Selama di rumah, setiap sore saya selalu membantu ibu saya memasak untuk menu berbuka puasa. Ibu saya sangat ahli dalam hal masak-memasak, apapun yang di masak, rasannya begitu enak. Karena saya masih belum begitu bisa untuk memasak, maka di saat berlibur seperti ini, apalagi bulan puasa bisa menjadi kesempatan saya untuk belajar memasak dengannya. Biasannya kami memulai ke dapur untuk memasak itu setelah sholat ‘asar, agar sholatnya tidak telat. Sangat cocok memang menunggu bedug maghrib dengan memasak. Setiap hari menu yang kami buat selalu berbeda, kalaupun sama di buat berapa hari sekali begitu. Yang paling sering kami buat yaitu menu yang seger-seger (berkuah), seperti sop, sayur asem, soto, sayur bayam, dll.
Menu
berbuka untuk hari ini yaitu sayur sop, sambal kecap, kerupuk, dan bregedel
kentang. Tugas saya yaitu membuat bregedel-nya. Sangat simple untuk membuat
menu yang satu ini. Saya sangat suka ketika diminta untuk membuatnya, karena
asyik. Selain itu, saya juga sangat suka dengan bregedel, rasannya enak.
Untuk
membuat bregedel, pertama-tama kentangnya harus di kupas terlebih dahulu, lalu
dicuci. Agar mudah menumbuknya, satu kentang lebih baik di jadikan dua saja, di
belah secara vertical. Kalau sudah selesai, langkah selanjutnya adalah
menggorengnya hingga empuk. Goreng juga bawang putih dan irisan bawang merah
secukupnya. Dalam keadaan kentang masih panas, langsung saja di tumbuk. Setelah
halus siapkan bumbu-bumbunya, seperti garam, merica, dan pala. Ya, cuma itu
seingat saya bumbu-bumbu-nya. Bumbu-bumbu tersebut lalu di haluskan.
Agar tampilan bergedel lebih menarik, ibu
saya menyuruhku untuk mencampurkan ke dalam bergedel tersebut irisan cabai
merah dan seledri. Setelah semuanya siap, maka campurkan dengan kentangnya
hingga bercampur rata, kemudian di bentuk bulat-bulat berukuran sedang. Kalau
sudah jadi, bentuknya akan seperti pada gambar yang telah saya ambil itu,
cantik bukan?. Langkah terakhir yaitu menggorengnya. Sebelum di goreng lumuri
terlebih dahulu dengan kocokan telur agar sat di goreng tidak hancur. Agar
hasilnya bisa baik, cukup 3 atau 4 saja setiap penggorengannya.
Itulah
sedikit caritaku hari ini tentang pengalaman memasak menu berbuka dengan ibu
saya.
IN HAPPY WRITING
13-7-2105
Tidak ada komentar:
Posting Komentar