Senin, 13 Juli 2015

Catatan Ramadhan #18: Quote Memaknai Membaca-2




Ada beberapa tipologi orang membaca:
1.      Membaca buku knowledable: Tujuan pembaca ini murni semata-mata untuk menelaah, mendalami, dan memahami isi buku yang tengah dibacannya. Bagi pembaca yang masuk kategori ini , hal yang terpenting adalah menguasai dengan baik isi buku tersebut.
Kelemahan membaca tipe ini adalah kurang memberi perhatian terhadap bidang lain. Dalam batas-batas tertentu, mengetahui bidang-bidang lainnya juga penting artinnya agar diperoleh wawasan dan pengetahuan yang seimbang. (Pg. 16)
2.      Membaca karena keingintahuan: Pembaca model semacam ini lebih mengejar rasa keingintahuan atas sebuah fenomena secara mendalam. Motif utama pembaca buku kategori ini adalah memenuhi dahaga keingintahuan. (Pg. 17)
3.      Membaca sebagai sarana mencari hiburan: Mereka yang termasuk dalam kategori ini biasannya mencari buku-buku ringan yang sesuai selerannya. Orientasi hiburan menjadikan membaca sebagai sebuah aktivitas yang umumnya sebatas pemuasan dan rasa senang semata. (Pg. 18)
4.      Membaca sebagai kebutuhan: Pembaca jenis ini menjadikan membaca sebagai salah satu sarana untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. (Pg. 18)

Faktor yang menyebabkan rendahnya budaya membaca:
1.      Tidak punya waktu
Membaca memang membutuhkan perjuangan. Kesibukan dan minimnya waktu luang memang menjadi hambatan yang serius untuk membaca. Tetapi bukan berarti membaca tidak bisa dilakukan. Membaca merupakan persoalan kemauan dan kemampuan untuk memanfa’atkan waktu dan kesempatan. Kesibukan, sesibuk-sibuknya pekerjaan, tetap menyisakan waktu luang. Mungkin memang sangat terbatas, tetapi keterbatasan itu tetap dapat dimanfa’at untuk membaca. (Pg. 21)
2.      Tidak memanfa’atkan waktu luang
Seharusnya waktu luang itu dimanfa’atkan untuk melakukan hal-hal positif bagi kehidupan mereka, salah satunnya adalah dengan membaca. Membaca dan waktu luang merupakan sebuah rangkaian yang saling membutuhkan. (Pg. 23)
3.      Terlalu banyak menonton TV
      Dalam batas-batas tertentu, televise sebenarnya mempunyai beberapa pengaruh positif terhadap perkembangan sosial anak.Pada sisi inilah yang seharusnya dioptimalkan demi kemajuan anak-anak. Menjadi hal yang mustahil untuk memutus keberadaan televisi dalam kehidupan anak-anak. (Pg. 25-26)
      Menonton televisi dalam tahap yang wajar bukanlah sesuatu yang perlu dikhawatirkan. Tetapi bagaimana anak juga memiliki minat membaca di tengah kepungan media televisi merupakan tantangan berat yang harus dihadapi oleh orang tua. (Pg. 26-27)
4.      Keasyikan menonton bola
      Menonton pertandingan sepak bola memang mengasyikkan. Tetapi jika dicermati, semaik banyak tontonan pertandingan sepak bola memberikan efek lain berupa tergerusnya satu kegiatan yang sangat penting yaitu membaca.
      Tidak ada orang yang melarang menonton sepak bola. Toh itu memang menjadi hobi. Tetapi bagaimana pengembangan minat membaca, banyaknya waktu yang harus digunakan untuk menonton sepak bola menjadi hambatan bagi pengembangan minat baca. (Pg. 28)
5.      Harga buku mahal
      Murahnya harga buku menjadi sebuah anugerah tersendiri bagi pembaca sejati. Bagi mereka, memiliki buku dengan harga murah adalah sebuah kenikmatan. (Pg. 28)
6.      Mitos
·       Membaca itu hanya milik orang yang berpendidikan tinggi: Mitos ini tidak benar. Membaca itu hak setiap orang. Siapapun, tanpa memandang jenjang pendidikannya, memiliki hak membaca. (Pg.29)
·       Membaca itu bikin sumpek: Apapun aktivitasnya kalau sudah ada kesan negatif akan membuat sumpek. Jika memandang membaca secara negative, tentu saja sumpek. Tetapi jika membaca menjadi aktivitas yang dinikmati, dihayati, dan dijadikan hobi, tentu tidak akan sumpek lagi. Mitos membaca membikin sumpek sebenarnya tidak tepat. Tergantung kepada bagaimana cara menghadapi dan menjalaninnya. (Pg. 30)
·       Membaca hanya membuang-buang waktu dan tenaga: Pandangan atau mitos kalau membaca membuang-buang waktu biasannya muncul dari orang yang memang tidak mengetahui terhadap manfa’at besar membaca. (Pg. 31)
·       Membaca itu membikin ngantuk: Sebenarnya, kantuk itu muncul karena secara psikologis ia tidak memiliki daya tarik dan semangat untuk membaca. Kalau anda menikmati membaca, ngantuk tidak akan datang. Anda akan berbinar, penuh semangat dan bergairah. (Pg. 31)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

UJIAN KESABARAN: RESEP SEMBUH PENDERITA HIPERTIROID

Oleh: Eka Sutarmi Periksa rutin ke dokter saya lakoni sejak saya mengetahui penyakit tiroid yang menyerang organ tubuh saya. Tepatnya 6 Ju...