka yang terlambat juga tidak boleh masuk barisan di apel pagi, mereka harus berjejer di depan bersama para murid yang melanggar aturan lainnya.



Setelah selesai apel pagi, murid-murid tidak langsung menuju ke kelas, tapi terlebih dahulu harus menuju aula sekolah untuk melaksanakan Sholat Dhuha. Dari lapangan menuju aula, ada ritual terlebih dahulu yang harus diikuti oleh siswa, mereka tidak boleh bubar begitu saja. Mulai dari depan terlebih dahulu yang menuju Aula, yaitu kelas M-1. Jalan  tetap dengan berbaris rapi dan diikuti barisan berikutnya. Sebelum masuk ke Aula, mereka terlebih dahulu harus melepas sepatunya. Sepatu juga tidak boleh di letakkan begitu saja, tetapi harus di jejer dengan rapi di depan pintu aula sesuai dengan kelas masing-masing. Baru setelah itu mereka boleh masuk.



Ketika Sholat Dhuha, masing-masing wali kelas mengawasi murid-muridnya dan mengisi absensi kegiatan Sholat Dhuha, dan tak lupa harus ikut Sholat Dhuha juga. Setelah selesai, barulah mereka menuju kelas masing-masing untuk mengikuti kegiatan selanjutnya, yaitu mengaji Al-Qur’an sebelum mulai jam belajar mengajar, yang cewek lewat pintu sebelah timur, sedangkan yang cowok lewat pintu sebelah barat.



Disiplin sederhana juga dilakukan di siang hari, ketika waktu istirahat tiba. Kalau sudah waktunya iatirahat, siap mendengarkan guru yang bertugas teriak-teriak agar murid-murid segera keluar dari ruang kelas dan turun untuk melakukan rutinitas di waktu istirahat. Murid perempuan pergi ke kantin perempuan, sedangkan murid putra pergi ke kantin putra. Baik dikantin putra atau dikantin putri, ada beberapa guru yang mendampingi  dan sekalian makan siang. Guru-guru tersebut akan memberikan instruksi ketika waktu sholat Dhuhur telah tiba, meminta mereka untuk menyelesaikan makan siangnya dan segera mengambil air wudhu.



Setiap tempat mengambil air wudhu, ada guru penjagannya juga, yang bertugas menjaga tempat-tempat wudhu di beberapa titik. Setelah selesai berwudhu, lalu mempersiapkan Sholat Dhuhur berjama’ah. Tempat Sholat di bagi di beberapa tempat, ada yang di aula sekolah, balai, aula asrama, masjid sekolah, dan masjid di luar. Setiap tempat juga ada guru yang bertugas mendampingi. Aturan yang sama juga diterapkan ketika selesai kegiatan belajar dan memasuki waktu sholat ‘Asar. Dalam hal ini, Guru benar-benar dilibatkan penuh untuk menegakkan kedisilinan di sekolah ini.



Sebelum waktu istirahat tingkat Mattayom atau menegah tiba, ritual disiplin sederhana waktu istirahat juga dilakukan oleh tingkat Prathom atau dasar. Waktu istirahat mereka lebih dulu 45 menit dari tingkat menengah. Jadi sebelum kantin dipakai oleh tingkat menengah, sebelumnya dipakai oleh tingkat dasar. Ritual disiplin sederhana yang saya ketahui yang dilakukan oleh tingkat dasar malah lebih kental (he he, kaya adat apaaa aja). Dengan panduan beberapa guru, dari sekolah Prathom mereka berjalan berbaris rapi melewati sekolah Mattayom untuk menuju kantin sekolah. Pasukan murid perempuan belok ke kantin perempuan, sementara yang laki-laki pergi ke kantin laki-laki. Makan siang untuk anak-anak tingkat dasar sudah disiapkan oleh penjaga kantinya. Ketika mereka datang, makanan sudah siap di meja. Lalu, mereka mengambil posisi duduk masing-masing. Sebelum makan, lagi-lagi dengan panduan guru mereka berdo’a bersama-sama dan menyantap makananya. Setelah selesai makan siang, tidak boleh bubar begitu saja, harus baris lagi. Selanjutnya, mereka mengambil air wudhu. Ketika akan pergi ke Masjid, mereka juga harus baris lagi dengan didampingi guru yang bertugas., pulang dari masjid mereka juga jalan dengan keadaan berbaris rapi.



Itulah sedikit cerita disiplin sederhana yang berhasil saya amati, saya rekam, dan juga saya rasakan selama berada di sekolah ini. Semoga bermanfa’at ^__^





 Thailand, 18-02-2016


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

UJIAN KESABARAN: RESEP SEMBUH PENDERITA HIPERTIROID

Oleh: Eka Sutarmi Periksa rutin ke dokter saya lakoni sejak saya mengetahui penyakit tiroid yang menyerang organ tubuh saya. Tepatnya 6 Ju...