Disini aku tinggal bersama dua guru (Achan)
di asrama sekolah. Seperti halnya asrama sekolah pada umumnya, kebanyakan yang
tinggal di asrama adalah murid-murid yang rumahnya jauh dari sekolah, meskipun
ada beberapa dari mereka yang memang ingin tinggal di asrama meskipun rumah
mereka tak jauh dari sekolah.
Pada awalnya hanya satu guru saja yang
tinggal disini, tapi tujuh bulan yang lalu ada guru baru dan beliau bersedia
tinggal di asrama. Satu bulan kemudian, tanpa saya duga sebelumnya, ternyata
saya diberikan kesempatan juga untuk tinggal bersama mereka di asrama sekolah
ini.
Ketika tinggal di asrama sekolah, murid-murid
begitu juga guru harus bersedia mengikuti tata tertib yang ada. Jika tidak, ya
ada resiko yang harus ditanggung. Minimal bisa dengan tertib mengikuti kegiatan
uatama, seperti Sholat Jama’ah, mengaji kitab, mengaji Al-Qur’an, dan bangun
pagi tepat waktu untuk menunaikan Sholat Shubuh. Jika hari efektif sekolah,
kegiatan asrama hanya berlangsung malam dan pagi hari saja, karena sore hari
kami baru pulang dari sekolah.
Guru yang tinggal diasrama diberikan tugas
untuk mengkoordinir murid-murid setiap kali kegiatan asrama berlangsung,
misalnya mengingatkan mereka ketika ketika waktu sholat sudah masuk, mengisi
absensi kehadiran mereka saat kegiatan asrama, memberikan peringatan ketika ada
siswa yang tidak mengikuti kegiatan yang biasanya diumumkan lewat speaker siapa
saja yang tidak mengikuti kegiatan, lalu meminta mereka untuk bersih-bersih,
dll.
Bel yang suarannya sangat nyaring dibunyikan
setiap akan memasuki kegiatan, maka tandannya harus segera mempersiapkan diri.
Bel tersebut berada dilantai paling bawah, tapi suarannya menggema sampai ke
setiap sudut ruangan he e, berada di dalam kamar Achan di lantai bawah (Achan
Rani). Ketika beliau ada di asrama, bel selalu rutin di pencet. Jika beliau
tidak ada di asrama, meminta Achan satunya, yang berada di lantai paling atas
(satu kamar dengan saya) untuk pergi ke kamarnya dan memencet bel.
Pagi dan suara bel yang begitu keras menjadi
saat yang cukup dramatis, hiks hiks. Kadang saya sampai kaget tak terkira.
Ditengah lelapnya tidur kemudian ada suara bel yang begitu nyaring masung ke
alam bawah sadar saya.
Setelah bel berbunyi, maka biasannya Achan
yang satu kamar dengan saya (Achan Bud) menghampiri pintu setiap kamar di
lantai atas untuk di "dhok dhok dhok dhok dhok", begitulah suara yang
saya dengarkan. Bukan hanya di ketuk, tetapi dipukul dengan sekuat tenaga agar
mereka segera bangun, karena kadang bel yang nyaring itu tidak tembus sampai
alam bawah sadar saat menjelang waktu Shubuh. Kami bergantian melakukan hal
itu, tinggal siapa yang bangun lebih dulu. He e…pertama kali mencobannya, sungguh
tidak tega, harus melemparkan kepalan tanganku pada pintu-pintu besi setiap
kamar yang tidak berdosa itu. Tapi lama kelamaan, kepalan tanganku semakin
terlatih untuk melakukannya, hiks hiks.
Kadang-kadang saya pernah juga berada
diposisi mereka sebagai santri asrama, karena kadang harus mendengar bel
nyaring terlebih dahulu baru bangun, bahkan setelah mendengar gedhoran pintu
yang cukup mengganggu ketenangan suasana waktu subuh baru bisa sadarkan diri.
Entahlah, pagi menjelang waktu Subuh benar-benar menantang. Tapi, selama ini
saya sudah mengusahakan diri saya untuk hadir di tempat Sholat Subuh lebih dulu
dari santri meskipun kadang bangunnya harus mendengar bel nyaring atau pintu
bersuara terlebih dahulu.
Namun ada saatnya saya juga berkesempatan
untuk bangun lebih awal dari mereka semua, karena saya harus memencet bel
nyaring dan menggedor pintu, yaitu di saat dua Achan sedang ada tugas di luar
atau pulang. Waktu Subuh esok dan beberapa hari kedepan menjadi kesekian
kalinnya saya harus menguasahakan diri saya untuk bisa mengalahkan tantangan
pagi, bangun paling awal, lalu mememcet bel dan menggedor-gedor pintu.
Tugas saya ketika mereka berdua tidak di
asrama, selain memencet bel pagi, juga memencet bel di setiap menjelang
kegiatan asrama berlangsung, yaitu ketika waktu sholat tiba dan jam makan (pagi
dan sore). Selain itu menjadi iman sholat berjama’ah, mengingatkan mereka
setiap kegiatan asrama tiba, dan juga mengkoordinir beberapa kegiatan lain yang
dilakukan di asrama.
Semoga hari esok bisa bangun tepat waktu,
Good Night ^__^
Thailand, 04-02-16
wah seruu, gurunya pun jadi wajib rajiin
BalasHapus