Jumat, 28 Juli 2017

MEMBIASAKAN DIRI MEMBACA YANG TAK MUDAH


"Iqra'! Tidakkah perintah pertama Tuhan ini mampu menggetarkan wahai sang hati? Kitab bertebaran itu perlu kau baca." Tulis teman saya di status WA. Sejenak aku merenungkan apa yang ditulis oleh teman saya tersebut.


Iqra' atau membaca memang menjadi perintah Allah yang pertama kali turun. Betapa pentingnya perintah tersebut bagi kita, khususnya sebagai umat muslim sehingga Allah menjadikannya yang pertama dan utama. 


Pentingnya membaca salah satunya tentu agar kita bisa mendapatkan ilmu. Bukankah ilmu itu sangat penting dalam kehidupan kita? Bahkan tidak hanya dunia saja, namun ilmu juga sangat penting untuk kehidupan akhirat. Modal utama menjemput kebahagiaan dunia dan akhirat adalah dengan ilmu. Itulah mengapa membaca sangat penting untuk diamalkan. Lalu, sudahkah kita mengamalkan dengan sebaik-baiknya perintah mulia itu? 


Sekilas membaca adalah sebuah kegiatan yang sangat sederhana dan gampang. Bagaimana tidak gampang, karena hanya bermodalkan sebuah buku di tangan saja. Sebuah buku juga tidak terlalu berbobot (berat diangkat). Membaca pun tanpa harus dilakukan di tempat yang panas, tapi di tempat yang senyaman mungkin. Dilakukan sambil menikmati secangkir kopi juga oke. Terkesan tidak ada yang memberatkan dari kegiatan membaca ini. Lalu, apa yang membuat diri ini berat untuk membaca? Kesannya membaca yang mudah seperti itu kok aku tidak bisa. 


Anjuran untuk membiasakan diri membaca tak jarang saya dapatkan di berbagai seminar kepenulisan. Para narasumber yang telah menghasilkan banyak karya, mereka biasanya tidak hanya fokus berbagi pengalaman dan inspirasinya dalam menulis. Namun, mereka juga menunjukkan ke audien bahwa membaca tak lain harus dibiasakan. Nasehat membaca juga sering saya temui dalam buku-buku motivasi kepenulisan. Ya, membaca buku sangat penting untuk mengiringi kegiatan menulis. Kegiatan itulah yang masih berusaha saya biasakan.


Namun, sungguh kegiatan membaca bukanlah perkara mudah, khususnya bagi saya pribadi. Jujur, saya belum bisa melaksanakan nasehat mereka untuk membiasakan diri membaca ini dengan baik. Saya sebenarnya sudah membaca, namun membiasakan diri untuk Istiqomah membaca rasanya masih sulit untuk dilakukan. Masih perlu energi ekstra untuk memaksa diri membiasakan membaca. 


Saya sebenarnya juga sering ke toko buku. Membeli pun tak jarang. Kadang karena belum ada uang dan pengen ke toko buku, disana bisa berlama-lama juga. Duduk bersila sambil membaca buku-buku yang dibuka dari kemasannya adalah pilihan terbaik. Kadang memang harus menanggung malu hehe. 


Ya, walaupun menambah koleksi buku sering saya lakukan, tapi saya masih punya PR besar. PR itu tak lain adalah membacanya. Bukan tanpa usaha saya membiasakan diri membaca. Namun, terkadang penyakit menahun yang saya alami menghalangi semangat untuk membiasakan membaca, yaitu penyakit malas. Tapi, saya tidak ingin penyakit ini terus-menerus saya alami. Mencari cara untuk menghilangkan malas dan agar tergugah kembali dalam membaca adalah jalan terbaik. Satu-satunya cara itu sebenarnya ya dengan membaca itu sendiri.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

UJIAN KESABARAN: RESEP SEMBUH PENDERITA HIPERTIROID

Oleh: Eka Sutarmi Periksa rutin ke dokter saya lakoni sejak saya mengetahui penyakit tiroid yang menyerang organ tubuh saya. Tepatnya 6 Ju...