Kamis, 04 Februari 2016

Tantangan Pagi Santri Asrama

Disini aku tinggal bersama dua guru (Achan) di asrama sekolah. Seperti halnya asrama sekolah pada umumnya, kebanyakan yang tinggal di asrama adalah murid-murid yang rumahnya jauh dari sekolah, meskipun ada beberapa dari mereka yang memang ingin tinggal di asrama meskipun rumah mereka tak jauh dari sekolah.

Pada awalnya hanya satu guru saja yang tinggal disini, tapi tujuh bulan yang lalu ada guru baru dan beliau bersedia tinggal di asrama. Satu bulan kemudian, tanpa saya duga sebelumnya, ternyata saya diberikan kesempatan juga untuk tinggal bersama mereka di asrama sekolah ini. 

Ketika tinggal di asrama sekolah, murid-murid begitu juga guru harus bersedia mengikuti tata tertib yang ada. Jika tidak, ya ada resiko yang harus ditanggung. Minimal bisa dengan tertib mengikuti kegiatan uatama, seperti Sholat Jama’ah, mengaji kitab, mengaji Al-Qur’an, dan bangun pagi tepat waktu untuk menunaikan Sholat Shubuh. Jika hari efektif sekolah, kegiatan asrama hanya berlangsung malam dan pagi hari saja, karena sore hari kami baru pulang dari sekolah. 

Guru yang tinggal diasrama diberikan tugas untuk mengkoordinir murid-murid setiap kali kegiatan asrama berlangsung, misalnya mengingatkan mereka ketika ketika waktu sholat sudah masuk, mengisi absensi kehadiran mereka saat kegiatan asrama, memberikan peringatan ketika ada siswa yang tidak mengikuti kegiatan yang biasanya diumumkan lewat speaker siapa saja yang tidak mengikuti kegiatan, lalu meminta mereka untuk bersih-bersih, dll. 

Bel yang suarannya sangat nyaring dibunyikan setiap akan memasuki kegiatan, maka tandannya harus segera mempersiapkan diri. Bel tersebut berada dilantai paling bawah, tapi suarannya menggema sampai ke setiap sudut ruangan he e, berada di dalam kamar Achan di lantai bawah (Achan Rani). Ketika beliau ada di asrama, bel selalu rutin di pencet. Jika beliau tidak ada di asrama, meminta Achan satunya, yang berada di lantai paling atas (satu kamar dengan saya) untuk pergi ke kamarnya dan memencet bel.

Pagi dan suara bel yang begitu keras menjadi saat yang cukup dramatis, hiks hiks. Kadang saya sampai kaget tak terkira. Ditengah lelapnya tidur kemudian ada suara bel yang begitu nyaring masung ke alam bawah sadar saya.

Setelah bel berbunyi, maka biasannya Achan yang satu kamar dengan saya (Achan Bud) menghampiri pintu setiap kamar di lantai atas untuk di "dhok dhok dhok dhok dhok", begitulah suara yang saya dengarkan. Bukan hanya di ketuk, tetapi dipukul dengan sekuat tenaga agar mereka segera bangun, karena kadang bel yang nyaring itu tidak tembus sampai alam bawah sadar saat menjelang waktu Shubuh. Kami bergantian melakukan hal itu, tinggal siapa yang bangun lebih dulu. He e…pertama kali mencobannya, sungguh tidak tega, harus melemparkan kepalan tanganku pada pintu-pintu besi setiap kamar yang tidak berdosa itu. Tapi lama kelamaan, kepalan tanganku semakin terlatih untuk melakukannya, hiks hiks.

Kadang-kadang saya pernah juga berada diposisi mereka sebagai santri asrama, karena kadang harus mendengar bel nyaring terlebih dahulu baru bangun, bahkan setelah mendengar gedhoran pintu yang cukup mengganggu ketenangan suasana waktu subuh baru bisa sadarkan diri. Entahlah, pagi menjelang waktu Subuh benar-benar menantang. Tapi, selama ini saya sudah mengusahakan diri saya untuk hadir di tempat Sholat Subuh lebih dulu dari santri meskipun kadang bangunnya harus mendengar bel nyaring atau pintu bersuara terlebih dahulu.

Namun ada saatnya saya juga berkesempatan untuk bangun lebih awal dari mereka semua, karena saya harus memencet bel nyaring dan menggedor pintu, yaitu di saat dua Achan sedang ada tugas di luar atau pulang. Waktu Subuh esok dan beberapa hari kedepan menjadi kesekian kalinnya saya harus menguasahakan diri saya untuk bisa mengalahkan tantangan pagi, bangun paling awal, lalu mememcet bel dan menggedor-gedor pintu.

Tugas saya ketika mereka berdua tidak di asrama, selain memencet bel pagi, juga memencet bel di setiap menjelang kegiatan asrama berlangsung, yaitu ketika waktu sholat tiba dan jam makan (pagi dan sore). Selain itu menjadi iman sholat berjama’ah, mengingatkan mereka setiap kegiatan asrama tiba, dan juga mengkoordinir beberapa kegiatan lain yang dilakukan di asrama.

Semoga hari esok bisa bangun tepat waktu, Good Night ^__^

Thailand, 04-02-16

1 komentar:

UJIAN KESABARAN: RESEP SEMBUH PENDERITA HIPERTIROID

Oleh: Eka Sutarmi Periksa rutin ke dokter saya lakoni sejak saya mengetahui penyakit tiroid yang menyerang organ tubuh saya. Tepatnya 6 Ju...