Hari ini
adalah hari yang begitu special menurut saya. Saya sapa hari ini dengan penuh
kebahagiaan. Momen yang saya tunggu-tunggu akhirnya datang juga, yaitu bedah
buku “The Power of Writing” karya Pak. Naim, my inspirator. Sudah dari beberapa
bulan yang lalu sebenarnya buku ini di terbitkan dan setahu saya sudah beberapa
kali juga buku ini di bedah. Namun sayangnya, saya belum pernah satu kalipun
mengikuti bedah buku the power of writing ini. Setiap kali ada informasi
tentang bedah buku the power of writing , saya selalu tidak bisa hadir karena
berbenturan dengan kegiatan yang harus saya lakukan. Sehingga saya berharap
sekali bedah buku yang kesekian kalinnya bisa diadakan kembali dan saya bisa
berkesempatan untuk hadir. Dan hari ini adalah waktu yang sangat tepat, selain
semua beban kuliah sudah selesai, juga kebetulan tidak berbenturan dengan tugas
yang lain.
Dalam acara
ini yang menjadi pematerinnya yaitu Dr. Ngainun Naim. M. Pd. M. HI dan Dr. Agus
Zaenul Fitri. M. pd. sebagai pembandingnya.
Mereka sangat lihai dalam menyampaikan materinnya. Pembicara yang
pertama adalah Pak. Naim. Dalam kesempatan ini kembali lagi kita mendengarkan
beliau mengkampanyekan akan dunia menulis. Banyak sekali yang beliau sampaikan,
diantarannya sesibuk apupun kita harus menulis. Setiap babnya dalam buku itu
beliau sampaikan secara garis besarnya. Meskipun hanya disampaikan garis
besarnya saja tapi tidak mengubah akan pesan menulis yang beliau sampaikan, hal-hal penting yang
memotivasi kita untuk menulis beliau sampaikan dengan gamblang. Di barengi dengan guyonan khasnya, meskipun
hanya sedikit peserta, membuat acara bedah buku kali ini menjadi hidup, semua
peserta sangat antusias mendengarkan penjelasan beliau.
Karena besuk
adalah sudah mulai bulan ramadhan, Pak. Naim juga punya sesuatu yang unik, pastinya
tentang dunia menulis. Hari ini beliau sudah memulai untuk menulis tulisan
edisi ramadhan dengan tema Ramadhan Produktif. Pak. Naim berharap selama di
bulan ramadhan, menulis tetap menjadi rutinitasnya. Ini menjadi semangat bagi
kami sebagai modal untuk menulis selama di Bulan Ramadhan. Kami, khususnya saya
pribadi juga berharap selama di Bulan Ramdhan ini juga bisa melakukan apa yang
beliau contohkan.
Sementara
Pak. Agus Zaenul, sebagai pembanding buku yang akan di bedah kali ini, tentu saja
beliau harus memahami isi buku yang akan di sampaikan. Intisari yang ada dalam
buku The Power of Writing ini beliau kemas sedimikian rupa sehingga semua
pembahasan dalam buku ini tercover. Motivasi-motivasi tentang dunia menulis juga
beliau sampaikan kepada kami semua.
Saya begitu
salut dengan semangat beliau-beliau dalam menekuni dunia menulis ini.
~In Happy Writing~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar