Senin, 03 Agustus 2015

Cerita Lebaran-ku

          Suara takbir yang berkumandang di masjid-masjid menandakan akan datangnya hari kemenangan. Semua umat muslim yang telah menjalankan ibadah ramadhan pastinya merasakan bahagia, terutama karena telah berhasil menjalankan ibadah puasa selama satu bulan di bulan ramadhan ini. Selain bacaan takbir yang berkumandang, juga banyak hal-hal lain yang di lakukan untuk menyambut hari lebaran. Tak sedikit orang-orang yang membeli baju baru untuk di pakai di hari lebaran, merenovasi rumahnya agar jika ada saudara-saudara yang bersillaturrahim ke rumah terlihat lebih rapi, membeli bahan makanan untuk di masak di hari lebaran, menyiapkan jajan lebaran, dan masih banyak lagi. Sangat antusias pokoknya. Yang tidak kalah seru yaitu karena kebersamaan dengan anggota keluarga, yang mulanya ada angota keluarga yang sedang sekolah atau bekerja di luar kota atau bahkan di luar negeri berbondong-bondong pulang ke rumah agar di hari lebaran bisa berkumpul dengan keluarga.
          Saya serumah dengan lima orang anggota keluarga, kedua orang tua, adik, kakek, dan nenek. Malam lebaran keluarga paman datang ke rumah, karena ingin merayakan lebaran di desa. Anggota keluarga semuanya sudah berkumpul sehingga yang semula hanya 6 orang menjadi 11 orang. Momen seperti ini memang terkadang hanya bisa dirasakan setiap setahun sekali, yaitu saat lebaran. Rasa senang terlihat diantara raut muka kami semua dalam menyambut datangnya hari lebaran.
          Pagi-pagi sekali kami sudah bangun untuk mempersiapkan semuanya, special persiapan sholat idul fitri dan sarapan. Setelah waktu sudah menunjukkan pukul setengah enam lebih, kami segera bersiap untuk berangkat. Dengan memakai baju muslim terbaiknya, bersama-sama kami berjalan kali menuju masjid yang jaraknya cukup jauh dari rumah, memakan waktu kurang lebih 20 menit-an. Karena jalan ke masjid yang tidak bisa dijangkau oleh kendaraan, sehingga dengan terpaksa kami semua berjalan kaki. Meskipun begitu, tapi kesan kebahagian yang kami rasakan tidaklah berkurang.
          Terlihat jama’ah yang hadir untuk menunaikan sholat idul fitri banyak sekali. Saat taraweh saja jama’ah-nya tidak sampai ke teras masjid, tapi kali ini teras masjidnya penuh, bahkan sampai menggelar tikar di halaman masjid dan saya adalah salah satu jama’ah yang mendapatkan tempat tersebut. Karena sampai di tempat, sholat idul fitri belum segera dimulai, sehingga beberapa kali masih sempat ikut menyuarakan takbir. Setelah jama’ah berhenti membacakan takbir-nya pertanda bahwa sholat id akan di mulai, sang imam lalu memposisikan diri, beranjak menuju tempat imam. Hmmm…Sepertinya tidak perlu-lah saya menceritakan teknis menunaikan sholat ini, takutnya nanti malah sampai kemana-mana tulisan saya.
          Langsung saja ceritannya yaitu yang kami lakukan setelah selesai menunaikan sholat idul fitri. Sebelum kami saling memohon ma’af lahir dan batin, kami sarapan bersama terlebih dahulu. Yup, Soto ayam menjadi hidangan special, bersama keluarga besar, kebersamaan menambah kelezatan menu sarapan  kali ini. Sudah kenyang dan saatnya untuk bersalam-salaman, kami saling bersungkem  untuk memohon ma’af lahir dan batin terhadap segala salah dan khilaf yang telah di perbuat dengan anggota keluarga.
          Ada yang berbeda dengan lebaran tahun ini. Biasanya setelah bersalaman dengan anggota keluarga, kami pergi ke rumah mbah buyut, keluarga yang paling tua di antara kami. Mbah buyut saya tersebut punya anak 11 yang masing-masing sudah punya anak cucu. Sehingga kalau kami semua berkumpul, banyak sekali jadinya. Dan saat lebaran seperti ini bisannya kami semua di pertemukan di rumah salah seorang anak yang merawat mbah buyut tersebut. Untuk lebaran kali ini kami tidak lagi seperti itu karena mbah buyut saya sudah meninggal sejak beberapa bulan silam, sehingga rumah nenek saya menjadi tuan rumah lebaran tahun ini, saudara-saudara berdatangan ke rumahku.
Nenek saya adalah anak yang paling tua, sedangkan kakek saya juga yang tertua, sehingga selain para tetangga terdekat yang datang, juga hampir semua saudara-saudara banyak bersillaturrahim ke rumah. Rombongan masing-masing keluarga datang silih berganti, ada yang datang pagi-pagi, siang, dan juga malam hari, dan yang terakhir saudara-saudara-ku datang di hari lebaran ke tiga. Masing-masing keluarga datang ke rumah lengkap dengan anak cucu mereka. Karena mereka datang ke rumah setahun sekali, sehingga setiap ada yang datang kami menyambut mereka dengan penuh suka cita. Punya saudara yang banyak begitu berkesan, apalagi saat lebaran seperti ini. Semoga jalinan sillaturrahim di antara kami semua tetap langgeng selamannya.
Sekirannya para saudara sudah tidak ada yang datang lagi, maka di hari lebaran ke tiga setelah sholat maghrib saya berkeliling tetangga yang saat itu belum bertemu di rumah, terutama para sesepuh di tetangga dekatku. Mereka juga sangat antusias menyambut kedatanganku. Karena banyak dari mereka yang lama tidak melihat saya, ketika bersillaturrahim ke tempat mereka berbagai pertanyaan-pun diajukan kapada saya. Esok harinya, saya habiskan waktu untuk bersillaturrahim dengan orang penting di desaku, seperti Pak Kasun, Pak Lurah, Pak Carik, dll, termasuk guru saya waktu di SD dulu yang rumahnya masih se-desa. Sebenarnya lebaran ke-4 ini saya di ajak oleh teman-teman saya untuk bersillaturrahim ke guru-guru waktu SMA. Waktu itu saya sedang dimintai tolong nenek untuk mengantarkan ke tempat mbecek, sehingga tidak bisa ikut, berharap di lain waktu saya bisa sillaturrahim ke tempat mereka.
Lebaran ke-4, tepatnya pada waktu sore hari saya berangkat ke T. Agung. Tanggal 21-7-2015 saya dan teman-teman akan melaksanakan safari lebaran, salah satu agenda HMJ kami yang telah kami sepakati sebelumnya. Bersillaturrahim kepada dosen-dosen bahasa inggris terdekat dan juga teman-teman menjadi tujuan utama kami dalam agenda ini. Seharian penuh ada enam dosen dan beberapa rumah teman yang kami datangi, jarak rumah mereka yang cukup jauh membuat perjalanan kami memakan waktu yang lama, sehingga hanya beberapa dosen saja yang sempat kami datangi. Sebagai bentuk laporan pertanggung jawaban atas agenda ini, salah satu yang menjadi keharusan untuk dilaksanakan adalah foto bareng, he e. 


Tak lupa, hari itu juga sekalian saya bersillaturrahim ke tetangga terdekat kos dan juga ke rumah teman-teman asatid yang sama-sama mengajar di madrasah dekat kos saya, kirannya penting ini saya lakukan karena akan bisa menambah persaudaraan di antara kami.
Hari kamis kami sekeluarga berencana untuk ikut merayakan gebyar ketupat di Trenggalek. Pagi-pagi kami berangkat dari rumah. Sudah tidak sabar melihat keramaian di kota Trenggalek, wabilkhusus di Durenan saat lebaran ketupat seperti ini. Sampai di Trenggalek jam 9, biasannya jam segini banyak warga yang sudah menyediakan ketupatnya, tapi kok suasanannya masih biasa-biasa saja. Waladalah, ternyata gebyar ketupatnya masih dilaksanakan ke-esokan harinya, tepatnya lebaran ke-8. Di tempatku lebaran ketupat ini masih belum menjadi tradisi, sehingga tentang lebaran ketupat ini kami masih kurang tahu lebih. Jadinnya ya begini … sampai di tempat, para warga masih proses pembuatan anyaman ketupatnya. Ketupat kosongan-lah yang di jajakan di pinggir jalan. Alhasil, tujuan kami berbelok seratus delapan puluh derajat yaitu ke tempat bakso idola keluarga yang ada di Trenggalek, yaitu bakso Pak. Slamet, rasa bakso-nya yang khas membuat kami sekeluarga ketagihan dengan bakso Pak. Slamet ini. Karena waktu-nya masih panjang, sangat disayangkan jika harus berbalik arah pulang, sehingga perjalanan masih kami teruskan menuju T. Agung, ada keluarga yang ingin kami datangi di sana untuk bersillaturrahim.
Mumpung, bulan syawal masih tersisa, maka sebagai akhir dari cerita yang saya tulis ini saya ingin mengucapkan minal’aidzin wal faidzin, mohon ma’af lahir dan batin. Salam fitri 1436 H.

          Happy writing on Wednesday Morning

Panggul, 29 Juli 2015




         
         
         
         

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

UJIAN KESABARAN: RESEP SEMBUH PENDERITA HIPERTIROID

Oleh: Eka Sutarmi Periksa rutin ke dokter saya lakoni sejak saya mengetahui penyakit tiroid yang menyerang organ tubuh saya. Tepatnya 6 Ju...