Ada beberapa tipologi orang membaca:
1. Membaca buku knowledable:
Tujuan pembaca ini murni semata-mata untuk menelaah, mendalami, dan memahami
isi buku yang tengah dibacannya. Bagi pembaca yang masuk kategori ini , hal
yang terpenting adalah menguasai dengan baik isi buku tersebut.
Kelemahan
membaca tipe ini adalah kurang memberi perhatian terhadap bidang lain. Dalam
batas-batas tertentu, mengetahui bidang-bidang lainnya juga penting artinnya agar
diperoleh wawasan dan pengetahuan yang seimbang. (Pg. 16)
2. Membaca karena keingintahuan:
Pembaca model semacam ini lebih mengejar rasa keingintahuan atas sebuah
fenomena secara mendalam. Motif utama pembaca buku kategori ini adalah memenuhi
dahaga keingintahuan. (Pg. 17)
3. Membaca sebagai sarana
mencari hiburan: Mereka yang termasuk dalam kategori ini biasannya mencari
buku-buku ringan yang sesuai selerannya. Orientasi hiburan menjadikan membaca
sebagai sebuah aktivitas yang umumnya sebatas pemuasan dan rasa senang semata.
(Pg. 18)
4. Membaca sebagai kebutuhan: Pembaca
jenis ini menjadikan membaca sebagai salah satu sarana untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya. (Pg. 18)
Faktor yang menyebabkan rendahnya budaya
membaca:
1. Tidak
punya waktu
Membaca
memang membutuhkan perjuangan. Kesibukan dan minimnya waktu luang memang
menjadi hambatan yang serius untuk membaca. Tetapi bukan berarti membaca tidak
bisa dilakukan. Membaca merupakan persoalan kemauan dan kemampuan untuk
memanfa’atkan waktu dan kesempatan. Kesibukan, sesibuk-sibuknya pekerjaan,
tetap menyisakan waktu luang. Mungkin memang sangat terbatas, tetapi
keterbatasan itu tetap dapat dimanfa’at untuk membaca. (Pg. 21)
2. Tidak
memanfa’atkan waktu luang
Seharusnya
waktu luang itu dimanfa’atkan untuk melakukan hal-hal positif bagi kehidupan
mereka, salah satunnya adalah dengan membaca. Membaca dan waktu luang merupakan
sebuah rangkaian yang saling membutuhkan. (Pg. 23)
3. Terlalu
banyak menonton TV
Dalam batas-batas tertentu, televise
sebenarnya mempunyai beberapa pengaruh positif terhadap perkembangan sosial
anak.Pada sisi inilah yang seharusnya dioptimalkan demi kemajuan anak-anak.
Menjadi hal yang mustahil untuk memutus keberadaan televisi dalam kehidupan
anak-anak. (Pg. 25-26)
Menonton televisi dalam tahap yang wajar bukanlah
sesuatu yang perlu dikhawatirkan. Tetapi bagaimana anak juga memiliki minat
membaca di tengah kepungan media televisi merupakan tantangan berat yang harus
dihadapi oleh orang tua. (Pg. 26-27)
4. Keasyikan
menonton bola
Menonton pertandingan sepak bola memang
mengasyikkan. Tetapi jika dicermati, semaik banyak tontonan pertandingan sepak
bola memberikan efek lain berupa tergerusnya satu kegiatan yang sangat penting
yaitu membaca.
Tidak ada orang yang melarang menonton
sepak bola. Toh itu memang menjadi hobi. Tetapi bagaimana pengembangan minat
membaca, banyaknya waktu yang harus digunakan untuk menonton sepak bola menjadi
hambatan bagi pengembangan minat baca. (Pg. 28)
5. Harga
buku mahal
Murahnya harga buku menjadi sebuah
anugerah tersendiri bagi pembaca sejati. Bagi mereka, memiliki buku dengan
harga murah adalah sebuah kenikmatan. (Pg. 28)
6. Mitos
· Membaca
itu hanya milik orang yang berpendidikan tinggi: Mitos ini tidak benar.
Membaca itu hak setiap orang. Siapapun, tanpa memandang jenjang pendidikannya,
memiliki hak membaca. (Pg.29)
· Membaca
itu bikin sumpek:
Apapun aktivitasnya kalau sudah ada kesan negatif akan membuat sumpek. Jika
memandang membaca secara negative, tentu saja sumpek. Tetapi jika membaca
menjadi aktivitas yang dinikmati, dihayati, dan dijadikan hobi, tentu tidak
akan sumpek lagi. Mitos membaca membikin sumpek sebenarnya tidak tepat.
Tergantung kepada bagaimana cara menghadapi dan menjalaninnya. (Pg. 30)
· Membaca
hanya membuang-buang waktu dan tenaga: Pandangan atau mitos kalau membaca
membuang-buang waktu biasannya muncul dari orang yang memang tidak mengetahui terhadap
manfa’at besar membaca. (Pg. 31)
· Membaca
itu membikin ngantuk:
Sebenarnya, kantuk itu muncul karena secara psikologis ia tidak memiliki daya
tarik dan semangat untuk membaca. Kalau anda menikmati membaca, ngantuk tidak
akan datang. Anda akan berbinar, penuh semangat dan bergairah. (Pg. 31)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar