Buku ini adalah sebuah kenang-kenangan
yang di berikan langsung oleh wali study saya tadi pagi. Saya juga tidak
menyangka jika tiba-tiba beliau tadi menawarkan sebuah bukunya yang baru saja
terbit itu. Sempat beberapa waktu yang lalu saya kepikiran untuk baca-baca buku
tentang penelitian seperti ini, tetapi sampai saat ini belum juga membelinya.
Dan ternyata hari ini saya mendapatkan buku itu secara gratis. :)
Tujuan saya ke rumah beliau itu
sebenarnya untuk meminta tanda tangan KHS, KRS, dan IRS yang nasibnya sungguh
malang itu, karena beberapa kali saya ajak ke rumah beliau tapi hari ini baru
bisa bertemu. Sekitar dua minggu yang lalu saya kesana bersama salah seorang
teman saya, Luvia Mahmudah. Waktu itu, ia dengan semangat berangkat dari
Durenan berniat untuk memintakan tanda-tangan itu. Ternyata kami belum
beruntung, pintu rumanhya tertutup, mungkin beliaunya lagi bepergian. Kami
tunggu hingga setengah jam belum ada, kami tanyakan ke tetangga dekatnya juga
tidak ada yang tahu. Akhirnya kami pulang saja. Sebenarnya beberapa kali kami
sudah menghubungi beliau untuk bertemu, tapi karena tidak ada balasan akhirnya
kami memutuskan untuk datang langsung ke rumahnya, tapi sayangnya beliau saat
itu tidak ada, jadi terpaksa kapan-kapan datang kesini lagi.
Minggu kemarin saya bertemu dengan
salah seorang dosen di kampus, yang kebetulan teman beliau. Saya tanya-tanya
tentang wali studi saya itu, beliau menyarankan kalau ingin bertemu diminta
untuk datang kerumahnya pagi-pagi. Sebelum jam tujuh harus sudah standby
disana. Oh, iya, benar juga ya…He e terima kasih pak saranya, besuk bisa saya
coba.
Biasanya kalau mau konsultasi seperti
ini, kami berangkat bersama-bersama. Tapi karena teman-teman lagi sibuk dengan
tugas KKN-nya, saya dan salah satu teman saya yang tidak ikut KKN bulan ini
bersedia untuk memintakan tanda tangan beliau.
Senin pagi saya kesana, tapi tidak
dengan teman saya. Saya memberanikan diri untuk datang sendirian waktu itu,
kasihan teman saya kalau pagi-pagi harus berangkat dari Trenggalek ke
Tulungagung. Seperti yang dikatakan oleh salah seorang dosen dikampus, jam
tujuh saya sudah disana. Untungnya kamu ndak ikut Lutvia Mahmudah, he e.
Ternyata hari senin itu beliaunya lagi bertugas ke Malang, dan pulang selasa
sore. Istri beliau memberitahu saya seperti itu. Dengan senang hati, saya pun
pulang. Rabu pagi saya akan kesini lagi.
Rabu saya berangkat lebih pagi lagi,
jam 06. 30 tepat sudah sampai. Basmalah saya ucapkan sebelum kuinjakkan kaki di
halaman rumah beliau. Saya yakin jika hari ini beliau sudah datang. Senang
sekali, setelah ucapkan salam beberapa kali, salah seorang anggota keluarganya
keluar. Lagi-lagi belum juga beruntung, ia mengatakan jika beliaunya pagi ini
baru saja datang dari Malang, lagi istirahat dan tidak boleh diganggu. Saya
juga tidak bisa memaksakan diri saya untuk bertemu beliau, karena lagi
istirahat. Dengan ikhlas hati, saya pulang lagi. Besok saya akan kesini lagi.
Ha a a, anak bandel ya begini ini, masih saja ngeyel.
Seperti biasa, hari ini saya pagi-pagi
datang ke rumah beliau. Kalau hari ini, saya yakin-seyakinnya jika beliau hari
ada di rumah. Alhamdulillah, saya disambut dengan orang yang sama dengan
kemarin. Tapi hari ini ada kabar gembira, beliau sudah bisa di temui dan saya
diminta untuk menunggu terlebih dahulu.
Saya dengan senang hati menunggu kurang
lebih satu jam. Tidaklah lama…karena dari rumah saya sudah berinisiatif untuk
membawa salah satu buku saya untuk dibaca. Saya sudah tebak jika saya harus
menunggu, feeling saya kuat ternyata ha a a.
Satu jam kemudian beliau datang, saya
diminta untuk masuk ke dalam. Setelah duduk, lalu saya sodorkan beberapa lembar
kertas yang akan ditanda tangani. Legaaaa, akhirnya sudah selesai. Dan ini
waktu yang saya tunggu-tunggu. Mendengarkan dengan khidmad petuah-petuah yang
beliau berikan. Setiap kali kami kesana, beliau selalu menceritakan sejuta
pengalamannya. Banyak banget…iya, karena dalam sehari jika tidak ada tugas yang
harus diselesaikan bisa jadi belum bersambung. Banyak sekali cerita yang beliau
hari ini berikan padaku, sampai-sampai saya bingung mau mencatat yang bagian
mana. Hari ini begitu special memang, waktu hampir tiga jam lebih beliau
gunakan untuk menceritakan pengalamannya dengan saya. Mulai dari waktu beliau
kuliah, mengerjakan tugas akhirnya, pengalaman saat berkeliling beberapa negara
di luar negeri, hingga macam-macam. Pokoknya banyak banget.
Saya juga asyik mendengarkan cerita
beliau. Sampai tidak terasa jika saya sudah duduk dengan santai mengobrol
dengan beliau selama beberapa jam. Sudah ada jeda, kuanggap ceritanya sudah
bersambung, lalu saya pamit. Ketika saya pamitan, tiba-tiba beliau menawarkan
sebuah buku yang kebetulan saya pengen sekali punya buku itu, yaitu buku
tentang penelitian, katanya bisa dibuat kenang-kenangan. Badan saya langsung
panas-dingin (ha a a). Ma’af pak, kenanganya tidak bisa saya tolak, jadi saya
mengiyakan tawaran buku itu.
Cerita ternyata masih berlanjut lagi.
Setelah beliau memberikan buku itu kepada saya, dan ganti topic ceritanya
tentang buku ini. Saya buka plastiknya, dan saya bolak-balikkan halamannya,
mencari bagian yang di ceritakan oleh beliau itu.
Tidak sia-sia ternyata saya bolak-balik
ke rumah beliau,karena pada akhirnya berbuah manis. Saya mendapatkan buku
beliau secara langsung yang baru saja terbit. H e e rejeki tak kemana, buku
yang waktu itu ingin saya baca tersebut sekarang sudah di tangan dan siap untuk
dibaca.
Happy reading
T. Agung, 3-09-2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar