Dalam rangka menyambut lailatul qodar, setelah sholat
tarawih, kami diminta untuk tidak pulang terlebih dahulu karena akan ada
siraman rohani. Malam ini, masjid tempat kami sholat tarawih di datangi oleh Kyai.
Mansur, pengasuh salah satu pondok pesantren di kota panggul. Setiap bulan
ramadhan, menjadi kegiatan rutin beliau untuk menyampaikan tausiahnya dari satu
masjid ke masjid yang lain. Beliau namai kegiatan ini sebagai safari ramadhan.
Sangat bermanfa’at sekali bagi kami karena ngaji bersama beliau bisa menambah
pengetahuan tentang agama.
Saya sangat menyesal karena tidak membawa kertas dan pena
untuk mencatat hal-hal yang beliau sampaikan, padahal banyak sekali yang beliau
sampaikan saat itu. Hanya ada sedikit poin saja yang masih saya ingat. Agar
poin yang saya ingat itu tidak keburu hilang, langsung saja setelah pulang
sholat tarawih, saya buka laptop saya untuk segera memindahkannya dari ingatan.
Yang paling menancap dalam ingatan saya ketika beliau menyampaikan
tentang “ Islam, Iman, dan Ihsan”. Tidak begitu muluk-muluk beliau dalam
menyampaikan dakwahnya, sehingga semua jama’ah bisa memahami dengan mudah,
cukup di jelaskan sedikit dan disertai dengan contoh-contoh yang sering terjadi
dalam kehidupan sehari-hari.
Antara Islam, Iman, dan Ihsan itu ternyata memiliki
keterkaitan, ketigannya adalah hal dasar yang harus di lakukan setiap umat
muslim. Yang pertama adalah Islam. Kita di lahirkan dari keluarga Islam,
sehingga secara otomatis Islam sudah melekat dalam diri kita sejak kecil (Fitratul
Islam). Yang kedua adalah iman. Belum sempurna predikat islam kita, jika
kita tidak punya iman. Berbicara tentang iman, berarti kta harus menjalankan
perintah Allah dan meninggalkan segala laranganya. Untuk memahamkan para jama’ah
tentang iman ini, contoh-contoh
sederhana yang di berikan, seperti saat
adzan sholat Jum’at berkumandang, maka bagi mareka, khususnya kaum adam yang
ber-iman akan meninggalkan segala aktivitasnya untuk bersiap menunaikan sholat
Jum’at. Begitu juga saat adzan sholat fardhu berkumandang, sesegera mungkin
kita di anjurkan untuk segera pergi ke masjid dan menunaikan sholat, begitu
juga dalam menjalankan kewajiban-kewajiban yang lain. Kalau kita bisa
melakukannya berarti selain memiliki predikat orang islam, kita juga menyandang
orang yang ber-iman. Dan ternyata tidak hanya Islam, dan iman saja, tanpa Ihsan
ibadah kita masih belum sempurna, sehingga antara Islam, Iman, dan Ihsan ini
satu kesatuan yang salah satunnya tidak bisa di pisahkan. Ihsan ini berkaitan
dengan kekhusukan kita dalam beribadah kepada Allah. Tak jarang saat kita menjalankan sholat
(misalnya), seringkali memikirkan hal yang macam-macam di kala sholat, sehingga
membuat tidak sempurnannya ibadah kita. Jika belum bisa menghadirkan Allah di
setiap ibadah kita, setidaknya kita bisa merasakan bahwa saat beribadah itu,
kita sedang dilihat oleh Allah, sedang berkomunikasi dengan Allah, sehingga
ketidak khusukan bisa diminimalisir.
Sebanarnya masih banyak
pembahasan lain yang disampaikan. Karena tidak di catat, jadinya hanya ingat
segelintir saja.
Panggul, 14 Juli 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar