Gambar menjadi salah satu media praktis
yang saya gunakan untuk memudahkan siswa dalam mengenal kosa kata. Bagaimana tidak,
contoh kecilnya jika saya hanya menyebutkan kosa kata tanpa disertai gambar,
seringkali mereka kesulitan untuk
memahami kosa kata yang saya maksud, sedangkan saya juga tidak tahu bagaimana
menjelaskan kosa kata tersebut dengan Bahasa mereka, dengan menunjukkan gambar
sesuai saat memperkanalkan kosa kata kepada siswa, mereka jadi tahu vocab yang
saya maksudkan.
Dengan menunjukkan
gambar-gambar yang sesuai dengan kosa kata yang saya berikan, sehendaknya mereka
bisa mengenal terlebih dahulu kosa kata tersebut. Seiring dengan saya
memberikan latihan untuk memahami kosa kata lebih jauh, akhirnya dengan
sendirinya bisa memahaminya.
Sesuai judul yang saya
tuliskan “Gambar dan Puzzle: Perpaduan Pas untuk Belajar Kosakata”. Dalam hal
ini, saya menggunakan media gambar dengan tujuan untuk memperkenalkan kosa kata
kepada siswa, setelah itu saya memberikan permainan mencari kata atau puzzle
untuk mengetahui seberapa jauh pemahaman mereka tentang kosa kata yang telah
saya berikan.
Kebetulan kosa kata yang saya
jelaskan dalam pertemuan kali ini topiknya adalah Clothes (Pakaian),
jadi saya menggunakan beberapa macam pakaian sebagai bahan materinya, seperti jumper,
T-shrit, skirt, top, dress, shoes, socks, etc. Ada sekitar 13 kosa kata tentang
clothes yang saya berikan kepada mereka.
Saya cari terlebih dahulu nama-nama
pakaian, lalu saya list. Masing-masing jenis pakaian, saya buat gambar. Bukan
kertas HVS yang saya pakai untuk menggambar tetapi kertas linen (biasanya untuk
membuat sertifikat). Kertas linen lebih kaku dan tebal sehingga cocok jika
dipakai media untuk menggambar dan lebih praktis saat ditujukkan kepada siswa,
tidak lentur. Karena saya tidak bisa menggambar otodidak, saya cari modelnya
dari internet, kemudian saya meniru gambar tersebut. Setelah selesai
menggambarnya, saya beri warna agar terlihat lebih menarik. Gambar-gambar ini
saya buat sehari sebelum mengajar.
Some of Pictures |
Selain gambar, saya juga
membuat puzzle di kertas karton berukuran cukup besar (tidak sempat saya ukur).
Karena akan saya gunakan untuk mengajar 2 kelas, jadi saya membuat dua puzzle
di dua sisi kertas karton itu. Saya kira mereka akan asyik melakukan permainan
ini. Menemukan misteri kata yang tersimpan didalam puzzle. Saya memberikan permainan
ini di akhir pelajaran, setelah kosa kata tentang clothes tersampaiakan.
Puzzle / Misteri Kata |
Salah
satu yang membuat saya semangat ketika
mengajar adalah saat saya bisa membuat media untuk alat mengajar saya,
karena
selain mempermudah saya dalam menyampaikan materi, siswa juga lebih
antusias
saat diajar dengan menggunakan media pembelajaran. Sayangnya, karena
keterbatasan saya
dalam menemukan media yang sesuai dengan materi yang saya sampaiakan,
sehingga hanya materi-materi tertentu saja yang saya sampaiakan dengan
menggnakan media
pembelajaran.
Kamis, 22 Januari 2012, saya
begitu tidak sabar ingin mengajar dengan media yang saya buat, yaitu
menggunakan gambar dan puzzle untuk menyampaiakan kosa kata tentang clothes.
Materi ini untuk kelas M-1/1 dan M-1/2 (setara SMP kelas 1). Langsung saja saya
ceritakan bagaimana kedua media tersebut saya gunakan.
Sangat mudah untuk saya
lakukan, pertama saya menuliskan kosa-kata tentang clothes di papan
tulis, dan meminta siswa untuk memindah di buku catatan mereka. Saya hanya
meminta siswa untuk menulis kosa-kata dalam Bahasa Inggris saja, tidak perlu
mereka mengartikannya. Setelah selesai, giliran saya menunjukkan gambar clothes.
Sambil menunjukkan gambar kepada siswa, saya menyebutkan namanya, sedangkan
siswa menirukan. Saya mengulanginya beberapa kali untuk setiap kosa kata hingga
siswa bisa mengucapkan setiap kosa kata dengan benar.
Menunjukkan gambar, menyebutkan namanya, siswa menirukani |
Langkah selanjutnya, baru
mereka menulis artinya dalam Bahasa Thai di buku catatan mareka, di samping kosa kata yang telah mereka
tuliskan diawal tadi. Saya menunjukkan ganbar kembali dan menanyakan kepada
siswa nama gambar tersebut ke dalam Thai. Satu persatu kosa kata berhasil
mereka ketahui artinya dalam Bahasa Thai setelah saya menunjukkan gambarnya
kepada mereka.
Menunjukkan gambar, siswa menuliskan artinya |
Sambil melihat catatan
masing-masing, saya menunjukkan gambar kembali secara acak sambil menyebutkan
nama-namanya. Selain saya meminta siswa untuk menirukan kembali, mereka juga
saya minta untuk menyebutkan artinya dalam Bahasa Thai. Saya ulangi
berkali-kali agar mereka bisa sedikit hafal. Sesekali saya meminta mereka untuk
tidak melihat buku saat menyebutkan artinya dalam Bahasa Thai. Saya tidak tahu
betul Bahasa Thai yang mereka ucapkan salah atau benar. Saya yakin apa yang
mereka ucapkan sudah benar, karena mereka begitu serempak saat menyebutkan arti
dari masing-masing kosa kata ke dalam Bahasa Thai.
Setelah saya ulangi
berkali-kali mereka hafal juga. Tanpa melihat buku, saya meminta mereka untuk
mengucapkan Bahasa Inggris lalu menyebutkan artinya dalam Bahasa Thai, sementara saya hanya menunjukkan gambarnya saja.
Tanpa melihat catatan, siswa merespon gambar yang saya tunjukkan dengan Bahasa Inggris dan Thai |
Di akhir pembelajaran, saya
memberitahukan kepada siswa jika sebelum pulang terlebih dahulu bermain puzzle.
Saya menunjukkan bentuk puzzle di hadapan siswa. Tidak ada gambar
di dalam puzzle tersebut, sehingga saya membertahu mereka agar mengingat-ingat ejaan dari setiap kata yang telah dipelajari. Ada beberapa kata
yang sengaja saya buat jebakan, kata-katannya hampir mirip, jadi siswa harus
teliti.
Untuk memastikan bahwa siswa
sudah bisa mengeja, maka sebelum memulai permainan ini, saya mengetest mereka
terlebih dahulu. Saya menunjukkan gambar kembali, siswa
menyebutkan nama gambar yang saya tunjukkan dalam Bahasa Inggris dengan disertai ejaan (spelling).
Jika disuruh eja-mengeja mereka memang sip, malah kadang saya yang lupa, he he
he.
Setelah selesai, saatnya mereka
bermain “misteri kata”, cara bermainnya juga sangat mudah.
Saya membagi siswa menjadi 2
grup, grup A dan Grup B. Mereka saya minta maju ke depan kelas. Aturan mainnya,
masing-masing grup harus bekerja sama untuk menemukan kosa kata yang tersimpan
dalam puzzle tersebut. Saya berikan boardmarker warna biru untuk grup A dan
warna hitam untuk grup B. Setelah hitungan ketiga, mereka mulai mencari
kata-kata yang tersembunyi di dalam kotak lalu menandai dengan boardmarker. Saya
memberitahukan kepada siswa bahwa ada 13 kosa dalam kotak itu, sehingga ketika
saya hitung belum genaap 13, mereka harus berlomba-lomba menemukan kata-kata
itu.
Menyampaiakan Rule bermain Puzzle |
Mereka memulai permainan |
Setelah
semua kosa kata ditemukan, sekarang giliran saya untuk menghitungnya. Saya tuliskan
kata-kata apa saja yang mereka temukan dan memberikan poin masing-masing kata
bernilai 100. Grup yang berhasil menemukan kata lebih banyak adalah
pemenangnya.
Cara yang
saya lakukan itu hanya sebatas untuk memudahkan siswa memahami kosa-kata
tentang clothes. Karena kosa kata adalah materi dasar, maka mereka harus
paham terlebih dahulu sebelum menginjak ke latihan atau avtivity berikutnya,
seperti memahami dialog, menulis deskripsi tentang favorite clothes beserta alasanya, dan masih banyak lagi jenis activity yang lain.
Songkhla, 27-01-2016
rasanya aku malu ee klo ngajar bgitu...malu bicara di depan umum, tp klo kepepet mesti ngomong dii depan umum, ternyata bisa juga klo kupaksakan...
BalasHapus