Jumat, 03 April 2015

ATM Layar Sentuh



   Tiba-tiba terlintas dalam benak saya untuk menuliskan sebuah kisah antara aku dan ATM layar sentuh. Sebenarnya kisah ini sudah terjadi beberapa bulan yang lalu, setelah kejadan itu saya sempat tergerak hati saya untuk segera menuangkan ke dalam catatan, tapi saat itu saya enggan untuk menulisakannya. Saat itu saya masih berpikir soal kualitas tulisan, masak hal beginian aja harus di tulis,…tidak penting banget dan kurang kerjaan, juga kelihatan tidak pas banget jika saya posting di blog. Entah kenapa, pikiran-pikiran itu sering melintas di benak saya ketika awal-awal saya berusaha ingin menulis, sehingga banyak momen-moment yang sering terlewatkan. Salah satunnya momen ATM layar sentuh ini. Uniknya, kejadian itu masih saja terngiang-ngiang dalam pikiran saya sampai sekarang, seperti ada yang mendorong diri saya untuk mengisahkan momen ini dalam sebuah tulisan.
    Semakin lama saya sadar akan sebuah proses menulis, yakni belajar untuk terus menulis. Mengingat petuah dari sang guru bahwa salah satu syarat menulis adalah memiliki semangat untuk terus menulis. Menulis tentang apa saja, dimana saja,  dan kapan saja. Jangan pedulikan soal kualitas, karena kualitas akan meningkat seiring dengan seringnya menulis. Oke … Apa saja bisa ditulis, termasuk yang satu ini, meskipun hanya momen sederhana, tapi bisa dijadikan sebagai bahan atau ide untuk belajar menulis. Check it out …
    Sebetulnya ceritannya hanya sederhana saja tapi agak konyol sich ..waktu itu saya pergi bank BNI pusat di Tulungagung karena ingin melakukan transaksi. Setelah selasai saya pun iseng  untuk mengecheck ulang saldo saya lewat ATM. Tak ragu-ragu saya pun masuk …di situ tersedia sekitar 6 mesin ATM, saya memilih yang nomer dua dari kiri. Seperti apa yang saya lakukan biasannya, yaitu memaskkan kartu ATM nya. Saat saya ingin memasukkan passwordnya saya bingung …tombolnya angka-angkanya tidak tersedia disitu. Pada waktu itu saya belum sadar jika monitornya itu layar sentuh, habis bentuk monitornya yang biasa dan yang layar sentuh itu sama, selain itu saya juga tidak ada bayangan sama sekali jika ada ATM  layar sentuh, mungkin kalau yang touch screen itu HP, laptop. tablet sudah biasa, sudah tidak asing lagi. Tapi kalau yang satu ini mana saya tahu. Biasannya kan ya pake tombol manual. Sempet panik juga saat itu, takut kalau kartunnya tidak bisa dikeluarkan, he e e. Ada juga pikiran ingin bertannya ke pak satpam disitu, tapi saya pikir-pikir … jangan-jangan sudah terlanjur memanggil satpam, hanya persoalan yang sepele. kan jadi malu… he e. Akhirnya saya mencobannya dulu, bikin penasaran, kuamati sekali lagi papan keyboardnya itu dan ternyata tidak ada tombolnya, lalu kualihkan pandangan saya menuju layar monitor, dilayar monitorpun juga tidak tersedia tombol-tombol seperti yang biasannya itu, di samping layar yang sejajar dengan tulisan. Saya semakin penasaran …tidak ada cara lain ini selain dengan disentuh. Lalu kubaca-baca menu yang ada di monitor, dan dengan iseng kucoba sentuh menu yang tertera di monitor tersebut. Saya iseng melakukan itu karena sampai detik itu saya belum tahu jika layar monitor ATM itu layar sentuh. Setelah di sentuh ternyata muncul menu selanjutnya,, ye e berhasil. Tak terasa saya cukup lama berdiri di depan monitor hanya untuk melakukan itu. Hmmm … konyol banget rasannya. Sampai sekarang saya belum mencoba kesana lagi untuk melakukan transaksi lewat ATM layar sentuh itu. Kapan-kapan bisa-lah di coba lagi,,, he e dasar ndeso ….THE END.
Memang benar, ide menulis itu muncul kapan aja, tanpa mengenal waktu. Seperti halnya tulisan yang saya tuliskan ini, tiba tiba saja muncul di saat semua orang sudah pada tidur, sekitar jam 10 lebih. Good Night and have a nice dream guys, selamat beristirahat. Salam Literasi  ^__^

1 komentar:

  1. Mbak Eka, postinganmu ini bermanfaat bagiku, aku juga baru tau klo ada ATM layar senrtuh. Bahkan, belumpernah sekalipun berurusan dengannya...nah lho. Terbukti kan bahwa tulisan sesepele apa pun bisa bermanfaat bagi orang lain?

    BalasHapus

UJIAN KESABARAN: RESEP SEMBUH PENDERITA HIPERTIROID

Oleh: Eka Sutarmi Periksa rutin ke dokter saya lakoni sejak saya mengetahui penyakit tiroid yang menyerang organ tubuh saya. Tepatnya 6 Ju...