Selasa, 26 Januari 2016

Gambar dan Puzzle: Perpaduan Pas untuk Belajar Kosakata


Gambar menjadi salah satu media praktis yang saya gunakan untuk memudahkan siswa dalam mengenal kosa kata. Bagaimana tidak, contoh kecilnya jika saya hanya menyebutkan kosa kata tanpa disertai gambar, seringkali mereka  kesulitan untuk memahami kosa kata yang saya maksud, sedangkan saya juga tidak tahu bagaimana menjelaskan kosa kata tersebut dengan Bahasa mereka, dengan menunjukkan gambar sesuai saat memperkanalkan kosa kata kepada siswa, mereka jadi tahu vocab yang saya maksudkan. 


Dengan menunjukkan gambar-gambar yang sesuai dengan kosa kata yang saya berikan, sehendaknya mereka bisa mengenal terlebih dahulu kosa kata tersebut. Seiring dengan saya memberikan latihan untuk memahami kosa kata lebih jauh, akhirnya dengan sendirinya bisa memahaminya. 


Sesuai judul yang saya tuliskan “Gambar dan Puzzle: Perpaduan Pas untuk Belajar Kosakata”. Dalam hal ini, saya menggunakan media gambar dengan tujuan untuk memperkenalkan kosa kata kepada siswa, setelah itu saya memberikan permainan mencari kata atau puzzle untuk mengetahui seberapa jauh pemahaman mereka tentang kosa kata yang telah saya berikan. 


Kebetulan kosa kata yang saya jelaskan dalam pertemuan kali ini topiknya adalah Clothes (Pakaian), jadi saya menggunakan beberapa macam pakaian sebagai bahan materinya, seperti jumper, T-shrit, skirt, top, dress, shoes, socks, etc. Ada sekitar 13 kosa kata tentang clothes yang saya berikan kepada mereka.


Saya cari terlebih dahulu nama-nama pakaian, lalu saya list. Masing-masing jenis pakaian, saya buat gambar. Bukan kertas HVS yang saya pakai untuk menggambar tetapi kertas linen (biasanya untuk membuat sertifikat). Kertas linen lebih kaku dan tebal sehingga cocok jika dipakai media untuk menggambar dan lebih praktis saat ditujukkan kepada siswa, tidak lentur. Karena saya tidak bisa menggambar otodidak, saya cari modelnya dari internet, kemudian saya meniru gambar tersebut. Setelah selesai menggambarnya, saya beri warna agar terlihat lebih menarik. Gambar-gambar ini saya buat sehari sebelum mengajar. 

Some of Pictures
Selain gambar, saya juga membuat puzzle di kertas karton berukuran cukup besar (tidak sempat saya ukur). Karena akan saya gunakan untuk mengajar 2 kelas, jadi saya membuat dua puzzle di dua sisi kertas karton itu. Saya kira mereka akan asyik melakukan permainan ini. Menemukan misteri kata yang tersimpan didalam puzzle. Saya memberikan permainan ini di akhir pelajaran, setelah kosa kata tentang clothes tersampaiakan. 

Puzzle / Misteri Kata

 Salah satu yang membuat saya semangat ketika mengajar adalah saat saya bisa membuat media untuk alat mengajar saya, karena selain mempermudah saya dalam menyampaikan materi, siswa juga lebih antusias saat diajar dengan menggunakan media pembelajaran. Sayangnya, karena keterbatasan saya dalam menemukan media yang sesuai dengan materi yang saya sampaiakan, sehingga hanya materi-materi tertentu saja yang saya sampaiakan dengan menggnakan media pembelajaran.


Kamis, 22 Januari 2012, saya begitu tidak sabar ingin mengajar dengan media yang saya buat, yaitu menggunakan gambar dan puzzle untuk menyampaiakan kosa kata tentang clothes. Materi ini untuk kelas M-1/1 dan M-1/2 (setara SMP kelas 1). Langsung saja saya ceritakan bagaimana kedua media tersebut saya gunakan.


Sangat mudah untuk saya lakukan, pertama saya menuliskan kosa-kata tentang clothes di papan tulis, dan meminta siswa untuk memindah di buku catatan mereka. Saya hanya meminta siswa untuk menulis kosa-kata dalam Bahasa Inggris saja, tidak perlu mereka mengartikannya. Setelah selesai, giliran saya menunjukkan gambar clothes. Sambil menunjukkan gambar kepada siswa, saya menyebutkan namanya, sedangkan siswa menirukan. Saya mengulanginya beberapa kali untuk setiap kosa kata hingga siswa bisa mengucapkan setiap kosa kata dengan benar.





Menunjukkan gambar, menyebutkan namanya, siswa menirukani

Langkah selanjutnya, baru mereka menulis artinya dalam Bahasa Thai di buku catatan mareka, di samping kosa kata yang telah mereka tuliskan diawal tadi. Saya menunjukkan ganbar kembali dan menanyakan kepada siswa nama gambar tersebut ke dalam Thai. Satu persatu kosa kata berhasil mereka ketahui artinya dalam Bahasa Thai setelah saya menunjukkan gambarnya kepada mereka. 

 

Menunjukkan gambar, siswa menuliskan artinya
Sambil melihat catatan masing-masing, saya menunjukkan gambar kembali secara acak sambil menyebutkan nama-namanya. Selain saya meminta siswa untuk menirukan kembali, mereka juga saya minta untuk menyebutkan artinya dalam Bahasa Thai. Saya ulangi berkali-kali agar mereka bisa sedikit hafal. Sesekali saya meminta mereka untuk tidak melihat buku saat menyebutkan artinya dalam Bahasa Thai. Saya tidak tahu betul Bahasa Thai yang mereka ucapkan salah atau benar. Saya yakin apa yang mereka ucapkan sudah benar, karena mereka begitu serempak saat menyebutkan arti dari masing-masing kosa kata ke dalam Bahasa Thai. 
 
Menunjukkan gambar, menyebutkan namanya dalam Bahasa Inggris, siswa merespon dalam Bahasa Thai
Setelah saya ulangi berkali-kali mereka hafal juga. Tanpa melihat buku, saya meminta mereka untuk mengucapkan Bahasa Inggris lalu menyebutkan artinya dalam Bahasa Thai, sementara saya hanya menunjukkan gambarnya saja.

Tanpa melihat catatan, siswa merespon gambar yang saya tunjukkan dengan Bahasa Inggris dan Thai
Di akhir pembelajaran, saya memberitahukan kepada siswa jika sebelum pulang terlebih dahulu bermain puzzle. Saya menunjukkan bentuk puzzle di hadapan siswa. Tidak ada gambar di dalam puzzle tersebut, sehingga saya membertahu mereka agar mengingat-ingat ejaan dari setiap kata yang telah dipelajari. Ada beberapa kata yang sengaja saya buat jebakan, kata-katannya hampir mirip, jadi siswa harus teliti.


 
Talk about Puzzle
Untuk memastikan bahwa siswa sudah bisa mengeja, maka sebelum memulai permainan ini, saya mengetest mereka terlebih dahulu. Saya menunjukkan gambar kembali, siswa menyebutkan nama gambar yang saya tunjukkan dalam Bahasa Inggris dengan disertai ejaan (spelling). Jika disuruh eja-mengeja mereka memang sip, malah kadang saya yang lupa, he he he. 


Setelah selesai, saatnya mereka bermain “misteri kata”, cara bermainnya juga sangat mudah.


Saya membagi siswa menjadi 2 grup, grup A dan Grup B. Mereka saya minta maju ke depan kelas. Aturan mainnya, masing-masing grup harus bekerja sama untuk menemukan kosa kata yang tersimpan dalam puzzle tersebut. Saya berikan boardmarker warna biru untuk grup A dan warna hitam untuk grup B. Setelah hitungan ketiga, mereka mulai mencari kata-kata yang tersembunyi di dalam kotak lalu menandai dengan boardmarker. Saya memberitahukan kepada siswa bahwa ada 13 kosa dalam kotak itu, sehingga ketika saya hitung belum genaap 13, mereka harus berlomba-lomba menemukan kata-kata itu.

Menyampaiakan Rule bermain Puzzle
 
One, two, three, go ...



Mereka memulai permainan



Setelah semua kosa kata ditemukan, sekarang giliran saya untuk menghitungnya. Saya tuliskan kata-kata apa saja yang mereka temukan dan memberikan poin masing-masing kata bernilai 100. Grup yang berhasil menemukan kata lebih banyak adalah pemenangnya.


Cara yang saya lakukan itu hanya sebatas untuk memudahkan siswa memahami kosa-kata tentang clothes. Karena kosa kata adalah materi dasar, maka mereka harus paham terlebih dahulu sebelum menginjak ke latihan atau avtivity berikutnya, seperti memahami dialog, menulis deskripsi tentang favorite clothes  beserta alasanya, dan masih banyak lagi jenis activity yang lain.


Songkhla, 27-01-2016











1 komentar:

  1. rasanya aku malu ee klo ngajar bgitu...malu bicara di depan umum, tp klo kepepet mesti ngomong dii depan umum, ternyata bisa juga klo kupaksakan...

    BalasHapus

UJIAN KESABARAN: RESEP SEMBUH PENDERITA HIPERTIROID

Oleh: Eka Sutarmi Periksa rutin ke dokter saya lakoni sejak saya mengetahui penyakit tiroid yang menyerang organ tubuh saya. Tepatnya 6 Ju...