(Me) Minta Maaf dan (Ber) Terima
Kasih
Kedua kata ini ternyata sudah
seringkali kita ucapkan, bahkan sudah menjadi budaya yang sudah melekat dalam
diri kita. Tak bisa terhitung berapa kali kata maaf dan terima kasih itu
terucapkan, sehingga kedua kata ini sudah sangat familiar. Maaf dan terima kasih merupakan kata-kata
yang memberikan kesan yang baik jika diucapkan oleh kita. Kedua kata ini
mengandung makna yang amat mulia. Orang yang enggan atau bahkan tidak pernah
meminta ma’af kepada orang lain pasti ada yang kurang pas. Karena kita tahu
bahwa manusia itu tempatnya salah nobody’s perfect, baik itu yang
disengaja atau tidak disengaja, sehingga kita juga seharusnya sering untuk
meminta ma’af.
Orang yang enggan untuk meminta ma’af kepada
seseorang akan berakibat pada sebuah beban
pikiran maupun perasaan, karena rasa bersalah, perasaan kecewa, ataupun benci
dalam diri kita terhadap orang lain telah tertanam dalam diri kita yang belum
sempat terluapkan. Berbeda dengan ketika kita bisa mengucapkan kata ma’af kita
kepada orang lain dengan tulus dan ikhlas, pastinya akan membuat kita merasa
lebih tenang karena kita sudah menebus kesalahan kita dengan berkata ma’af
tersebut. Dengan demikian, mari untuk meminta ma’af dan juga saling
mema’afkan meskipun hanya sebatas
kesalahan kecil yang kita lakukan.
Pasangan yang serasi dengan minta ma’af adalah terima kasih. Selain ma’af,
terima kasih juga mengandung makna yang amat mulia. Jika minta ma’af
menyadarkan kita betapa sering kita berbuat salah, sedangkan terima kasih
mengingatkan kita betapa banyak setiap harinnya kita menerima kebaikan dan
pertolongan orang lain. Karena perlu kita sadari bahwa kita adalah makhluk
soaial yang tidak bisa hidup sendiri tanpa bantuan dan juga kebaikan orang
lain. Jadi sekecil apapun bantuan dari orang lain yang kita terima, apapun itu
entah berupa tenaga, materi, dan bentuk kebaikan lainnya, mari kita usahakan
untuk membalasnya dengan ucapan terima kasih.
Ma’af dan terima kasih yang
disampaikan secara tulus akan membuka katup-katup penghubung empati dan simpati
di antara kita yang sudah tertutup (Komaruddin Hidayat, 2014:122). Oleh karena itu, mari kita
biasakan untuk selalu meminta ma’af dan berterima kasih dalam kehidupan
sehari-hari kita. Semoga bisa kita laksanakan dan tentunya bisa bermanfa’at.
Aamiin
Tulungagung, 6-4-2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar