Wan
Khru, Wai Khru.
Itulah secuil ungkapan Bahasa Thai yang sering saya tangkap akhir-akhir ini,
seperti ketika guru memberikan sambutannya di apel pagi atau hanya sekedar
tidak sengaja mendengarkan para guru yang ngobrol tentang wan khru.
Ungkapan tersebut sering mereka sebutkan. Dari pembicaraan mereka, saya hanya
bisa menyimpulkan bahwa akan ada peringatan Hari Guru. Saya sudah paham jika Wan
Khru berarti Hari Guru, tapi untuk ungkapan wai khru saya masih
kurang tahu betul apa artinya, tenyata setelah saya tanyakan kepada guru yang
lain bermakna menghormati guru, menghormati atas jasa para guru.
Sebagai
simbol penghormatan kepada para guru atas perjuangan mereka, maka hari Sabtu
(16-01-16) berbagai acara peringatan Hari Guru-pun digelar. Sepertinya menjadi
hari yang special di hari itu, khusunya untuk para guru di Thailand.
Pada
Teachers’ Day ini para guru di sekolah Thayai Wittaya juga di sibukkan
dengan menghadiri peringatan hari guru di beberapa tempat. Di sekolah sendiri
untuk memperingati Hari Guru, siswa diminta untuk membuat kartu ucapan yang
ditujukan untuk guru favorit mereka. Kartu ucapan bisa dalam bentuk Bahasa
Inggris, Melayu, atau Thai. Setelah semua terkumpul, tinggal menghitung siapa
yang dipilih paling banyak oleh siswa, ia yang jadi guru favorit. Ini adalah
salah salah satu contoh hasil karya siswa setara SMP dalam membuat kartu ucapan
dalam Bahasa Melayu. Ia memilih Guru Wanida sebagai guru favoritnya.
Pada
Hari Sabtu ada dua tempat yang dihadiri para guru di sekolah dalam rangka Teacher’s
Day ini, pertama di sekolah Charoen Suksa School, Songkhla dan kedua di
Haad Kaew Resort, Songkhla. Kami dibagi menjadi dua kelompok, ada yang pergi ke
Suksa School di pagi hari dan sebagian lagi ke Haad Kaew Resort pada sore hari.
Saya pilih kemana? Saya ditawari berangkat pagi hari bersama guru-guru yang
lain. Saya dihubungi oleh salah seorang guru jika akan berangkat sekitar pukul
08. 30. Saya bilang jika saya tidak siap jam segitu, belum mencuci,
beres-beres, mandi, dll. Akhirnya saya memutuskan untuk ikut yang berangkat
sore hari ke Haad Kaew Resort.
Saya
juga tidak tahu itu tempat apa dan bagaimana. He e ikutin sopir saja, kalau
sudah sampai bakal tahu sendiri. Kesana kami beserta 12 guru lainya, 10 guru
perempuan dan 2 guru laki-laki. Berangkat pukul 15.00 dan sampai sana tepat
pukul 16. 00. Benar juga … perjalanan tepat satu jam berhasil membayar rasa
penasaranku akan tempat itu.
Perjalanan
yang lumayan lama membuatku bertanya-tanya akan tempat yang akan kami tuju, “Pai
nai kha?” seorang guru yang duduk di dekatku menjawab, “Pai Haad Keo”.
Begitulah jawaban yang sempat terdengar oleh telinga saya. Karena belum jelas,
ku lanjutnya bertanya untuk memperjelas sesuatu dengan Bahasa Siam andalah saya
he e, “Aray kha Haad Keo?”..dengan berpikir sejenak, kemudian beliau
melontarkan kata “Pantai”. Sempat membuat saya bingung, haaa peringatan Teacher’s
Day di Pantai. Ngapain disana? “Tam Aray kha?”
@#$&**&^!#??^%$##^&&?????
Satu
jam perjalanan, akhirnya samapi juga. Kami turun dari mobil dan berjalan menuju
tempat acara. Sudah banyak sekali para guru dari sekolah lain yang sudah hadir.
Akhirnya saya sekarang paham apa yang tadi dimaksudkan…kulihat di dinding depan
tempat ini bertuliskan Haad Kaew Resort dengan panorama yang sangat indah,
karena tempatnya yang menghadap persis ke Sai Kaew Beach. Oooo..jadi seperti
ini yang namanya resort. He e, maklum di kampung saya tidak ada beginian.
Sai Kaew Beach |
Para
guru dari sekolah lain juga saling berdatangan memadati halaman Haad Kaew Resort.
Kami mengantri untuk mengisi daftar hadir dan juga mengisi identitas kupon
berhadiah yang disediakan.
Setelah
selesai, kami menuju ke tempat makanan pembuka, berupa coffee dan kue. Di situ
sudah disediakan secangkir kopi dan sepotong kue keju yang tinggal ambil untuk
makanan pembuka. Kami pun antri mengambilnya. Banyak yang membawa ke bibir
pantai untuk menikmatinya, termasuk saya dan beberapa guru yang lain. Karena
acara belum dimulai, terlebih dahulu menikmati indahnya Sai Kaew Beach.
Sebelum
masuk ke ruang aula tempat acara berlangsung, terlebih dahulu kami sholat
‘asar, karena waktu berangkat belum masuk waku ‘asar. Acarapun dimulai. Seorang
panitia meginformasikan lewat speaker jika kami diminta untuk segera masuk
karena acara akan dimulai. Mungkin intinya seperti itu, karena saya juga tidak
tahu sebenarnya ia bicara apa. Banyak orang yang sudah mulai masuk aula, jadi
anggap saja intinya seperti itu, he e.
Masing-masing
rombongan sekolah mencari tempat duduk berdasarkan meja-nya. Di masing-masing
meja sudah dituliskan nama sekolah oleh panitia. Kami tinggal mencari nama
sekolah di meja tersebut, lalu menikmati tempat duduk yang disediakan. Thayai
Wittaya School kebetulan mendapatkan tempat di depan, jadi bisa lebih mudah
menyaksikan serangkaian acaranya.
Dari kiri; Kak. Bad, Eka, Kak. Shamee, Kak. Laila, Kak. Rhudia |
Jam
18. 00 acara dimulai…lho maghrib kok baru memulai acara, Oh, tenang, disini
magribnya masih setengah jam lagi. Sebelum maghrib hanya acara pembuka saja,
lalu istirahat sholat maghrib, dan dilanjutkan acara inti dan acara penutup
setelah maghrib. Selesai acara pada pukul 22. 30.
Setelah
menempati kursi masing-masing, kami menyaksikan acara demi acara. Pandangan
saya setelah memasuki ruangan itu tertuju pada Backdrop yang terpasang di depan
dengan ukuran yang cukup besar itu, tidak tahu lagi maksudnya apa yang tertulis
itu. Kebetulan logonya ditulis dngan Bahasa Inggris, Private Islamic School
Association, Teachers’ Day, Songkhla 2016.
Dari
logo tersebut saya bisa menyimpulkan bahwa peringatan Hari Guru ini ditujukan
kepada seluruh sekolah islam berbasis privat/swasta/yayasan yang ada di
Songkhla Provincial. Ini acara yang sangat besar menurut saya karena bisa
menghadirkan seluruh guru Private Islamic School berkumpul dalam satu majlis.
Setelah mengamati backdrop tersebut, pandangan saya tertuju pada sejumlah kursi
yang disediakan di ruangan yang cukup megah dan luas. Dari yang semula hanya
sedikit orang, setelah menoleh ke belakang semua kursi sudah di penuhi dengan
ratusan guru yang hadir ke tempat ini.
Para guru menyaksikan acara demi acara |
Acara
demi acara berlangsung. Mulai pukul 18. 00, MC mulai membuka acara dan
dilanjutkan dengan sambutan oleh beberapa pihak yang bersangkutan. Saya sangat
antusias menyasikan sambutan mereka, meskipun hanya menjadi pendengar setia
saja. Kalau seandainya saya bisa tahu isi sambutannya, pasti akan saya
cantumkan poin-poin-nya dalam tulisan saya ini, sayang saya masih belum paham.
Jadi pendengar yang baik saja, he e.
Yang bertugas menyampaikan sambutannya |
Inilah
momen yang sepertinya di tunggu-tunggu oleh para guru disini, pemeberian
penghargaan kepada para guru favorit. Masing-masing sekolah mengirimkan satu
guru favorit, dan pada kesempatan ini akan diberikan penghargaan. Satu per satu
guru dipanggil, lalu diberi penghargaan oleh yang bersangkutan. Setelah selesai
mereka foto bersama. Betapa bahagianya mereka ... dengan disaksikan banyak
orang, mereka menunjukkan simbol atas perannya menadi guru yang baik.
Add caption |
Guru Favorit foto bersama |
Dari
Thayai Wittaya School, guru yang mendapatkan penghargaan di Teachers’ Day kali
ini adalah Kak. Arya. Beliau guru Matematika di sekolah. H e e, saya juga
mengidolakan beliau di sekolah ini. Beliau di sayangi murid-muridnya karena
kepiawaiannya dalam mengajar dan sosoknya seorang guru. Setelah beliau turn
dari panggung, kami meminta untuk foto bersama dulu. Foto bersama guru favorit
biar ketularan, he e e.
Prosesi
pemberian penghargaan selesai tepat waktu Sholat Maghrib. Kami Sholat Maghrib
terlebih dahulu sebelum berlanjut ke acara berikutnya. Theeet,,,Sholat Magrib
selesai. Kami kembali menuju tempat duduk semula untuk menyaksikan acara
berikutnya. Makan malam sambil menikmati panampilan hiburan, dan pembagian
doorprize. Sampai acara selesai diisi dengan penampilan hiburan dan pembagian
hadiah yang dilakukan secara berselang-seling.
Let;s have dinner together |
Penampilan
hiburan seperti pertunujukan pancak silat Thailand, An-Nasyid, dan puisi,
sedangkan ada banyak sekali doorprize yang disediakan, seperti aneka macam alat
elektronik, peralatan dapur, sepeda pancal, dan hadiah paling mewah berupa
kulkas besar. Banyaknya hadiah yang dibagi-bagikan oleh panitia memakan waktu
yang cukup lama, hingga pukul 22-30 baru selesai.
Grup An-Nasyid |
Pengumuman doorprize |
Kocok kupon |
Penyerahan doorprize |
Dari
sekian banyak hadiah yang dibagi-bagikan tersebut, ternyata sekolah Thayai
Wittaya hanya 3 orang yang beruntung, mendapatkan blender, setrika, dan hitter.
Saya sebenarnya berharap sekali bisa beruntung dan mendapatkan hadiah itu.
Berkali-kali pembagian hadiah, belum juga guru dari sekolah mendapatkannya.
Akhirnya ada 3 orang yang dipanggil untuk menerima hadiah.
Sampai sini, HP saya ngedrop....jadi sayang tidak bisa ambil gambar sampai dengan berakhirnya acara.....Kirannya tulisan saja sudah bisa mewakili he e e
Acara
terakhir yaitu pembacaan profil para panitia. Yang bertugas memanggil satu per
satu panitia untuk naik ke atas panggung dan menyampaikan sedikit profilnya. Berkat
perantara mereka atas kerja kerasnya dalam mempersiapkan segala sesuatunya,
acara sebesar ini akhirnya berjalan dengan lancar.
Tinggal
satu buah kulkas yang akan menjadi hadiah penutup di acara malam ini. Semua
panitia dan para guru menyaksikan prosesi si-kulkas di berikan kepada yang
beruntung. Neng, Song, Sam…dalam hitungan tiga mereka menyebar kertas
kupon yang tersisa dan ditangkaplah satu kertas kupon. Itulah yang beruntung.
Panitia membacakan nama orang tersebut dan menyerahkan Si-Kulkas dengan
disaksikan ratusan pasang mata. Tepuk tangan begitu meriah diberikan.
Acara
terakhir di tutup dengan do’a yang dipimpin oleh salah seorang ustad.
Alhamdulillah, Peringatan Teacher’s Day kali ini benar-benar menarik. Selamat
Hari Guru, khususnya para guru di Thailand dan umumnya kepada semua guru
dimanapun berada.
Songkhla,
South Thailand
16-17
Januari 2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar