Dan di antara tanda-tanda
kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri,
supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di
antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar
terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir (Q. S Ar-Ruum: 21).
Kalau kita
membaca firman Allah dalam surat Ar-Ruum ini maka dalam ayat tersebut menunjukkan
bahwa mendapat seorang pendamping hidup adalah fitrah, jadi setiap menusia
punya keinginan untuk menikah. Lagian siapa sich yang hidupnya pengen
nge-jomblo terus, pastinya bisa membangun sebuah keluarga yang sakinah,
mawadah, dan warohmah adalah sebuah impian yang ingin kita gapai.
Meskipun
sudah sekian lama memimpikan hal itu, tetapi jika Allah belum mempertemukan
dengan pasangan kita, maka mau tidak mau statusnya ya masih saja jomblo. Saya
yakin jika jomblo itu hanya status sementara saja jadi jangan pada galau buat
para jomblo. Jika sudah waktunya, maka yakinlah bahwa Allah mempertemukan kita
pada kehidupan yang special yang sudah Allah tentukan. Maka, kita nikmati aja
masa jomblonya (haa kok kita … lho aja yang jadi jomblo, jangan seret-seret gue
donk), Okelah … berarti kata-katanya diganti menjadi “Aku memang sangat
menikmati masa jomblo ini,”. He e agak maksa. Sebagai seorang yang punya berprinsip
pacaran no way, jadi saya sangat menikmatinya.
Saya melihat teman-teman saya yang pacaran itu
kelihatanya sibuk sekali. Telphon selama berjam-jam, belum lagi kalau SMS, dan
seperangkatnya. Seminggu berapa kali diajak keluar, bahkan mungkin ada juga
yang setiap harinya harus pergi keluar, dan masih banyak lagi pokoknya
aturannya. Dengan nge-jomblo, hari-hariku bisa kulalui penuh kebebasan, tidak
ada aturan dari si- pacar seperti teman-teman yang lagi pacaran. Ha a pulsa juga bisa lebih hemat, karena hanya di
buat untuk SMS dan telphon seperlunya saja. Jarang juga saya merasakan sakit
hati bahkan hatinya ada yang patah seperti yang dialami oleh teman-teman yang
lagi pacaran itu, pokoknya happy terus, he e.
Lebih happy
lagi, jika para jomblo khususnya sudah baca buku yang satu ini, yaitu buku yang
berjudul “Jomblo Jatuh Tempo”. Buku ini saya pesan langsung kepada penulisnya satu
bulan lalu. Jika membuka wall facebook Pak. Dwi Suwiknyo ini, maka akan
menemukan postingan buku-buku yang sangat banyak. Di situ juga sudah tertera
sekalian harganya, jadi juga bisa jadi pertimbangan, he e. Salah satu buku diantara
empat yang saya pesan adalah buku “Jomblo Jatuh Tempo” ini. Entah kenapa, buku
ini cukup menarik perhatian saya. Apa karena saya jomblo ya, he e bisa jadi.
Kesan
pertama setelah buku ini ada di tangan adalah ingin cepat-cepat segera tahu apa
saja isinya dan melahapnya. Dilihat dari covernya memang buku ini menarik ya,
warna yang pink dipadu dengan gambar
kartun, serta judul bukunya yang super gokil, Jomblo Jatuh Tempo, seperti
hutang saja yang jatuh temponya sudah habis, jadi peminjam harus segera
membayarnya.
Masuk ke isi
buku, disitu ada sekian banyak judul yang di bahas oleh penulis. Selain kisah
nyata seputar jomblo dan juga membahas masalah-masalah yang sering dialami oleh
para pejuang cinta, seperti ketika patah hati sampai berkali-kali, kasus
seseorang yang dihadang oleh cinta palsu, kisah seseorang yang rela menyewa
pacar karena gengsi adkinya sudah menikah terlebih dahulu, dll. Dalam buku ini,
setiap judul yang di bahas penulis selalu memberikan inspirasi hati yang
tentunya sangat meginspirasi. Dari inspirasi hati itu, kita bisa dengan mudah
menemukan ikatan hikmah yang terkandung dari setiap judul yang telah dibahas.
Yang juga
membuat menarik buku ini, penulis memberikan nasehat-nasehat penting bagi
seseorang yang akan mengakhiri masa jomblonya, yakni akan membangun kehidupan
rumah tangga, seperti halnya pentingnya menyimak love story ortu. Dalam hal ini
pengalaman orang tua dalam menjalani masa mudanya sangat penting untuk kita
simak. Maka penulis memberikan nasehat kepada kita agar bisa lebih dekat dengan
orang tua agar bisa meyimak dengan baik kisah cinta mereka yang bisa kita
jadikan prinsip dalam menjalani hidup untuk lebih baik.
Menghormati
masa lalunya juga menjadi salah satu nasehat penting untuk kita camkan saat akan
menikah. Misalnya ada seorang cewek yang tingga seminggu lagi menikah,
tiba-tiba marah bukan main hanya karena dia menemukan foto cewek di tas calon
suaminya. Nasehat bijak diberikan oleh penulis dalam kasus ini. Calon kita
punya masa lalu, begitu juga dengan kita. Maka tidak usah terlalu fokus pada
kata dulu, dulu, dan dulu. Tapi gantilah dengan kata besok, besok, dan besok.
Sebab masa lalu telah dilalui sendiri-sendiri, sekarang saatnya memantapkan
hati untuk melangkah dan mengukir masa depan bersama-sama. Sangat inspiratif
bukan…Tidak hanya itu, penulis juga memberikan pemahaman kepada kita tentang
bagaimana mengawali kehidupan bersama pasangan, serta mempertahankan
kebersamaan dengan pasangan hingga ajal menjemput.
Dengan
membaca buku ini maka kita akan mendapat banyak sekali pelajaran yang bisa kita
petik lewat pengalaman orang-orang yang di kisahkan dalam buku ini. Matangnya
pemahaman penulis akan setiap bab yang di bahas dalam buku ini membuat isi dari
buku ini menjadi mudah untuk di pahami. Bahasanya begitu mengalir,
sampai-sampai saya bisa hanyut berjam-jam saat membaca buku ini.
Happy
Writing in two days
24-25 Agustus
2015
sesama jomblo jangan galau kak :D
BalasHapusHemb...Iya adhek ...Kayaknya situ yang galau teruss,,buku ini bisa dijadikan obat penawar galau, ha a
Hapus