Senin, 13 Juni 2016

Aku yang Membaca



Tidak jarang aku membuat target membaca, sehingga pada kurun waktu tertentu saya bisa mengatamkan buku yang ingin kubaca itu. Sebagai orang yang masih belajar membaca, kadang target tersebut memang bisa membuat semangat pacu membacaku tinggi, apalagi tepat pada buku yang kugandrungi. Jadi, tepat hari yang kutargetkan bisa selesai. 

Membaca dalam kurun waktu yang telah saya tentukan kadang juga terasa lama sekali, padahal sebenarnya tidak lama-lama amat. Halaman buku serasa tidak ada habisnya. Saya telah merasa bosan dengan buku bacaan yang tengah ada dalam genggaman. Kalau sudah begitu, meskipun buku yang kutargetkan khatam belum selesai, maka sesegera aku beralih ke buku yang lain. 

Selama bulan puasa ini, sengaja beberapa target membaca kubuat, khususnya membaca Al-Qur’an dan juga membaca buku. Entah, aku ingin saja. Sehari sebelum puasa kemarin, aku usahakan untuk mengkhatamkan membaca Al-Qur’an, sehingga di bulan puasa saya bisa mengawali membaca Al-Qur’an dari awal lagi dan berusaha untuk membacanya sesuai dengan target yang telah saya tentukan. Begitu juga dengan membaca buku bacaan, saya memilih-milih dan menyiapkan beberapa buku yang ingin saya baca selama bulan puasa. Lebih banyak saya lakukan pada saat menanti bedug maghrib, selepas tarawih, dan selepas sahur sambil menantikan adzan Subuh. 

 Bacaan ringan selama puasa

Puasa pertama kubuka buku besutan Ust. Yusuf Mansur. Karena ini buku pinjaman, saya mendahulukannya. Ini adalah buku Ustad yang pertama kali saya baca. Aku penasaran apa ya isinya? Akhirnya empat hari buku ini selesai kubaca. Bahasanya yang dipakai persis saat beliau menyamapaikan ceramah dan bahasa blog beliau. Tentunya, saya mendapatkan secercap hikmah dari membaca buku ini. 
Penampakan buku Ust. YM

Novel karya Andrea Hirata berjudul “Ayah” menjadi buku kedua yang saya baca setelah buku Ustad. YM. Novel ini juga novel pinjaman. Jujur, saya jarang membaca novel. Harganya yang bisa menguras saku, membuatku enggan untuk membeli novel. Kalau beli novel hanya dapat satu, bisa jadi jika saya belikan buku yang lain akan dapat dua sampai tiga buku. 

Namun, saya sering memburu filmnya, khusunya untuk novel yang difilmkan. Laskar pelangi dan sang pemimpi (laskar pelangi 2) adalah dua novel Andrea Herata yang difilmkan dan telah berhasil saya lihat. Selain itu, ada film yang diangkat dari novel karya A. Fuadi, Negeri 5 Menara, lalu Habibie dan Ainun, Ayat-Ayat Cinta, cinta brontosaurus, 5 CM, 99 Cahaya di Langit Eropa, dan masih banyak lagi. Banyak teman-teman kuliah dulu yang sring update film seperti itu, jadi saya bisa ikut nimbrung mereka.

Membaca novel ternyata lebih mengena daripada menonton filmnya, namun memahami bahasa novel rupanya juga tidak semudah memahami lakon film. Begitulah kesanku saat aku membaca novel Ayah. Ketika membaca novel ini, aku memang sering kurang paham maksud bahasa yang dipakai yang terlalu metaforis dan puitis. Penggemar tulisan ringan sepertiku, memang perlu upaya untuk bisa paham isinya. Sesekali saya perlu ndakik-ndakik untuk membaca berulang-ulang. Namun, aku merasa terhipnotis dengan jalan ceritanya, sehingga nyaman-nyaman saja meskipun perlu membolak-balikan halaman demi memahami jalan cerita.

 Setelah bertemu kata-kata itu, akhirnya paham juga maksud judulnya. Lalu kuiseng googling, ehh baru tahu kalau kue yang begono itu namanya kue satu. Jadi selama ini aku menamainya kue apaaa??

Dua hari lagi kiranya saya sudah bisa menyelesaikan membaca novel ini. Setelah sampai di halaman belakang, ceritanya mengalir begitu saja, sudah jarang sekali mengrenyitkan dahi saat membaca. Bab demi bab terlewati dengan begitu indah. Setelah selesai membaca, saya niatkan untuk segera menuliskanya. Ya, sebagai kenang-kenangan kalau saya pernah membaca novel ini.
Novel Ayah
Untuk buku yang ingin saya baca selanjutnya, masih belum tahu. Yang, jelas saya telah target beberapa buku untuk saya baca selama bulan Ramadhan ini. 

Ramadhan Kareem
09 Ramadhan 2016  

2 komentar:

  1. mengisi waktu luang dengan membaca itu bermanfaat sekali

    BalasHapus
  2. MBak Ekan, yang buku Adiba A Soebachman akhirnya dibaca, gaak? Hahahaha

    BalasHapus

UJIAN KESABARAN: RESEP SEMBUH PENDERITA HIPERTIROID

Oleh: Eka Sutarmi Periksa rutin ke dokter saya lakoni sejak saya mengetahui penyakit tiroid yang menyerang organ tubuh saya. Tepatnya 6 Ju...