Rabu, 14 Desember 2016

Jumpa Kawan



Selepas wisuda beberapa bulan yang lalu, kami jarang bertemu. Pernah bertemu satu dua teman, namun itupun kami tidak sempat ngobrol lama. Memang kenangan semasa kuliah masih sempat saja terbesit, belajar bersama-sama, mengerjakan tugas bersama, pusing bersama, dll. Rindu itu sering menghantui benakku. Mungkin teman-temanpun juga merasakan hal yang sama.

Tepatnya pada hari Senin (12/12) rupanya menjadi momen yang pas untuk kami berkumpul. Kebetulan di hari itu tanggal merah, berharap banyak teman yang  datang. Sesuai kesepakatan yang kami diskusikan lewat grup WA, rumah Mbak Ifa yang dijadikan tempat kami berkumpul. Rumahnya di Selopuro-Blitar.

Dengan mengandalkan papan penunjuk arah, saya memberanikan diri untuk berangkat dari Kediri. Awalnya saya ingin berangkat bersama teman-teman lewat Tulungagung. Saya pikir jalurnya terlalu jauh jika harus lewati Tulungagung. Sehingga saya putuskan saja untuk berangkat dari Kediri. 

Untuk arah dari Kediri menuju Blitar, saya cari jalannya sendiri dengan papan penunjuk arah sebagai panutannya. Sesekali juga bertanya orang untuk memastikan saja bahwa jalan yang saya lalui benar. Sampai di Blitar saya menggunakan peta yang diberikan Mbak Ifa untuk sampai menuju rumahnya. Sebenarnya saya sudah pernah sekali kesana. Namun karena arah yang saya lewati berbeda, jadi saya perlu peta ajaib. 

Perjalanan menuju kesana berjalan dengan lancar. Meskipun setelah sampai di Blitar saya harus berhenti berkali-kali untuk membaca peta ajaib dan memastikan jalan yang saya lewati sesuai di peta, namun saya berhasil sampai rumahnya dengan selamat. 

Disana saya berjumpa dengan teman-teman sekelas waktu kuliah. Lumayan banyak yang datang, ada 13 orang. Tujuan pertama adalah tak lepas untuk sillaturrahmi, baik dengan teman-teman dan juga keluarga teman saya. Kami disambut dengan sangat baik oleh keluarganya. Kami menikmati waktu yang ada dengan baik bersama mereka, bercanda, bertukar informasi, dll. 

 Here we're

Kesempatan ini juga dimanfaatkan oleh kedua teman untuk berbagi undangan pernikahan. Mereka berdua akan menikah di hari yang sama. Memang kebetulan saja katanya. Saya kira memang direncanakan untuk menikah bareng, karena mereka berdua tetangga dekat. Ternyata tidak. Wahhh semakin bertambah saja yang akan mengakhiri masa lajangnya. Semoga yang lain segera nyusul hiks hiks hiks

 Sempatkan narsis bersama

Kami disajikan berbagai macam jajanan disana, ada krupuk jamur, gorengan, molen, dadar gulung, buah, dll. Ada sajian menu spesialnya juga, yaitu kare belut dengan sayur urap dan krupuk. Mantaps. Kami baru sekali ini mencoba masakan ini dan baru tahu juga kalau ternyata belut bisa dimasak beginian. Saya lebih familiar belut yang digoreng kering. Tapi beneran enak lhoo. Belutnya bukan seperti lele yang diternak, namun langsung ambil dari sawah yang baru saja di cangkul.  Unik ya. 

Kare Belut, Sedapp!

Setelah selesai, kami segera bersihkan peralatan makan,  bersiap sholat Dhuhur, lalu mempersiapkan diri untuk perjalanan pulang. Pertemuan yang menyenangkan.

Ketika perjalanan pulang, waktu tempuhnya lebih lama. hampir tiga jam menuju Kediri. Memang saya mengambil arah yang berbeda, namun dalam papan penunjuk arah masih bertuliskan arah Kediri. Sengaja saya lakukan karena ingin coba saja, dengan harapan akan lebih cepat dari waktu saat perjalanan berangkat. Saya yang salah ambil jalur atau papan penunjuknya yang kurang recommended

Menuju Pare tertuliskan 8 km saja, namun selama berjam-jam saya belum menemukan jalur menuju tempat tinggalku. Ternyata oh ternyata jalur yang saya ambil salah. Setelah bertanya orang akhirnya berjalanan beberapa kilo lagi, sampailah saya di jalan raya yang saya kenal. Legaaaa. Darimanapun arahnya, ternyata ketemunya di jalur yang sama saat saya memulai perjalanan. Oh my God.

Pare, 14-12-2016

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

UJIAN KESABARAN: RESEP SEMBUH PENDERITA HIPERTIROID

Oleh: Eka Sutarmi Periksa rutin ke dokter saya lakoni sejak saya mengetahui penyakit tiroid yang menyerang organ tubuh saya. Tepatnya 6 Ju...