Rabu, 11 Mei 2016

Inspirasi Secangkir Kopi





                                           Bersama secangkir Kopi manis hari ini

Karena minum secangkir kopi yang tidak biasa di hari ini, saya menjadi terinspirasi untuk menuliskannya. Karena itulah saya menamai tulisan ini dengan “Inspirasi Secangkir Kopi” he he

Selama ini memang saya menganggap Ngopi adalah sesuatu yang biasa, tidak ada yang spesial. Dimana-mana kan Kopi itu pada umumnya ya hitam dan pahit. Agar tidak terasa pahit, maka diberi gula sebagai penawarnya. Jadilah Kopi yang siap dinikmati. 

Bagi penggemar Kopi, memang dengan meminun secangkir Kopi akan mendatangkan inspirasi beneran. Sudah barang tentu, secangkir Kopi akan sangat berharga bagi penggemar Kopi tersebut dan menjadi sesuatu yang wajib ada untuk menemani setiap aktifitas yang dilakukan, misalnya saat mengerjakan tugas, dibawa saat mencangkul di sawah (mencangkul di sawah-pun sepertinya juga perlu inspirasi kan he he), berdiskusi, ataupun melakukan pekerjaan yang lain-lain. Begitulah saya memaknainya. 

Berbicara tentang Kopi, kebiasaan keluarga saya masih kental sekali untuk menyajikan secangkir atau segelas Kopi bagi tamu atau siapapun yang datang ke rumah (Kebanyakan orang di Desa saya juga melakukanya). Saat ada acara yang melibatkan orang banyak, Kopi menjadi hidangan minuman yang dihadirkan. Malah, jarang sekali menyuguhkan minuman air kemasan, bahkan minuman Teh hanya dibuat saat terpaksa saja, misalnya memang ada orang yang tidak minum Kopi atau alasan yang lain. Meskipun tamu yang datang hanya sebentar saja, biasanya Simbok, atau Bapak, bahkan Kakek akan segera membuatkan segelas Kopi. 

Aku termasuk orang yang biasa-biasa saja dengan Kopi (Kopi manis lhoo), artinya sedang-sedang saja, bukan penggemar dan bukan juga penghindar minuman ini. Jika diminta untuk memilih saya lebih memilih Teh atau Susu atau Jus daripada Kopi-nya. Menjadi hal yang aneh bagi saya ketika banyak orang yang datang ke tempat-tempat elit hanya untuk menenggak secangkir Kopi. Sekali lagi, itu menurut saya, lain dengan para pecinta Kopi. 

Di area tempat tinggal saya saat ini ada beberapa titik tertentu yang membuka “Warung Kopi”, ada yang buka sudah lama ada juga yang baru buka. Ketika saya lewat disana, Kulihat ramai sekali pembelinya. Sebagai orang yang menganggap Kopi sebagai sesuatu yang biasa, saya menjadi bertanya-tanya dengan pembeli Kopi itu. Apa spesialnya ya? Bukannya Kopi dimanapun tempatnya tetap Kopi? Kenapa sekedar ingin Ngopi saja harus beramai-ramai di warung Kopi, kan bisa juga buat di rumah? …. Sepertinya tidak perlu saya cari jawabanya. Saya yakin pasti ada sesuatu yang memang spesial tentang Kopi dihadapan para penikmat Kopi sejati yang saya belum bisa mengetahuinya. Saya melihat kenikmatan orang lain saat meminum Kopi, ketika saat meminumnya seperti sambil diresapi dan dinikmati, benar atau tidak ya? Satu seruputan seperti mengandung sejuta kenikmatan, dan Saya tidak bisa melakukan hal itu. Meskipun minum Kopi, sekali minum ya langsung habis, he he.

Hari ini kebetulan, teman-teman lewat grup WA mengadakan acara janjian bertemu, karena ingin membahas sesuatu. Sebelumnya kami adalah teman bersama saat aktif di organisasi kampus, yaitu Himpunan Mahasiswa Jurusan. Karena tugasnya sudah selesai, jadi kami tidak lagi aktif di organisasi tersebut, namun masih ada yang ingin kami bahas tentangnya. Kami ke kampus terlebih dahulu, menunggu teman-teman kumpul semua. Setelah semua kumpul, kami merencanakan untuk berdiskusi di luar kampus dan kami sepakat untuk ke Loodst Café yang letaknya tidak terlalu jauh dari kampus. Memilih yang dekat, karena banyak diantara kami yang tidak membawa helm dan SIM. Meskipun dekat, namun hanya beberapa saja dari kami yang tahu tempat ini, yang tidak tahu mengikut saja, termasuk Saya. Tempat beginian dalam kehidupan saya memang tidak menarik???, he he

Setelah kami sampai di tempat, langsung saja kami parkir sepeda motor, lalu masuk ke ruangan. Salah seorang teman menunjukkan tempat yang berada di ruangan ber-AC dengan desain sesantai mungkin. Sepertinya memang melakukan diskusi disini.

Tidak lama kemudian, seorang pelayan datang mengantarkan daftar menu dan kertas untuk menulis pesanan. 

Satu per satu jenis menu diteliti hingga jeli dan tidak lupa juga meneliti harganya (dicari yang sesuai kantong he he). Kami hanya memesan minuman saja, karena beberapa teman sudah bawa makanan, termasuk saya, jadi bisa sambil dimakan bersama-sama.

 Di tempat ini konon jenis-jenis minumanya terkenal enak daripada di tempat-tempat yang lain. Ada yang memilih minuman dingin dan ada yang memilih minuman panas. Untuk kali ini saja, saya memesan minuman yang sebenarnya saya tidak minat dan tidak begitu spesial menurut pandangan Saya. Namun karena Saya benar-benar penasaran, maka saya ikhlaskan untuk mengabaikan menu minuman lainnya yang sebenarnya saya ingiiin sekali untuk mencobanya. 

Secangkir Kopi Panas (sebenarnya ada namanya yang panjang, namun saya lupa) menjadi minuman yang saya pesan. Ahh untuk membayar rasa penasaranku, saya juga harus mengikhlaskan harga yang sangat jauh dari harga biasanya hanya untuk secangkir Kopi. Ada dua teman yang lainya yang juga memesan secangkir Kopi.

Meskipun Saya telah merasakan nikmatnya secangkir Kopi yang menurut saya di tempat yang lumayan elit, namun saya tetap menganggap Kopi masih tetap Kopi, seperti Kopi-Kopi pada umumnya. Namun menjadi tidak biasa, karena berkat meminum secangkir Kopi di tempat tersebut, saja jadi terinsipirasi untuk bercerita tentang Kopi. 

Karena intinya membahas sesuatu, jadi sambil menikmati minuman yang kami pesan, tentunya kami mengobrol sana-sini sesuai dengan topik yang ingin kami bahas.

 Sempatkan untuk berfoto =D

Let's Coffee
Tulungagung, 11.05.2016

2 komentar:

UJIAN KESABARAN: RESEP SEMBUH PENDERITA HIPERTIROID

Oleh: Eka Sutarmi Periksa rutin ke dokter saya lakoni sejak saya mengetahui penyakit tiroid yang menyerang organ tubuh saya. Tepatnya 6 Ju...