Sabtu, 16 Mei 2015

Salam Rinduku untuk Ibu



Mother, How are You Today?



Tentang kerinduan ini memang rasannya cukup sulit untuk diartikan, dan cukup susah juga untuk diungkapkan dalam kata-kata. Tapi, saya yakin apapun itu yang terjadi pasti ada sebab dan alasannya. Saya rindu pada ibuku, secara otomatis ini terjadi karena ada penyebabnya. Saya check di dalam kamus bahasa inggris (Cambridge), arti kata rindu atau dalam bahasa inggris miss itu artinya merasakan kesedihan dikarenakan ada seseorang atau suatu hal yang tidak hadir. (to feel sad that a person or thing is not present). Ya, benar sekali, seperti itu yang kurasakan pada ibuku. Ibuku saat ini tidak hadir bersamaku, ia berada jauh dengan aku, rasannya ada sesuatu yang kurang dalam hidup saya saat ini. Jadi aku sangat menanti kedatangannya dan ingin segera bertemu untuk melepaskan rasa sedih atau rinduku. Yah, begitulah kira-kira. 

Saya sangat berharap sekali akan kembali lagi apa-apa yang biasa terjadi dalam hidup saya saat bersama ibuku, entah itu suasana yang menggembirakan, yang menyedihkan, atau apaapun yang menakjubkan pada saat bersama ibu. Ku rindu itu semua, semakin tidak sabar untuk ingin bertemu. Memang saat rindu telah datang begini ini, terasa sedih, membuat diri termenung, atau bahkan bisa sampai menangis. Tapi saya yakin kesedihan ini nanti akan berujung manis, karena suatu hari nanti ada kebahagiaan yang luar biasa saat apa yang sedang saya harapkan bisa tercapai, yaitu bertemu dengan ibu. 

Mungkin apa yang sedang saya rasakan dan ibuku rasakan saat ini sama, saling rindu satu sama lain. Bagaimana tidak, kita saat ini terpisah dengan jarak yang begitu jauh dan juga waktu yang begitu lama. Dubai adalah tempat dimana saat ini ibuku sedang berada, saya juga tidak tahu persis negara itu berada di bagian mana, lokasi persisnya dimana, tetapi saya yakin jika jaraknya sangat jauh. Tidak bisa ditempuh hanya satu atau dua jam saja. 

Sudah hampir dua tahun ini ibu saya bekerja disana. Sebenarnya ia berada disana sudah bertahun-tahun, hanya saja setiap 2 tahun sekali harus pulang. Menunggu waktu dua tahun ini adalah waktu yang tidak sedikit bagi saya khususnya, dan juga bagi keluarga. Sehingga wajar jika perasaan rindu itu sering hadir dalam diri saya. Terkadang saya menghilangkan rasa rindu saya itu dengan seolah-olah bersikap cuek tentang apa yang sedang saya rasakan, saya tidak terlalu memikirkan. Aktivitas sehari-hari juga seolah kujalani dengan biasa. Selain itu, rasa rinduku pada ibu juga kuhilangkan dengan memanjatkan do’a kepada Allah, semoga ibuku selalu diberikan kesehatan serta keselamatan. Selalu berpikir positif, yakin bahwa Allah akan menjaga baik-baik ibu saya. 

Ada yang kurang lengkap rasannya jika belum tahu keadaan yang sebenarnya terjadi, untuk menghilangkan rasa kangen saya pada ibu sering saya menanyakan kabarnya lewat SMS. Itupun saya lakukan baru akhir-akhir ini karena baru tak lama ini ia bisa ngetik SMS. Sehingga dulu saya hanya bisa nunggu telphon darinnya. Sebenarnya bisa saja jika sewaktu-waktu saya kangen, lalu menelponnya, biayannya yang cukup mahal begitu enggan untuk menelpon hanya untuk menanyakan kabar. Tak jarang saya hanya miscall, dan ibu saya yang telphon balik. Karena biaya yang cukup mahal itu, hanya sedikit waktu yang bisa kami pakai untuk melepas rasa rindu itu. Jika kami sudah memberikan kabar satu sama lain cukup. Padahal banyak sekali sebenarnya yang ingin saya ceritakan pada ibu. Pengen cerita tentang ini-itu dengannya. Setidaknya tahu keadaan ibu saya yang dalam keadaan sehat bisa membuat hati saya terasa lebih lega, dan bisa sedikit mengurangi rasa rindu saya.

Saat ini tekhnologi semakin canggih. Saya menghubungi ibu saya lewat video call. Kebetulan anak asuh Ibu saya punya alamat untuk dihubungi lewat video call (Skype) ini. Sehingga saya hanya mengirim SMS ke Ibu saya untuk diberitahukan kepada anak asuhnya jika ingin memanggilnya. Dengan begini, sewaktu-waktu saya kangen kepada ibu saya, kami bisa ngobrol dengan ibu saya sepuasnya, tanpa harus membayar, cukup pake jaringan wifi. Sangat membantu sekali via ini untuk melepaskan rasa rindu saya, tak hanya bisa mendengar suarannya tapi juga bisa melihat kondisi ibu saya.

Dalam obrolan kami, Ibu hanya selalu menanyakan segala sesuau yang bersifat umum saja , misalnya menanyakan kabar, kuliahnya lancar atau tidak, dll. Ibu sepenuhnya percaya padaku bahwa saya bisa menjalaninnya dengan baik. Ia juga percaya bahwa aku bisa menjaga diri tanpa ada ibu di sebelah saya. Ibu saya tak pernah menghalangi aku untuk mengikuti segala kegiatan, selama itu baik. Sejauh ini ibu sama sekali tak mengerti tentang teman-temanku, sistem pendidikan kuliahku, matakuliah-matakuliahku, organisasiku, ataupun segala kegiatan kampus yang kujalani di bangku kuliahku ini, menanyakan nilai-nilaiku itu pun jarang juga dilakukan, sekedar memberikan kabar kalau nilainnya bagus itu saja sudah cukup bagi ibuku. 

Dalam obrolan kami, jarang saya menceritakan tentang hal-hal yang akan membuatnya sedih atau kecewa. Semua yang saya katakana jika ngobrol dengan ibu saya adalah sesuatu yang baik-baik, dan bisa membuatnya senang. Di tempat yang begitu jauh, saya berpikir tidak perlu Ibu saya tahu tentang cerita kekecewaan yang saya hadapi, misalnya IP saya turun, saya pusing mengerjakan tugas, uang saya tinggal dikit, dll. Karena kalau itu terjadi pasti ibu saya akan cemas, dan jadi beban pikirannya. Jadi, sebisa mungkin saya hindari. Meskipun kadang hal itu terjadi padaku, dan kebetulan ia menannyakan tentang hal itu, kujawab baik-baik saja meskipun saya sedang dalam keadaan bingung atau sedih atau kecewa saat itu. Dosakah aku? Ma’afkan aku mak …

Sebulan lagi Ibu akan pulang, tal sabar rasannya ingin segera melihat Ibu. Tak sabar untuk ingin segera memeluk Ibu, melihat senyum kebahagiaan dari wajah ibu. Tak sabar ingin berbicara banyak, berbicara ini-itu dengan Ibu, banyak sekali cerita pokoknya yang segera ingin kucurhatkan pada ibu. 

Salam rindu padamu mamak ku sayang, kutunggu kedatanganmu. Nice to see you  …:) :) :)
 
Renungan malam minggu,

T.Agung, 17-05-2015

2 komentar:

UJIAN KESABARAN: RESEP SEMBUH PENDERITA HIPERTIROID

Oleh: Eka Sutarmi Periksa rutin ke dokter saya lakoni sejak saya mengetahui penyakit tiroid yang menyerang organ tubuh saya. Tepatnya 6 Ju...