Bagi saya hari ulang tahun adalah momentum untuk
menjadikan diri lebih baik, bisa lebih mandiri, lebih dewasa, dan lebih-lebih
lainya. Tahun ini umurku menginjak yang ke-21 tahun, berulang tahun pada
tanggal 6 Desember kemarin. Kepada orang-orang yang telah menyumbangkan
do’anya, saya sungguh terima kasih, semoga menjadi kebaikan kita semua.
Hari ulang tahun bagi
kebanyakan orang memang hari yang mereka tunggu-tunggu. Di hari tersebut,
berbagai macam kejutan akan datang, entah itu dari keluarga, sahabat, pacar,
atau teman. Pesta ulang tahun-pun juga tidak boleh ketinggalan bagi mereka yang
begitu fanatik dengan hari ulang tahunya. Wajar saya jika hari ulang tahun menjadi hari yang
sangat special.
Berbicara tentang hari ulang
tahun, saya memang bukan orang yang anti dengan yang namanya ulang tahun. Saya
juga tidak terlalu mengingat-ingat kapan tiba waktu ulang tahun saya.
Seringkali saya malah lupa kalau saya berulang tahun. Saya sebenarnya ingat
betul tanggal lahir saya, hanya saja saya malas untuk memperhatikan tanggal
dimana saya berulang tahun. Kadang malah teman atau ada pemberitahuan di FB
jika saya sedang berulang tahun, saya sendiri malah tidak tahu jika hari ulang
tahunya telah tiba.
Sebagai orang yang tingga di
desa, memang hari ulang tahun bukanlah hari yang special. Orang tua saya juga
tidak memperhatikan yang namanya hari ulang tahun, begitu juga orang-orang
lainya. Orang tua saya lebih suka mengingat-ingat kelahiran saya dalam wuku
jawa, yaitu pada Selasa Wage, Paang. Saya malah tidak tahu hari itu datangnya
kapan, yang sangat hafal orang tuaku atau simbah. Di hari kelahiran itu, saya
diminta untuk puasa hari lahir, dan sorenya dibuatkan makanan khas saat tiba
hari lahir, seperti jenang merah, juruh santen, dll. Sampai sekarang orang tua
saya sering mengingatkan jika hari tersebut tiba. Saya diminta untuk puasa
kelahiran.
Sebagai akibatnya, karena
sering lupa hari ulang tahun saya tiba, beberapa kali mendapar kerjaan konyol
dari teman-teman. Peristiwa yang paling membuat saya jengkel ketika ulang tahun
adalah dikerjain oleh teman-teman. Saya begitu polosnya waktu itu ketika saya
sedang berulang tahun. Waktu itu saya dan teman sekelas saya di bangku kuliah
mengadakan makan bersama. Setelah selesai makan, oleh salah seorang teman saya
dimintai uang untuk iuran membeli buah-buahan (ternyata teman saya itu yang
menjadi kepala suku atas peristiwa ini). Hmmm, salah seorang teman saya yang
lain tiba-tiba menangis karena dompetnya hilang. Setelah satu persatu kami
semua ditanya oleh kepala suku dan tidak ada yang mengaku, satu persatu tas
kami dibuka.
Saya yang tidak tahu apa-apa,
tiba-tiba dompet teman saya itu masuk ke dalam tas saya. Saya di tuduh
macam-macam oleh teman saya. Karena alasan yang saya utarakan tidak membuat
mereka percaya jika saya tidak bersalah, air mata kejengkelan sayapun keluar.
Setelah saya menangis, tepung terigu dan air di guyurkan ke tubuh saya.
Alhamdulillah ternyata saya bukan pencuri beneran, dan pada waktu itu adalah
hari ulang tahunku yang saya tidak tahu.
Tidak hanya itu saja,
beberapa kali saya mendapat ulah konyol dari teman-teman saat ulang tahun.
Pernah juga saya disiram dengan air cucian, dilempar dengan telur…dan malangnya
saat ulang tahun tiba bukan sebuah hadiah ulang tahun yang datang, tapi saya
malah dikerjain.
Mungkin jika kali ini ulang
tahun saya tidak di Thailand, ulah-ulah konyol menghampiri saya lagi. Saya
tidak memberitahukan kepada orang-orang disini tanggal berapa saya lahir, saya
hanya memeberitahukan kepada mereka umur saya saja. Mereka juga tidak bertanya
mengenai kapan saya lahir. Sebagai wujud syukur saya, saya ingin berbagi dengan
mereka. Tapi entah waktunya kapan, saya belum tahu.
Seperti itulah gambaran
tentang hari ulang tahunku. He e tidak ada yang special memang. Tapi saya rasa
do’a dari orang tua yang selalu mereka panjatkan setiap harinya sudah mewakili.
Semoga jadi umur yang barokah. aamiin.
Hatyai-Songkhla, 14-12-2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar