Ada
beberapa siswa yang tiba-tiba menemui saya di kantor. Disaat saya terlihat
duduk di kantor memang sering kali ada saja siswa yang mampir, meskipun hanya
sekedar mengucap salam atau menyapa. Kadang juga ada yang kepo, bertanya
sana-sini sampai lelah menjawabnya. Jika ada siswa yang datang ke saya, dengan
senang hati saya welcome. Memang saya disini sebagai tamu, jadi maklum
saja jika mereka yang menjadi tuan rumahnya bertanya apapun yang ingin mereka
ketahui, seperti keluarga, rumah, sekolah, dll.
Untuk
segrombolan siswa kali ini, mereka ingin bertanya tentang tugas Matematika,
sepertinya tugas itu harus dikumpulkan hari ini. Mereka adalah anak kelas M-4/2
atau setara dengan kelas 2 SMA. Saya pikir saya masih mudah mengerjakan
soal-soal yang mereka ajukan, ternyata saya benar-benar blank untuk
menyelesaikan soal itu. Waktu SMA saya sering mengerjakan soal tentang integral
seperti ini, dan terasa mudah. Tapi kali ini saya tidak berdaya. Ma’afkan saya,
karena saya benar-benar lupa dengan
materi ini. Sudah saya coba untuk menyelesaikanya, tidak ketemu juga jawaban
akhirnya. Kalau saya paksakan, takutnya nanti malah salah.
Kejadian
ini mengingatkan saya dengan buku catatan saya waktu duduk di bangku SMA dulu,
khususnya buku catatan Matematika dan Kimia. Kedua mata pelajaran ini menjadi
mata pelajaran favoritku. Entah kenapa, pelajaran yang konon menakutkan dan
bikin stress ini bagiku begitu sangat mnegasyikkan. Saya cukup senang
mempelajarinya. Jika dibandingkan dengan pelajaran-pelajaran yang lain, catatan
saya untuk kedua mata pelajaran ini memang lebih lengkap. Materi yang telah
saya pahami, langsung saya catat dalam buku catatan. Meskipun tidak diminta
oleh guru, jika saya memahami materi baru, saya langsung mencatatnya. Cara ini
memang ampuh sekali. Beberapa kali ulangan dilaksanakan, saya bisa mendapatkan
nilai yang memuaskan berkat belajar dari buku catatan saya.
Seandainya
catatan itu sekarang ada di tangan pasti saya bisa membantu mereka
menyelesaikan soal-soal itu. Yang dulunya saya paham , sekarang saya sudah
tidak berdaya dengan kedua mata pelajaran ini. Saya ingin buku catatan
lengkapku akan mata pelajaran tersebut kembali lagi ke tanganku. Sekarang buku
catatan itu entah dimana berada.
Karena saya mengira tidak
perlu lagi menggunakan buku-buku itu, selepas lulus SMA saya pinjamkan
buku-buku catatan kepada adhik kelas agar bisa mereka gunakan untuk belajar.
Malangnya, setelah saya menanyakan tentang buku-buku catatan tersebut sudah
tidak tahu keberadaanya. Padahal saya menuliskan materi-materi dalam buku
catatan itu dengan sepenuh hati, dan juga dengan rasa senang, jadi menyesal
juga ketika buku itu entah kemana.
Benar-benar
saya ingin otak saya bisa memainkan rumus-rumus kimia dan matematika yang dulu
pernah saya jadikan idola. Saya sangat ingin mempelajarinya kembali lewat buku catatan saya itu. Dengan harapan,
jika di lain waktu ada yang bertanya lagi, saya bisa menjawabnya atau setiap
kali saya membutuhkan saya bisa mengingatnya kembali dengan membuka catatan
saya. Sebenarnya bisa mempelajarinya
kembali dengan membeli buku panduan di toko buku, tapi sepertinya itu belum
bisa mewakili pola pikir saya yang telah saya tuangkan ke dalam buku catatan
saya. Jika saya bisa membuka catatan yang telah saya tuliskan, saya pasti mudah
menapak tilas dari apa yang telah saya pikirkan waktu itu. Sungguh berharga
sekali buku catatan itu.
Sebagai
pelajaran, saya akan menyimpan rapi buku-buku catatan yang telah saya buat.
Selama di bangku kuliah ini, sudah ada beberapa buku catatan, khususnya untuk
mata kuliah favorit saya. Saya menuliskan setiap hal yang saya pahami kedalam
buku catatan tersebut. Ternyata catatan tersebut sangat ampuh dipakai saat
ingin mempelajari kembali materi-materi yang kita pelajari beberapa waktu yang
lalu.
Ingatan lupa, catatan mengingatkan…IT’S ABSOLUTELY TRUE.
Khuanlang-Hatyai, 14-12-2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar