Rabu, 01 Februari 2017

Ketika Si Bule Estonia Bercerita tentang Indonesia

Buku karya Berit Renser
Di bulan Februari ini, saya ingin mengawali aktivitas menulis saya dengan menyampaikan sedikit uneg-uneg atau perasaan saya setelah menyelesaikan sebuah buku bacaan yang ditulis oleh si bule asal Estonia, Eropa Utara. Namanya Berit Renser. Pada tahun 2010, ia mendapat beasiswa untuk belajar tentang kebudayaan Indonesia di Universitas Sebelas Maret, Surakarta. Buku yang ditulisnya berjudul “Kamu Indonesia Banget Kalau…”. Lewat buku ini Berit renser bisa menggambarkan secara menarik tentang perilaku orang Indonesia berdasarkan sudut pandangnya dan juga sisi unik lainya.



Disertakan pula berbagai macam foto dokumentasi didalamnya, mulai dari kegiatan yang pernah ia kerjakan, seperti travelling, mengajar, mempelajari budaya Indonesia, dll. Ada juga potret beberapa tempat menarik yang pernah ia kunjungi, masyarakat Indonesia yang pernah ia temui, hingga kondisi ligkungan dan jenis transportasinya.



Selama tinggal Indonesia, banyak pengalaman dan pengetahuan yang tengah ia dapatnya dan akhirnya didokumentasikan dalam buku yang menurut saya sangat unik dan menarik. Bagaimana tidak unik, penulisnya saja orang bule tapi penuturan bahasa tulisnya sangat mengalir dan mudah dimengerti. Apalagi ditulis seperti cerita pendek. Jadi, ada dialognya dengan Berit Renser sendiri menjadi pelaku utamanya. Lebih komunikatif saja, karena memang ceritanya benar-benar diangkat dari pengalaman pribadi.



Mengenal lebih jauh tentang Berit Renser, beberapa kali saya telah menyimak tayangan video youtube saat ia diundang di acara kick Andy pada tanggal 16 September 2016 bersama beberapa bule lainya. Lucu dan menggelitik, saat Bang Andy melontarkan pertanyaan-pertanyaan dan mereka menjawabnya dengan Bahasa Indonesia yang sudah bisa dipahami dengan baik meskipun logatnya masih kentara. Ya, para bule yang diundang tersebut bisa disebut orang-orang asing yang jatuh cinta dan bangga pada Indonesia. Keren sekali, kan? Sungguh menjadi hal yang aneh ketika ada orang Indonesia yang tidak bangga dengan negaranya sendiri.



Diantara beberapa tokoh yang dihadirkan dalam acara tersebut, saya memang lebih memfokuskan ke Berit Renser. Menurut pengamatan saya, Berit adalah orang yang sangat pemberani, sederhana, dan tidak pantang menyerah. Sebagaimana saya simak ceritanya pada saat ia diberikan berbagai macam pertanyaan olah Bang Andy dan juga saya baca lewat berbagai cerita yang ia hadirkan dalam bukunya tersebut.



Jika tidak mengandalkan keberanian, menurut saya sangat mustahil ia mampu mengumpulkan berbagai macam pengalamanya itu. Ia berpindah dari satu pulau ke pulau lainya yang ia jalani dengan senang, tanpa ada perasaan takut. Bahkan ia pernah jalan seorang diri ke Jambi, hanya penasaran dengan suku anak dalam yang katanya orang-orang Indonesia sendiri tidak penting untuk berkunjung kesana, selain menakutkan juga tidak aman.



Semakin orang mengatakan tidak boleh, ia malah membuktikan bawa dirinya akan baik-baik saja. Pada akhirnya ia berhasil menuju kesana dan mendapatkan pengalaman yang luar biasa setelah dari sana. Ia mengabadikan perjalanan ini menjadi dua judul cerita. Yang pertama adalah “Ramah Tamah Maksimal Ala Indonesia” dan “Anak Dalam: Sang Calon menteri Lingkungan Hidup.” Selama beberapa ia berbaur bersama mereka dengan penuh kesederhanaan tanpa ia merasa risih atau jijik.



Lewat cerita-cerita yang dihadirkan dalam buku dengan ketebalan 213 halaman ini, saya seakan tahu bahwa ia sangat menikmati hari-harinya di Indonesia. Pengalaman unik, lucu, aneh, dan menyebalkan khas orang Indonesia tersaji di buku ini. Terkadang, saya merasa seakan menjadi korban ceritanya juga. Padahal saya hanya pembaca saja. Inilah yang menarik, karena hal-hal yang menurut keseharian saya adalah sesuatu yang biasa-biasa saja ternyata baginya menjadi suatu yang membuatnya risih dan menyebalkan. Mungkin karena keadaan tersebut sudah biasa saya saksikan, sehingga tidak aneh.



Contohya dalam ceritanya yang berjudul “Jalanan di Indonesia (baca: cobaan Sehari-Hari. Ia menggambarkan dengan rasa terheran-terheran dengan suasana jalanan di Indonesia, seperti saat melihat pengendara sepeda motor sambil SMS-an, sepeda motor butut yang seakan diubahnya menjadi Harley dengan knalpot yang dibuat bising, dll.



Saya juga sempat ikutan tertawa ketika Berit menjawab pertanyaan Bang Andy tentang salah satu alasan kenapa menulis buku ini. Secara umum banyak hal unik yang bisa ia temui, namun ia menjelaskan hal unik itu saat orang Indonesia membuat janji yang dengan tanpa rasa berdosa dibatalan begitu saja dengan alasan yang macam-macam. Hmmm, aku banget hehe.



Begitulah. Jujur, saya sangat menikmati membaca buku ini. Banyak pengalaman yang ia ceritakan sangat menohok. Dalam buku berjudul “Kami ndonesia Bnaget Kalau …” ini menceritakan segala macam kebiasaan serta perilaku orang Indonesia yang menurut Berit sangat luar biasa. Banyak kejadian-kejadian yang dianggapnya aneh, ajaib karena memang kondisinya sangat bertolak belakang dengan kebiasaan dan perilaku orang-orang di negaranya. Misalnya tentang kebiasaan keponya orang Indonesia yang suka nanya "darimana?" "mau kemana?" dll, kebiasaan ngaret yang sangat umum bagi orang Indonesia, sampai cerita tentang anak dalam yang sebenernya mereka lebih maju daripada anak kota, dan tentu masih banyak lagi cerita-cerita menarik lainya.



Pesan yang saya temukan setelah membaca buku ini adalah ternyata banyak sekali cerminan diri kita di mata orang lain yang masih perlu diperbaiki. Yang mungkin menurut kita kekurangan tersebut sudah mendarah daging dan menjadi hal biasa untuk ita lakukan, namun ternyata di mata orang lain perlu diperbaiki. Yuk, berbenah perlahan.



Buku ini menurut saya bagus dan halaman demi halaman telah berhasil kulalui dengan baik. Mungkin itu ungkapan terakhir dari catatanku hari ini, sekaligus sebagai ungkapan terima kasih saya kepada penulisnya, Miss Berit Renser. Salam dari Indonesia. 

https://www.mylivesignature.com/




Pare, 01-02-2017

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

UJIAN KESABARAN: RESEP SEMBUH PENDERITA HIPERTIROID

Oleh: Eka Sutarmi Periksa rutin ke dokter saya lakoni sejak saya mengetahui penyakit tiroid yang menyerang organ tubuh saya. Tepatnya 6 Ju...