(Ber)foto
sudah menjadi aktivitas yang begitu mainstream diantara kita, sudah umum
dilakukan oleh kebanyakan orang. Cekrek…cekrek itu memang sangat penting,
karena dengan adanya dokumentasi dari hasil memotret tersebut berarti kita bisa
mengabadikan momen-momen tertentu yang mungkin momen tersebut tidak bisa terulang
lagi. Mungkin bagi orang-orang yang sangat suka cekrek…cekrek, setiap momen-nya
perlu diabadian (obah thithik perlu foto).
Hasil
jepretan yang bagus menjadi dambaan setiap orang katika (ber)foto. Sekali
jepretan saja kadang belum cukup. Agar bisa menghasilkan gambar yang bagus,
perlu dilakukan cekrek-cekrek berulang-ulang sampai bisa mendapatkan gambar
yang diinginkan.
Untuk
masalah potret-memotret saya tidak begitu pandai. Jika sekali ambil gambar
tidak bagus, saya malas untuk mengulanginya lagi, karena hasilnya tidak jauh
berbeda. Saya lebih suka meminta gambar kepada orang lain yang sama-sama
mengabadikan momen-momen tertentu.
Jadi
begini ceritanya kenapa saya tiba-tiba menulis tulisan seperti ini; sejauh ini
masih sedikit sekali foto yang saya ambil selama melaksanakan kegiatan disini,
terutama pada saat kegiatan pembelajaran. Entah kenapa saya begitu tidak minat,
selain tidak hobi, seringkali saya malas. Kalau sudah mengajar saya tidak
kepikiran untuk cekrek-cekrek, padahal dokumentasi ini sangat penting. Selain
sebagai bukti untuk dilampirkan di pelaporan, kan juga sangat penting untuk
dokumen pribadi.
Mengingat
dokumentasi kegiatan ini penting adanya, jadi saya sebisa mungkin harus punya
dokumentasi setiap kegiatan, terutama kegiatan pembelajaran.
Agar
tidak merepotkan orang lain karena harus meminta tolong berkali-kali untuk
memotretkan, maka saya akan memakai video pembelajaran sebagai dokumentasi
saya. Dari video kan juga bisa dijadikan foto. Mau tau ceritanya?
Saya
teringat dengan teman saya (Mbk. Desy) yang waktu itu kami perlu sekali
foto-foto hasil wawancara dengan Kepala Desa untuk memenuhi salah satu tugas
kuliah kami. Kebetulan dokumentasinya dibawa teman saya yang lain dan diantara
kami tidak ada yang menyimpan foto tersebut. Untungnya saya menyimpan
video-nya. Karena harus segera dikumpulkan, jadi kami mengambil dari video
tersebut untuk foto-nya. Mbk. Desy ternyata bisa mengambil foto dari video
tersebut.
Saya
lupa-lupa ingat bagaimana cara dari video tersebut bisa diambil fotonya.
Seingat saya, setelah menemukan gambar yang diinginkan dari video itu, lalu di
“pause” dan klik kanan, setelah itu saya benar-benar lupa dipilih menu apa.
Malam
ini saya membuka kembali video tersebut dan mencoba-coba cari cara membukannya.
Setelah saya coba berkali-kali, akhirnya saya bisa menemukannya. Agar tidak
lupa lagi, penting kirannya menuliskannya dalam catatan saya kali ini. Berikut
langkah-langkah yang saya temukan untuk mengambil foto lewat video:
Cara
1:
1.
Membuka terlebih dahulu video yang diingkan. Kali ini video yang saya buka
ketika saya dan teman-teman sedang wawancara dengan Kepala Desa Jabalsari,
Tulungagung; Ibu. Sunarti untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah (Argumentative
Writing, SMT 4). Saya memakai aplikasi GOM Player untuk memutar video tersebut.
Aplikasi GomPlayer untuk membuka video |
2.
Jika ingin foto tersebut tersimpan, klik tombol “pause” tepat pada durasi
gambar yang kita inginkan. Dalam video saya kali ini, saya memilih gambar pada
durasi waktu 00. 04. 07 detik.
3.
Selanjutnya Klik kanan pada video tersebut, lalu pilih opsi "Video"
dan pilih menu "Save the Current Frame". Maka akan muncul tulisan “Saved
to the designatet folder …” pada video itu. Berarti gambar sudah berhasil
disimpan. Tersimpan dimana? Tidak perlu pusing mencari larinya file yang
tersimpan, karena ada caranya sendiri.
Klik kanan-pilih "video"-Save the Current Frame |
Saved to the designated folder |
4.
Untuk membuka file yang tersimpan tersebut, tinggal mengulangi cara diatas,
pilih opsi "Video", lalu pilih menu “Open screen capture folder”,
maka file akan terbuka…taraaaa.
Kita
bisa membaca lewat data ini bahwa file telah tersimpan di My
Document-GomPlayer-Capture. Foto berhasil diabadikan.
Foto tersimpan di My Document-GomPlayer-Capture |
Cara
2:
Cara
yang kedua ini lebih cepat, tapi foto tidak bisa langsung secara otomatis
tersimpan di dalam folder.
1.Tidak
perlu klik “Pause” dan klik kanan. Ketika sudah bertemu gambar yang diinginkan,
segera klik tombol “PRTSC SYSRQ” pada keybord. Tombol ini fungsinya untuk
screenshot. Lalu paste. Saya coba paste di tempat penyimpanan data tidak bisa,
jadi bisa-nya di paste di Ms. Word atau PPT.
2.Jika
ingin gambar dari Ms. Word tersimpan, saya biasanya meng-copy gambar tersebut
di PPT, setelah itu letakkan cursor pada gambar dan klik kanan. Plih menu “Save
as picture ...”. Maka gambar tersebut akan menuju ke tempat penyimpanan data,
tinggal klik “save”.
Copy gambar di PPT-Klik kanan-Save as Picture |
Save |
Menurut
saya dengan mengambil foto lewat video ini lebih efektif, tinggal memilih momen
yang ingin diabadikan. Tidak perlu lagi cekrek-cekrek berkali-kali. Hmmm, ini
kerjaan orang yang malas foto he e e. Mau ambil gambar saja, ribet amat.
Entahlah…….
Kirannya
ada yang pengen mencoba?
Hatyai
District, Songkhla
18-01-2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar