Senin, 25 Januari 2016

Belajar Anggota Tubuh bersama Patung Pintar



          Beberapa kali pertemuan, saya sempat diminta untuk mengajar Bahasa Melayu di tingkat Parthom (SD) kelas 5 dan 6. Tapi, karena ada perubahan jadwal saya tidak lagi mengajar Bahasa Melayu dan minggu kemarin saya diminta untuk mengajar kembali. Senang, bisa bertemu mereka lagi. Saya suka saat mengajar di kelas Melayu, selain materi yang saya sampaikan mutlak dari saya, sehingga lebih enjoy menyampaikan materinya.

Untuk beberapa pertemuan sebelumnya, materi yang saya berikan yaitu tentang perkenalan dan warna, pada pertemuan kali ini materi Bahasa Melayu berlanjut membahas tentang anggota tubuh. Saya tertarik untuk membahas materi anggota tubuh karena selain mudah menyampaikan materinya, saya juga sudah menyiapkan beberapa activity untuk menyampaikan materi tersebut. Ternyata siswa juga sangat antusias memperhatikan penjelasan yang saya sampaikan dan mereka juga mau melaksanakan instruksi yang saya berikan dengan baik.

Ketika saya bertanya kepada siswa tentang nama-nama anggota tubuh dalam Bahasa Melayu hanya beberapa siswa saja yang bisa menunjuk bagian tubuhnya dan mengucapkan ke dalam Bahasa Melayu, itupun tidak banyak. Sedangkan sebagian besar siswa yang lain tidak tahu nama-nama anggota tubuh dalam Bahasa Melayu.

Tidak ada media yang special untuk mengajarkan materi ini. Saya hanya menggunakan potongan kertas yang bertuliskan nama-nama anggota tubuh. Saya potong kertas HVS A4 menjadi empat bagian lalu saya tuliskan nama-nama anggota tubuh disitu.

Pertama-tama saya memperkenalkan anggota tubuh dengan sebuah gambar manusia setengah kartun yang saya buat di papan tulis. Saya tidak pandai menggambar, yang penting gambar saya lengkap dengan anggota tubuhnnya, he e. Sempat di tertawakan murid-murid juga pada saat menggambar karena proporsinya tidak sesuai, tangan panjangan sebelah, ternyata jarinya cuman empat, hidungnya tidak ada, dll. Meskipun banyak kekurangan dari gambar yang saya buat, tapi senang karena gambar saya telah menyita perhatian siswa.

Setelah selesai menggambar saya tidak langsung memberikan nama anggota tubuh pada gambar tersebut, saya terlebih dahulu bertanya kepada siswa tentang nama-nama anggota tubuh dalam Bahasa Melayu. Hanya beberapa siswa saja yang bisa menunjuk bagian tubuhnya dan mengucapkan ke dalam Bahasa Melayu, itupun tidak banyak. Sedangkan sebagian besar siswa yang lain tidak tahu nama-nama anggota tubuh dalam Bahasa Melayu.

Lalu saya beralih ke potongan kertas. Saya menujukkan satu per satu potongan kertas dan mengajak siswa untuk mengucapkan nama anggota tubuh dalam Bahasa Melayu dengan benar. Saya memberikan contoh bagaimana mengucapkannya, kemudian siswa menirukan. Agar siswa bisa terlatih, saya mengulaginya hingga beberapa kali. Mungkin ada nama anggota tubuh yang lucu bagi mereka karena belum mendengar sebelumnya, seperti kata lutut, dagu, leher, jari, dll, sehingga saat saya mengucapkan kata tersebut, sontak mereka tertawa dengan kompak. Satu per satu nama anggota tubuh dari potongan kertas tersebut berhasil diucapkan oleh siswa.

Sekarang giliran siswa berusaha untuk memahami nama anggota tubuh dengan menunjuk bagian tubuh yang telah saya instruksikan, saya juga berusaha ikut menunjuk bagian tubuh saya. Misalnya saya bilang kepala dan menunjuk kepala saya, maka siswa berusaha untuk memegang kepala mereka masing-masing, dan seterusnya. Ketika ada siswa yang masih kebingungan, maka saya akan mengulanginya beberapa kali hingga siswa bisa menunjukkan bagian tubuh dengan benar. 

Keyakinan saya jika mereka sudah bisa mengenal anggota tubuh dengan baik, ketika saya meminta mereka untuk menyebutkan nama anggota tubuh dengan Bahasa Thai, sedangkan saya mengucapkan dengan Bahasa Melayu, di tahap ini saya juga mengulanginya hingga beberapa kali. Mereka  bisa serentak mengucapkan kata tersebut dengan Bahasa Thai.


Tahap selanjutnya yaitu meminta beberapa orang siswa untuk maju ke depan. Mereka akan bermain anggota tubuh dengan patung pintar. Potongan kertas berisi nama anggota tubuh saya beri selotip. Satu orang menjadi patung sedangkan beberapa siswa yang lainnya menempelkan nama-nama anggota tubuh yang saya sediakan di tubuh si patung pintar dengan benar. Meskipun masih ada beberapa siswa yang bertanya dimana letaknya, tapi mereka sudah berusaha dengan baik mencari anggota tubuh yang sesuai. Para siswa terlihat senang dan ceria dengan permainan ini. Mereka banyak tertawa karena melihat teman-teman mereka menjadi patung dengan nama-nama anggota tubuh yang menempel.










Terakhir, saya menempelkan nama-nama anggota tubuh pada gambar yang saya buat dipapan tulis dan sedikit memberikan penjelasan kepada siswa. Mengulangi kembali bagaimana membacannya sambil menunjuk posisi bagian tubuh yang diucapkan.


Setelah selesai saya meminta siswa untuk menyalin gambar beserta nama anggota tubuh ke dalam buku catatan mereka dan ternyata pekerjaan mereka lebih bagus dan rapi daripada gambar saya di papan tulis.

Alhamdulillah pertemua pertama untuk materi anggota tubuh tersampaikan dengan baik, masih ada beberapapertemuan lagi untuk materi anggota tubuh pastinya dengan kegiatan yang berbeda. 
Songkhla, 25 Januari 2016


1 komentar:

UJIAN KESABARAN: RESEP SEMBUH PENDERITA HIPERTIROID

Oleh: Eka Sutarmi Periksa rutin ke dokter saya lakoni sejak saya mengetahui penyakit tiroid yang menyerang organ tubuh saya. Tepatnya 6 Ju...