Kegiatan perkuliahan
sudah kelar, kegiatan organisasi sudah kelar. Karena semua sudah selesai, hari
ini saya memutuskan untuk mudik. Yup…berbicara soal mudik, ini sudah menjadi
tradisi saat sudah mendekati hari lebaran seperti ini, orang-orang yang lagi di
luar kota pulang kampung untuk bertemu dengan keluarga. Seperti halnya saya, he
e. Sekolah saya sebenarnya tidak begitu jauh dengan kota tempat saya tinggal
dan sayapun juga sering pulang kampung. Haruskah saya juga ikut-ikutan mudik?
Yang saya tahu biasannya mudik itu dilakukan oleh yang selama beberapa tahun belum
sempat berkunjung ke kampung halaman atau udik, sehingga saat menjelang lebaran
menjadi waktu yang pas karena bisa tinggal dengan waktu yang lumayan lama.
Meskipun saya sering
pulang ke kampung halaman, tapi mudik sebelum lebaran itu berbeda dengan
hari-hari biasa, sehingga sangat menarik
kirannya jika di tuangkan dalam sebuah catatan. Saat mudik pada hari-hari biasa
itu persiapanya tidak terlalu banyak karena cuma beberapa hari saja akan
tinggal di rumah. Mudik kali ini berbeda, ada banyak hal yang harus saya
siapkan sebelum saya mudik. Persiapan-persiapan tersebut agar tidak ada yang
terlewatkan, saya catat se-jelas-jelasnya agar mudah untuk mengechecknya mana
yang sudah dan mana yang belum.
Berikut adalah
beberapa diantarannya yang harus saya lakukan sebelum mudik. Membereskan kos
tempat saya tinggal, mulai dari merapikan kamar, menyapu, nge-pel, membuang sampah,
dll, ini saya lakukan agar saat saya tinggal, kos terlihat bersih. Saya adalah
orang yang terakhir menempati kos, sehingga selaku peghuni terakhir saya harus
bertanggung jawab. Setelah beres-beres selesai, saya lanjutkan untuk mencuci
motor kesayangan. Sudah lama motor tidak di cuci dan kali ini saya menyempatkan
diri untuk mencucinnya agar selama perjalanan bisa nyaman.
Karena saya akan tinggal di rumah dalam waktu yang cukup lama, jadi
juga harus menyiapkan barang-barang yang harus saya bawa. Istilah kerennya packing.
Ku persiapkan tas yang cukup besar untuk menaruh barang bawaan saya, seperti
baju dan peralatan pribadi. Selain itu, buku untuk bacaan di rumah juga penting
untuk di bawa, beberapa buku bacaan saya masukkan ke dalam tas. Setiap saya
pulang kampung, buku menjadi hiburan yang mengasyikkan. Di rumah sinyal
intermet tidak ada, TV sebenarnya ada untuk hiburan, tapi hanya channel
tertentu saja yang bisa, jadinnya sering tidak minat untuk melihat TV di rumah.
Yang cukup mengenaskan juga yaitu sinyal telephon, di rumah saya masih sulit sinyal.
Kalau ada hal-hal penting saja jika ingin SMS atau telephon, karena harus
keluar rumah dengan jarak yang lumayan jauh agar bisa mendapatkan sinyal bagus.
Oleh karena itu, buku-buku yang saya bawa ini akan menjadi hiburanku selama di
rumah.
Dalam angan-angan saya, cuman sebentar untuk persiapan pulang
kampung ini, ternyata apa yang saya perkirakan salah. Sampai siang belum juga
selesai, masih saja ada kurang hingga akhirnya selesai pada sore hari. Di sore
hari itupun saya langsung berangkat.
T. Agung, 03 Juli 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar