Sabtu, 05 September 2015

Pesan untuk Mahasiswa



            Salah satu dari serangkaian agenda untuk OPAK mahasiswa baru fakultas tarbiyah di IAIN Tulungagung tahun ini adalah seminar tentang kependidikan. Pematerinya yaitu seorang dosen inspiratif  di IAIN Tulungagung, Bapak. Dr. Ngainun Naim. Seminar ini digelar di aula OPAK fakultas tarbiyah pada tanggal 27 Agustus 2015 pagi hari setelah sholat dhuha.  Sekitar satu jam lebih beliau menyampaikan materinya. Ada banyak pesan yang beliau sampaikan dalam seminar pagi ini, khususnya untuk ribuan mahasiswa baru dari berbagai jurusan.
            Sebagai pembuka materinya, beliau memperkenalkan kepada para MABA tentang Tri Dharma Perguruan Tinggi, yang merupakan tanggung jawab yang harus dipenuhi oleh mahasiswa, diantaranya, pendidikan, penelitian, dan pengabdian. Berkaitan dengan pendidikan, Pak. Ngainun Naim memberikan gambaran kepada mahasiswa terkait dengan sistem pendidikan yang ada di perguruan tinggi. Kepada mahasiswa, beliau meminta agar seorang mahasiswa harus mampu bersikap mandiri. Mahasiswa itu tidak sama dengan dengan siswa, kuliah tidak sama dengan sekolah, saat SD, SMP, dan SMA, dimana pada saat sekolah, siswa dituntut dengan sebuah sistem, misalnya harus datang tepat waktu, harus memakai seragam yang telah di tentukan, harus mematuhi tata tertib, dan ketika tidak mentaati sistem yang teah di tentukan tersebut akan terhena sanksi atau hukuman, dll.
            Ketika kuliah tidaklah seperti itu, harus bersikap mandiri, dosen atau pihak kampus tidak mau tahu saat kita melanggar sebuah sistem, misalnya datang terlambat, atau bahkan bolos kuliah, mau datang atau bolos itu terserah. Sehingga keberhasilan seorang mahasiswa ini bergantung pada diri-sendiri, kemandirian menjadi kunci utama keberhasilan menjadi seorang mahasiswa.
            Visi dan misi selanjutnya adalah penelitian. Ketika menjadi mahasiswa, penelitian dimulai dengan hal-hal kecil, seperti halnya membuat makalah. Makalah akan menjadi menu utama saat menjadi mahasiswa. Sehingga agar bisa menulis makalah dengan baik, kita dituntut untuk banyak-banyak membaca. Yang terakhir, berkaitan dengan pengabdian kepada masyarakat adalah mahasiswa harus mampu bersosialisasi dengan masyarakat dan mampu berkontribusi nyata demi kemajuan masyarakat tersebut.
            Menjadi mahasiswa, selain harus memenuhi Tri Dharma Perguruan Tinggi, juga mahasiswa harus memperhatikan efisiensi belajar. Tidak sedikit mahasiswa yang saat sekolah memilliki prestasi yang baus, tetapi pada saat di bangku kuliah, prestasi mereka menurun drastis. Salah satu faktor penyebabnya adalah karena efisiensi belajar. Terkait dengan efisiensi belajar, ada tiga hal yang harus kita lakukan agar saat di kuliah tetap mendapatkan prestasi yang bagus. Pertama adalah hasrat. Kita harus memiliki minat yang kuat untuk belajar. Jika kita tidak memiliki minat yang kuta untuk study, maka nantinya kita akan tertinggal dibandingkan dengan teman-teman seangkatannya. Kedua, keteraturan waktu belajar. Ketika dosen sudah memberitahukan syllabus atau membagikan tugas-tugasnya kepada mahasiswa, maka sesegera mungkin untuk mengerjakannya, jangan di tunda. Atur waktu sedikimian rupa untuk belajar. Yang terakhir adalah disiplin, kadang saat kuliah banyak yang suka bangun terlambat dibandingkan dengan saat sekolah. Saat kuliah terjadi kemajuan jam bangun. Hal ini akan menghambat efisiensi belajar kita, sehingga sebisa mungkin kita harus bisa disiplin.
            Pesan yang begitu mengena saat beliu menyampaikan kepada kami tentang tradisi belajar. Karena kewajiban menjadi seorang mahasiswa adalah belajar, sehingga kita harus menjadikan belajar menjadi budaya kita. Jika sehari saja kita belajar, maka akan merasa ada yang kurang. Dimulai dari hal kecil, seperti membaca, tidak perlu lama-lama saat membaca. Cukup 10 sampai 15 menit saja cukup setiap hari, sehingga dilakukan secara istiqomah. Itu akan lebih baik jika dibandingkan dengan membaca selama berjam-jam tapi dilakukan seama seminggu sekali.
             Saat ini kita hidup di sebuah zaman yang mengalami perkembangan begitu cepat. Apa yang harus kita lakukan? Yaitu mengembangkan diri. Kita harus mengoptimalkan kemampuan yang ada pada diri kita. Penerimaan sikap terhadap diri sendiri harus kita lakukan. Selain penerimaan terhadap diri sendiri, kita juga harus bersedia untuk menerima keadaan lingkungan kita. Harus percaya diri terhadap lingkungan. Ketiga adalah harus peka terhadap persoalan zaman, salah satu contohnya adalah perkembangan tekhnologi. Sebagai seseorang yang hidup di era ini, jadi harus bisa menguasai TIK.
            Supaya kita bisa dengan sukses dalam memasuki masa perubahan ini, beliau juga menekankan kepada kita untuk membuat sebuah resolusi, yaitu menyusun target-target tertentu yang ingin kita capai, misalnya, selama 20 tahun kedepan.  
            Salam Semangat Mahasiswa ^__^

Happy Writing on Sunday Morning

            T. Agung, 6-9-2015
           
           

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

UJIAN KESABARAN: RESEP SEMBUH PENDERITA HIPERTIROID

Oleh: Eka Sutarmi Periksa rutin ke dokter saya lakoni sejak saya mengetahui penyakit tiroid yang menyerang organ tubuh saya. Tepatnya 6 Ju...