Sabtu, 03 Desember 2016

Dinding Kosakata




Penampakan dinding kosakata

 
Kosakata (Vocabularies)  merupakan salah satu elemen penting yang harus dikuasi oleh siswa ketika belajar Bahasa Asing, dalam hal ini Bahasa Inggris. Penguasaan kosakata yang baik, saya kira akan memudahkan bagi siapa saja untuk belajar Bahasa tersebut. Itulah salah satu target yang harus dicapai siswa yang belajar di lembaga kursus. Mereka bisa menghafal kosakata, baik cara penulisannya dan juga cara melafalkanya. Kosakata yang dihafalkan sesuai dengan levelnya. Ada kosakata untuk basic students, intermediate students, dan advance students. Ada waktu tersendiri bagi mereka untuk mempelajarinya. Biasanya dilakukan selama dua kali sehari, siang dan malam. Di siang hari siswa mempelajari kembali apa yang telah dipelajari malam harianya. Sedangkan untuk malam hari mereka belajar kosakata baru dengan dipandu oleh seorang tutor. 

Ketika kelas vocab berlagsung, selalu ada sejenis tebak-tebakan seru. Siapa yang tidak bisa menjawab akan dapat hukuman. Biasanya dengan mengoleskan bedak atau lipstick di wajah, terkadang juga mereka yang tidak bisa menjawab hukumannya minum air, atau dengan memasang penjepit baju di bagian wajahnya. Bervariasi jenis hukumanya. Saya lihat memang ada rasa antusias di wajah mereka ketika kelas vocab dimulai. 

Untuk testnya dilakukan setiap satu minggu sekali. Semua kosakata yang telah mereka pelajari sebelumnya diujikan pada hari itu. Bentuk soalnyapun bermacam-macam; ada yang menterjemahkan ke Bahasa Indonesia maupun sebaliknya, menjodohkan, merangkaia kata, dll. Siswa yang berhasil mengerjakan sebanyak 50% dianggap lolos. Jika belum berhasil, mereka harus mengulangi lagi keesokan harinya, namun masih dengan soal yang sama hingga berhasil. 

Saya kebetulan tidak megang kelas vocab ini. Namun saya berkeinginan kuat untuk juga bisa belajar kosakata yang mereka pelajari. Ketika saya membuka buku panduan mereka, ternyata masih banyak kosakata yang belum saya mengerti. Hitung-hitung kan lumayan jika tahu kosakata baru.

Okelah, akhirnya saya mencari cara agar kosakata yang belum saya pahami itu bisa dihafal dengan mudah. Saya buat dinding kosakata. Saya tempelkan lembaran-lembaran kertas minyak di dinding. Oh iya, kertas minyak bukan yang dipakai untuk pembungkus nasi itu lhoo, tapi kertas yang berukuran tipis lebar dan warnamya coklat, biasanya untuk membungkus paket barang, sampul buku, dll. Saya gunakan kertas minyak untuk menuliskanya karena lebih praktis saja. 

Setiap hari saya harus menuliskan kosakata sehari-hari yang belum saya pahami disana. Berharap sewaktu-waktu saya bisa nderes kosakata itu.  Semua saya tulis pakai Bahasa Indonesia. Meskipun awalnya memang harus membuka kamus untuk mengetahui artinya dalam Bahasa Ingggris dan cara pelafalanya dengan benar, namun jika secara berulang-ulang dideres pada akhirnya bisa ingat juga. Kalau sudah berhasil memahaminya, saya akan menuliskan kosakata lagi, begitu seterusnya. 

Setiap malam hari, saya bersama beberapa tutor di kursus berkumpul untuk belajar, salah satunya kami belajar kosakata layaknya yang siswa pelajari di kelas. Tentu saja porsinya berbeda. Ketika siswa targetnya satu level diselesaikan satu bulan, untuk tutor diusahakan untuk bisa khatam selama dua minggu.

Pare, 03-12-2016

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

UJIAN KESABARAN: RESEP SEMBUH PENDERITA HIPERTIROID

Oleh: Eka Sutarmi Periksa rutin ke dokter saya lakoni sejak saya mengetahui penyakit tiroid yang menyerang organ tubuh saya. Tepatnya 6 Ju...