Rabu, 16 Desember 2015

Membeli sambil Belajar



Saat awal-awal disini saya enggan jika ingin membeli sesuatu di kantin atau di tempat menjual barang-barang yang lain. Salah satu penyebabnya karena tidak tahu ingin berbicara apa dengan penjualnya,. Saya takut jika saya salah memberikan uang yang harus saya bayarkan kepada penjualnya karena tidak paham dengan berapa jumlah uang yang pembeli katakan saat membeli. Ketika ingin membeli sesuatu, jadinya harus ditemani dengan seseorang yang bisa menjelaskan pembicaraan si penjual kepada saya. Maklum…memang masih awal-awal he e.

Semakin lama, saya semakin berani untuk kesana kemari sendirian saat ingin membeli sesuatu tanpa harus mengajak orang lain. Ketika ada yang menemani saya untuk membeli sesuatu, saya selalu bertanya kepada teman saya apa yang Si-Penjual katakan, terutama soal harga. Dengan begitu, saat pergi sendirian saya sedikit demi sedikit bisa memahami harga tentang sesuatu yang sering saya beli, misalnya alat tulis, kertas, makanan, snack, pulsa, dan juga kebutuhan sehari-hari lainya.

Ketika membeli sesuatu, langsung saya ambil barang yang ingin saya beli, lalu saya menghitung jumlah barang itu kedalam Bahasa Thai. Itu saya lakukan sebagai kode jika saya sudah selesai memilih barang yang ingin saya beli, tinggal giliran si-penjual yang menghitung total harganya. Saat penjual memberitahu uang yang harus saya bayarkan, memang saya tidak langsung mengerti, tapi saya masih memikirkan berapa sebenarnya angka yang dimaksudkan si-penjual. Rasanya senang sekali saat saya bisa memahami angka yang dimaksud dan uang yang saya berikan kepada si-penjual bisa sesuai.

Setiap membeli sesuatu saya begitu menanti-nanti si-penjualnya memberitahu harga dari barang-barang yang sudah saya beli. Saya tidak sabar ingin menebak berapa angka-angka yang disebutkan. Ketika saya bisa paham dengan angka-angka yang dimaksudkan, saya mencoba mengingat-ingatnya, atau jika perlu saya catat. Jika saya membeli lagi dengan total harga yang sama, saya langsung otomatis memberikan uangnya tanpa harus berpikir lagi.

Ternyata mengafalkan angka-angka Thai dengan membeli barang-barang ini lebih mudah daripada harus menghafalkan angkanya satu per satu. Sekitar satu minggu pertama disini saya hanya bisa menghafal angka 1 sampai 10 saja dalam Bahasa Thai. Dengan saya memberanikan diri untuk bercakap dengan penjual saat membeli, saya menjadi paham angka-angka dalam Bahasa Thai dengan jumlah yang cukup. Selama sebulan kiranya bisa paham angka ratusan bisa lumayan. Saya menggunakan kata paham disini artinya saya tidak hanya sekedar menghafalkan saja, tapi saya mengetahui bagaimana cara menyusun angka-angka tersebut berdasarkan versi saya. Sehingga saya mudah memahaminya.

Thayai-Songkhla, 16-12-2015

           

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

UJIAN KESABARAN: RESEP SEMBUH PENDERITA HIPERTIROID

Oleh: Eka Sutarmi Periksa rutin ke dokter saya lakoni sejak saya mengetahui penyakit tiroid yang menyerang organ tubuh saya. Tepatnya 6 Ju...