Sabtu, 23 April 2016

Meresapi Cerita Berbahasa Jawa dalam Buku “Kadhung Kepencut” (3)



Cerita dalam buku ini diawali dengan gejolak batin yang dialami oleh tokoh aku. Cerita yang berjudul “layang kanggo kancaku lawas” bercerita bahwa suaminya yang kadhung kepincut dengan orang lain, membuat gejolak batin yang membuatnya terpaksa harus berpisah. Skenario cerita yang dibuat benar-benar hidup, apalagi penuturannya menggunakan Bahasa Jawa keseharian.

Setelah layang kanggo kanacaku lawas, cerita selanjutnya disusul dengan April Mop. Bagaimana perasa Dini (Nama tokoh utama)  yang telah tumbuh benih cinta dengan Dimas, akhirnya kandas begitu saja karena tiba-tiba mendapat undangan pernikahan yang menyatakan bahwa Dimas akan menikah dengan orang lain. Sempat kecewa juga saya mengetahuinya, kenapa juga waktu itu Dini menolak untuk dilamarnya karena alasan tertentu. Begini kan jadinya … *ahh kaya menyaksikan FTV saja. Padahal sudah tahu judulnya April Mop, kenapa saya tidak peka juga (ikutan tidak tahu) kalau itu hanyalah sandiwara belaka, terlanjur saya ikut-ikutan sedih, ha ha ha. Di akhir cerita, ternyata itu akal-akalan adiknya. 

Cerita ketiga berjudul ayahe sadewo. Kali ini aku menjelma sebagai guru Sadewo. Ia terkenal sebagai murid yang malas di sekolah, sering tidak membawa buku. Dengan kesabaran penuh, Bu Guru sudah memperingatkan berkali-kali atas kejadian ini kepada Sadewo, namun tetap saja tidak ada perubahan. Suatu hari, Bu. Guru ingin mencaritahu kepada Bapak Sadewo (Ibu meninggal) kenapa keseharian Sadewo di sekolah seperti itu. Bu. Guru pergi ke rumah Sadewo, lalu bercerita panjang lebar kepada ayahnya, Pak. Bimo terkait pelanggaran yang tengah dilakukan. Waktu masih kuliah, diketahui dari dari teman kuliah yang merupakan bibinya Sadewo yang kebetulan pada saat Bu. Guru datang ke rumah Sadewo, ia ada disana. Bibinya Sadewo (Wahyuni) mengingatkan bahwa Ayah Sadewo, Pak. Bimo waktu itu pernah jatuh cinta dengan Bu. Guru (Arini). Bermula dari kejadian itu, ayah Sadewo kepencut dengan Bu. Guru yang dikisahkan dengan sungguh menarik oleh penulis. Sadewo juga senang jika punya Ibu seperti Bu. Guru Arini

Cerita ke-empat berjudul banjir ing tengahe banjir. Dalam cerita ini benih cinta tumbuh saat banjir terjadi di rumahnya. Waktu banjir tokoh utama (Aku/Firdha) ikut ibunya yang sebagai bidan ke balai desa guna membantu pengobatan warga yang terkena penyakit akbibat banjir. Salah satu petugas laki-laki membuat Firdha Kepencut karena parasnya yang mirip dengan sosok Afghan. 

Cerita selanjutnya berjudul buta kelangan galake. Diceritakan bahwa aku (Mbk. Paping) memiliki ayah yang  sifatnya yang super galak, sampai di simbolkan dengan buta, karena saking galaknya. Tapi ia sangat mengajarkan kedisplinan pada anak, yang akhirnya Paping tumbuh menjadi anak yang baik dan sangat disiplin. Ketika kuliah,  ia tinggal di rumah kos Bu. Sumitro yang punya seorang anak laki-laki ganteng, gaul, dan supel. Anak-anak kos sangat mengidolakannya, terlebih Paping. Namun diantara anak-anak kos yang lainya, Paping-lah yang membuat anak Bu. Sumitro (Mas. Biyan) kepincut. Ketika mengetahui anak perempuannya menyukai  anak Bu. Sumitro, Pak. Bimo tak bisa melarangnya. Ternyata dulu Ayah. Paping pernah mencintai Ibu. Biyan, namun sayangnya ada laki-laki lain yang terlebih dahulu menikahinya yang ternyata itu adalah temannya sendiri. Mengingat hal itu, ayah Paping tidak ingin anaknya memiliki nasib yang sama. Ketika anak perempuannya sudah menemukan laki-laki yang cocok, tidak perlu berpikir panjang untuk merestuinya ke tahap pelaminan. 

Berikutnya adalah Januari telung babak. Tiga babak dalam cerita merupakan kisah perjalanan cinta antara Denok (aku) dan Kak. Anggito, ketua OSIS yang memiliki paras ganteng dan berkulit putih. Babak pertama, setelah menjadi teman spesial waktu SMA, kini Kak. Anggitoku harus pergi untuk mengejar cita-cita-nya (kuliah di luar kota agar bisa dekat dengan keluarganya). Kalau memang suatu saat mereka ditakdirkan untuk berjodoh, pasti waktu akan mempertemukannya, jika tidak si-cowok ikhlas jika Dhenok harus menjadi milik orang lain. Sebelum pergi, Kak. Anggito juga berpesan bahwa Dhenok tidak perlu mengharapkan lebih akan kehadirannya menjadi  imamya. “Aja ngarep-arep aku kanggo mbarengi uripmu mbesuke, iya yen aku teka maneh, yen ora?” Isak tangis mereka berdua tak bisa tertahankan. Babak kedua, Dhenok tidak bisa melepaskan kepergian Kak. Anggito begitu saja. Ia masih memperjuangkan hubungannya dengan Kak. Anggito lewat surat yang ditulisnya. Meski tidak ada balasan, tetap saja ia mengirimkan surat untuk Mas. Anggito. Babak ketiga, saat lulus kuliah, Dhenok mencari alamat Mas. Anggito yang bertempat di Semarang. Meskipun ia bisa menemukan alamat rumahnya, namun berakhir sangat menyedihkan. Informasi dari tetangga Mas. Anggito saat Dhenok bersinggah menanyakan alamat, ia melihat Mas. Anggito naik motor dengan seorang wanita yang baru saja dinikahinya. Hmmm

Cerita ketujuh berjudul kadhung kepencut. Witing tresno jalaran saka kulina menjadi ungkapan yang pas untuk menggambarkan kisah dalam cerita ini. “Cinta tumbuh karena terbiasa”. Memang kalau dipahami maksudnya, akan bisa dimengerti bahwa cinta itu akan bisa tumbuh karena terbiasa. Baik terbiasa bertemu, terbiasa bersama-sama, atau terbiasa yang lain. Kalaupun mungkin pada awalnya cinta itu belum tumbuh, tetapi karena sering bertemu dan sering bersama-sama akhirnya cinta itupun mulai tumbuh, seperti halnya yang dialami oleh Dinar (Aku) dengan Mas. kuncoro. Selama PPL (di sekolah SMU Dinar) ia tinggal di rumah Dinar, karena kebetulan Kakak. Dinar (Mas. Andaru) adalah temannya. Mas. kuncoro sosok yang pintar, ganteng, dan supel…ia-pun pernah diidolakan murid-muridnya sewaktu jadi guru PPL, itulah yang membuat Dinar kepencut dengannya. Ternyata, diam-diam Mas. Kuncoro juga menyimapan rasa dengan Dinar. Cocok dech. So sweet pokoknya.

Cerita selanjutnya berjudul kejiret tembang lawas. Andini jatuh cinta dengan Bagus Jatmiko karena suaranya yang merdu saat menyanyian tembang kenangan dan kebetulan Andini sangat suka dengan lagu jenis tersebut. Lagu tersebut awalnya bersumber dari depan rumah kosnya. Suara gitar ramai-ramai di rumah tersebut tersebut sempat menggangu ketenangan Andini dan teman-teman kosnya saat belajar, namun sesaat lagu kenangan dinyanyikan, semakin penasaran dengan siapa yang mnenyanyikannya. Usut punya usut Andini  mencari tahunya dengan mendatangi sumber suara yang berada tepat di depan rumah kosnya. Bertemulah ia dengan Mas. kukuh (Bagus Jatmiko). Lagu kenangan telah menumbuhkan cerita cinta antara Andini (Aku) dan Mas. Kukuh (Bagus Jatmiko). Ini juga termasuk salah satu cerita yang so sweet, saya ikut tersenyum berbahagia meresapi jalan cerita keduanya yang penulis kisahkan.

Cerita berikutnya adalah Mancal ing Dalan Nggronjal. Bersepeda pancal lewat jalan yang belum beraspal merupakan nostalgia yang spesial bagi Dhek. Wening (Aku) dan Mas. Pras. Sempat hubungan keduanya terhalang oleh restu orang tua. Ibu. Pras tidak setuju jika dirinya menikah dengan Wening. Namun suatu hari, Wening mendapatkan pekerjaan di Apotek yang ternyata milik orangtua Pras. Sempat kaget, sejak Ibu. Pras tidak merestui hubunganya dengan Wening, mereka tidak lagi kontak satu sama lain, lalu Wening bertemu Ibu. Pras di tempat kerjanya. Apa yang terjadi? Pada Akhirnya Ibu. Pras merestuinya, ia menyadari kalau sifanya yang terlalu egois.  Anaknya yang tidak bisa melupakan Wening, begitu juga Wening. Malam harinya mereka berdua bertemu kembali dan siang harinya mereka merasakan nai sepedha pancal lagi seperti empat tahun sebelumnya saat pertama bertemu, namun jalannya sudah mulus tak lagi nggronjal.

Sekarang menginjak cerita yang ke-sepuluh, berjudul nalika atine munting. Kalau cerita-cerita sebelumnya tokoh Aku diperankan oleh perempuan, namun kali ini Aku menjelma sebagai laki-laki, namanya Mas. Panca. Ia pernah bilang kepada Ibu-nya, kalau memang dalam kurun waktu tiga tahun, tidak juga mendapatkan jodoh, ia bersedia dijodohkan. Benar adanya, perempuan yang pernah dicintainya menikah terlebih dahulu dengan laki-laki lain. Ibunya sudah punya sosok yang sudah direncanakan sebelumnya untuk sang anak, yaitu anak teman SPG-nya, namanya Naila. Mereka ternyata sudah sama-sama ingin menjodohkan putra-putrinya. Mas. Panca dan Naila akhirnya tunangan. Selama kurun waktu tertentu, mereka berdua tidak bisa selalu bersama meski sudah tunangan. Malah sempat ada cek-cok dintara keduanya. Namun Mas. Panca tipe cowok yang sangat setia, ia mampu menakhlukan segala rintangan yang dihadapinya demi mempertahankan cintanya dengan Naila. Janji cinta yang semula akan berakhir begitu saja, akhirnya utuh kembali. Mereka berdua saling percaya satu sama lain. 

Cerita selanjutnya adalah nduwure langit ana langit. Tokoh utama adalah Tutik (Aku). Ia merupakan calon istri Mas. Singgih yang merasa dirinya sangat cantik, namun ia menyadari ketika bertemu dengan teman Mas. Singgih di kantor barunya, ternyata masih ada yang lebih darinya (di atas langit masih ada langit). Sempat ada masalah selama dua tahun Mas. Singgih memliki hubungan dengan Tutik, namun bisa terselesaikan karena keduanya sudah saling minta ma'af dan menyadari akan kesalahan masing-masing. Sayangnya, Mas. Singgih tidak bisa langsung menikahi Tutik, butuh waktu sekitar tiga bulan untuk menata pikiran kembali. Namun, masih saja satu bulan satu hari terasa sangat lama, akhirnya mereka bertemu. Seketika itu juga, Mas. Singgih dengan mantap menyatakan cinta yang sesungguhnya kepada Tutik. Mereka berdua akan segera menikah. 

Cerita dalam buku kadhung kepencut diakhiri dengan cerita tangis haru, karena  cintanya yang tak sampai. Itulah kisah cinta antara Mas. Widi dan Saraswati yang secara apik dikisahkan oleh penulis dengan judul cerita tangis Desember.

Begitulah sedikit uraian cerita berbahasa Jawa  dalam buku cerkak kadhung kepencut

Sebagai penutup tulisan saya tentang buku ini, aya ingin mengucapkan terima kasih kepada Ibu. Eni Siti Nurhayati yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk membaca buku yang ditulisnya secara menarik ini. 


Cover buku "kadhung kepencut"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

UJIAN KESABARAN: RESEP SEMBUH PENDERITA HIPERTIROID

Oleh: Eka Sutarmi Periksa rutin ke dokter saya lakoni sejak saya mengetahui penyakit tiroid yang menyerang organ tubuh saya. Tepatnya 6 Ju...