Rabu, 05 Agustus 2015

Memasuki Musim Panen



            Rasa syukur tumbuh dari hati para petani, musim panen telah tiba. Khususnya bagi para petani, musim panen merupakan musim yang paling di nantikan, pada musim ini saatnya mereka menikmati hasil dari apa yang telah mereka kerjakan. Buah ketlatenan dari para petani dalam merawat tanaman akhirnya bisa dinikmati hasilnya di musim panen ini.
            Sebagai seseorang yang hidup di tengah keluarga petani, maka saat musim panen seperti ini saya juga turut merasakan bahagia. Memang mayoritas pekerjaan orang-orang di desaku adalah sebagai petani. Karena banyak tumbuhan yang bisa tumbuh subur di desaku, meskipun hanya sebagai seorang petani, tapi hasil panennya bisa di jadikan sumber penghasilan utama para warga di desaku, khusunya keluargaku.
            Sebagai petani, maka tugas utamannya adalah bercocok tanam. Cukup banyak tanaman yang telah di tanam oleh orang tuaku, seperti cengkeh, padi, kopi, dilem, rempah-rempah, sayur-sayuran, cabe, merica, durian, dll. Setiap tanaman tersebut di panen dengan waktu yang berbeda-beda, ada yang setahun sekali, empat bulan sekali, bahkan ada yang di panen setiap seminggu sekali.
           
Memasuki bulan agustus beberapa hari yang lalu, padi milik orang tuaku siap di panen. Setelah menunggu selama berbulan-bulan akhirnya musim panen padi pun tiba, padinya sudah menguning dan siap untuk di panen.  Orang-orang dengan suka rela datang ke sawah untuk membantu memanen-nya, padi yang telah menua di potong, lalu di gebot agar padinya bisa rontok, sedangkan pohonnya mereka bawa untuk pakan hewan ternanknya, seperti sapi dan kambing.
            Di samping itu, yang siap di panen dalam waktu dekat ini adalah tanaman cengkeh. Ya, cengkeh adalah tanaman yang begitu tumbuh subur di desaku. Setahun sekali siap tanaman ini untuk di panen. Sudah hampir dua minggu ini cengkeh milik orang tuaku di paneh, 7 orang pekerja telah membantunya. Tahun ini panennya tidak sebanyak tahun kemarin. Meskupun cengkeh dipanen setahun sekali, tetapi biasannya panen raya hadir setiap dua tahun sekali.


            Memasuki musim panen cengkeh ini, serangkaian aktifitas saya lakukan. Pagi, saya membantu ibu di dapur untuk membuatkan makanan para pekerja. Setelah waktu menjelang siang, saya membantu menjemur cengkeh. Sore hari, setelah cengkeh yang telah di panen dari kebun di bawa pulang, kami bersiap untuk pitil cengkeh. Biasannya ada tetangga dekat yang datang ke rumah untuk membatu pitil cengkeh ini. Agar punya semangat dalam pitil cengkehnya, orang tuaku memberi upah sebesar 1500 per kilonya kepada para tetangga yang ikut membantu. Jika yang datang sedikit, pitil cengkeh bisa-bisa  sampai larut malam. Tapi jika yang membantu hanya sedikit, sekitar jam 8 sudah selesai. 

I'm in Happy Writing


           
           

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

UJIAN KESABARAN: RESEP SEMBUH PENDERITA HIPERTIROID

Oleh: Eka Sutarmi Periksa rutin ke dokter saya lakoni sejak saya mengetahui penyakit tiroid yang menyerang organ tubuh saya. Tepatnya 6 Ju...