Jumat, 28 Juli 2017

SAKIT, SEBUAH PERINGATAN



Tadi pagi jam setengah empat aku bangun. Sengaja aku membangunkan diri karena ada sesuatu yang ingin kukerjakan. Malam harinya aku membuat soal untuk test review. Namun karena mata ini sudah mengantuk, aku tidak bisa menyelesaikannya.

Aku lanjutkan pada dini hari, dan akhirnya selesai. Adzan subuh berkumandang. Aku pun segera bersiap untuk sholat subuh. Setelah sholat aku sengaja tidur lagi karena terasa mata ini masih mengantuk berat akibat aku tidur larut malam. 

Jadwalku mengajar pagi jam 07. 30. Setelah aku terbangun dari tidur pagiku, langsung aku bersiap pergi ke tempat print untuk mencetak soal test review yang akan kubagikan ke siswa pagi itu. Ketika perjalanan pulang aku juga sempat membeli nasi pecel buat sarapan sebelum berangkat. Namun ada yang aneh dengan diriku ketika aku sudah bersiap untuk berangkat. 

Tidak seperti biasanya, ketika pagi hari biasanya aku merasa fresh, namun pagi tadi tidak. Ingin berjalan saja aku merasa lemah. Jantungku terasa berdenyut lebih cepat. Seketika aku merasa lelah dan ingin berbaring. Aku pun tidak jadi berangkat. Aku mengirim pesan salah satu siswa dan kuminta pesan disampaikan ke yang lain. Lalu, aku beristirahat.

Semakin siang, suasana semakin panas. Namun aneh, justru aku merasa kedinginan. Aku tarik selimut temanku untuk menghalangi rasa dingin. Karena dingin, tulang-tulang ku pun terasa nyeri bahkan rasanya sampai ke ulu hati. 

Selepas sholat Dhuhur aku mengajak temanku untuk pergi ke dokter. Selama tinggal di Pare, ini adalah kali pertama aku ke dokter. Ia mempersilahkanku masuk ke ruangannya untuk diperiksa. Pertama, aku di tanya macam-macam keluhanku terlebih dahulu, baru kemudian diperiksa.

"Di bantu dengan suntik ya Mbak, mau? Ga sakit kok cuma di lengan?" Saran Dokter.

"Hmmm kalau sudah disuntik ga minum obat, Dok?" Tanyaku.

"Ya obat tetep, kan obatnya untuk meredakan keluhannya itu." Jelas Si Dokter.
"Obat saja kalau gitu." Pungkas saya.

Dokter lalu memeriksa tekanan darah, suhu tubuh, dan juga memriksa gangguan pada perut dengan stetoskop. Sambil memeriksa Dokter menginterogasi yang pada akhirnya aku mengakui kesalahanku. Dokter memberikan peringatan tentang beberapa hal kepadaku. 

Ternyata asam lambungku sempat naik. Dokter menyarankan untuk makan secara rutin, menghindari minum es dulu, makan gorengan, makan yang masam-masam, dan makanan pedas. Seketika itu aku sadar kalau sebelumnya aku telah melakukan kesalahan itu. Beberapa hari terakhir memang menu masakan yang saya buat ada sambalnya dan memang rasnya benar-benar pedas. Suatu siang aku juga diundang teman untuk "rujakan" bersama. Buah segar dipadu dengan sambal rujak dan dimakan siang hari kan ya nikmatnya luar biasa. 

Ya, itulah menurutku sakit yang kualami tadi kuanggap sebagai peringatan. Setelah minum obat sesuai anjuran Dokter, saya gunakan untuk tidur berselimut agar bisa berkeringat. Bangun tidur, badanku terasa fit kembali dan aku bisa melakukan aktifitasku lagi. 

Pare, 21/07/2017

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

UJIAN KESABARAN: RESEP SEMBUH PENDERITA HIPERTIROID

Oleh: Eka Sutarmi Periksa rutin ke dokter saya lakoni sejak saya mengetahui penyakit tiroid yang menyerang organ tubuh saya. Tepatnya 6 Ju...