Sabtu, 24 September 2016

Sekeping Ide Kemarin




Ceritanya, selepas sholat 'Asar saya diajak teman saya ke Pondoknya, karena mau ada urusan sebentar. Saya diminta untuk mengantarkannya. Tempatnya berada di Kandangan, Kediri. Sementara kami berangkat dari Tulungrejo. Agak jauh katanya. Saya juga kurang tahu itu lokasinya dimana. Saya mengikuti saja arah yang ia tunjukan. 

Karena tidak membawa helm, ia mengarahkan untuk lewat jalan pedesaan. Jalannya sudah beraspal halus, namun berkelok-kelok. Sepanjang jalan banyak area persawahan, ada yang ditanami padi, jagung, tebu, dan ada juga yang hanya semak-semak.

"Jalannya seperti gak ada ujungnya ya kak, jangan-jangan salah jalan saja.Seperti jalan mau cari harta karun ini ha ha." Begitulah kataku ketika menikmati jalan yang baru pertama kali saya lewati ini. 

"Sebentar lagi, setelah ini sudah sampai diujung jalan kok. Nanti ada papan petunjuk arahnya. Ke Pondokku yang belok kiri." Ternyata benar, hanya berjalan beberapa menit kemudian tibalah di ujung jalan. Disana ada papan petunjuk arah bertuliskan Pondok Gontor Putri 5 dengan anak panah mengarah ke kiri. "Kak Diah mondok disini?" Tanyaku penasaran. Waktu berangkat tadi ia hanya memberitahu kalau mau ke pondok Kandangan, tidak disebutkan tepatnya. "Iya, ini pondokku." Jawabnya sambil mengarahkan dimana pintu masuk yang harus saya lewati.

Usut punya usut, keren juga ini teman. Ia mondok di Pondok Darussalam Gontor Putri 5 Kandangan ini ternyata sudah cukup lama. Kuliah S1 dan S2 ia berada di kampus pondok itu. Sekarang kuliahnya sudah selesai, tinggal penyelesaian thesisnya. Ia mengambil jurusan akidah filsafat. Pada saat penyelesain thesisnya itu, ia berkeluh dengan referensi buku-bukunya yang kebanyakan dari barat. Jadi untuk sementara ia tidak tinggal di Pondok. Untuk itu, ia sambil mengambil kursus Bahasa Inggris selama beberapa bulan di Pare. Begitulah sekilas cerita yang saya tangkap. He he, very pleased to meet you :)
 
Sampailah kami di area pondok. Tempatnya sangat luas. Ia mengarahkan lagi untuk tempat memakirkan sepeda motor. Kami turun dari motor. Sementara ia masuk ke ruangan, saya diminta untuk duduk di tempat tunggu tamu. Tamu tidak diperkenankan masuk. 

Cukup lama saya menunggunya. Kebetulan saya tidak bawa HP, jadi mau mainkan HP sambil menunggu tidak bisa. Akhirnya saya menikmati apa yang sedang saya lihat di tempat luar biasa itu. Sore itu ada berseliweran para santri, ada yang sedang menghafal di balik pintu, ada santri yang bertugas membersihkan halaman dengan berseragam kuning, dan masih banyak lagi yang saya lihat. 

Lalu, pandangan saya merambah kesana-kemari. Sampai menuju pada ungkapan atau kata-kata indah yang terpasang di setiap bagian atas pintu masuk setiap gedung disana. Kata-kata itu cukup mudah dilihat dan dibaca, karena ditulis dengan huruf balok dengan ukuran font yang besar. Sebagian sudah tidak asing lagi. 

Kata-kata yang tertempel di atas pintu masjid tidak terlalu terjangkau oleh mata saya. Namun sepertinya saya tertantang untuk mengamati kata-kata itu dan membacanya, syukur kalau saya berhasil memahaminya. Sambil bergumam dalam hati, saya mencoba membacanya. Memang cukup belibet kata-kata itu untuk saya baca. Setelah melamunkanya dan mencoba saya pahami, akhirnya saya berhasil membacanya.

"Eka, yuk pulang. Sudah beres." Ehmmm saya terkejut. Bubar dech lamunan saya.
Selama perjalanan pulang saya terngiang-ngiang kata-kata itu. Saya bergumam dalam hati untuk mengingatnya kembali. Saya tidak fokus lagi mendengarkan ia bercerita. 

Begini kata-kata yang saya maksud itu bunyinya. Saya tengah berhasil mengingatnya hingga tiba di tempat. "BERANI HIDUP TAK TAKUT MATI. TAKUT MATI JANGAN HIDUP, TAKUT HIDUP MATI SAJA." He he benar juga ya ...
Begitulah ceritanya....Sekian ^_^

2 komentar:

  1. Takut hidup jangan mati dulu, bertahan, siapa tahu ada hikmah hehe

    BalasHapus
  2. 😊 bener Bund...tapi ga ada pilihannya hehe

    BalasHapus

UJIAN KESABARAN: RESEP SEMBUH PENDERITA HIPERTIROID

Oleh: Eka Sutarmi Periksa rutin ke dokter saya lakoni sejak saya mengetahui penyakit tiroid yang menyerang organ tubuh saya. Tepatnya 6 Ju...