Senin, 04 April 2016

Waktu Hampir Habis



5, 4, 3, 2, 1 thetttt … waktu habis. Bukan permainan tebak-tebak atau sejenisnya, namun aku ini sedang mengitung mundur waktuku yang tersisa disini. Ahh ternyata waktuku sudah hampir habis. Biarkan kali ini aku mengatakan hal itu, bahwa waktu hampir habis, meskipun sesungguhnya waktu itu selalu ada dan tidak ada habisnya. So sorry

Besuk itu, eh hari ini … kan sudah lebih dari jam dua belas malam. Ya, saking menikmati waktuku yang hampir habis ini, jadinya tidak lagi mengantuk meskipun sudah larut malam. Ada saja yang ingin ku lakukan, baru saja saya selesai setrika dan juga mengepel. Tetiba pengen saja untuk melakukan hal itu.

Atas kehendaknya, saya hari ini akan meninggalkan bumi Thailand, yang merupakan bumi tempatku bernaung selama lima bulan yang penuh kenangan. Secara fisik memang iya, saya bahkan teman-teman juga akan meninggalkan wilayah penempatan masing-masing. 

Huft, padahal aku telah bisa menembus zona nyaman disini . Tetapi, karena tugas sudah selesai jadi ya harus kembali untuk menjalankan misi berikutnya. Dalam artian, aku akan berpisah dengan zona nyaman ini dan mungkin akan berhadapan dengan zona yang tidak nyaman pada posisi berikutnya, ada petualangan baru dan tantangan baru disana.

Bagaimana dengan waktu yang sebentar lagi habis ini? Apa yang harus saya lakukan? 

Yang bisa dilakukan hanyalah berharap. Dengan segenap keyakinan yang ada, kalau tidak ada mari memaksakan diri untuk yakin, he he, bahwa apa yang telah selama ini saya lakukan, saya berharap sekali bahwa suatu saat nanti akan ada perubahan kecil. Sehendaknya satu perubahan, kecil tidak masalah, namun perubahan tersebut akan hadir. Tentunya hal tersebut merupakan harapan kebanyakan orang, yang setelah melakukan kegiatan tertentu akan ada perubahan positif. Memang saya belum menjanjikan apa-apa bahkan mungkin masih sedikit sekali apa yang telah saya perbuat, namun harapan akan hal itu masih saja melintas dalam benak. Entahlah …

Aku dan waktuku yang hampir habis … ketahuilah, bahwa raga tidak lagi ada di tempat yang penuh kenangan ini, karena tempatku berada di belahan bumi lainnya, namun hal-hal yang pernah saya lihat, saya rasakan, saya lakukan telah ada di dalam catatan pribadiku yang tak kan pernah melebur begitu saja karena dihempas oleh waktu, kenangan itu tetap ada untuk selamanya.

Sebelum waktu habis, perkenankan saya untuk mengucap terima kasih karena kesempatan ini ttelah memberikan banyak pelajaran, mata pelajaran ketulusan yan sering saya pelajari yang tumbuh dari keluarga baruku, baik itu keluarga di sekolah atau keluarga yang lain. Tentunya masih banyak pelajaran yang bisa saya petik. 

Sekali lagi terima kasih …

Untuk menggambarkan waktu yang hampir habis ini, sepertinya lagu “kapan-kapan” yang dinyanyikan oleh Koes Plus ini sangat cocok,

Kapan-kapan kita berjmpa lagi
Kapan-kapan kita bersama lagi
Mungkin lusa atau di lain hari
Kapan-kapan kita pergi bersama
Kapan-kapanKita bersendagurau
Mungkin lusa atau dilain hari

Semoga di lain hari atau kapan waktunya itu, kita bisa bertemu kembali. 

Thailand, 05.04.2016
Disaat waktu yang hampir habis

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

UJIAN KESABARAN: RESEP SEMBUH PENDERITA HIPERTIROID

Oleh: Eka Sutarmi Periksa rutin ke dokter saya lakoni sejak saya mengetahui penyakit tiroid yang menyerang organ tubuh saya. Tepatnya 6 Ju...