Ya … itulah salah satu kunci yang saya
jadikan pemicu semangat saya untuk menulis. Kadang ide yang ingin saya tuangkan
dalam sebuah tulisan itu membuat diri saya belum bisa menerimannya, kuanggap
ide itu hanya biasa-biasa saja yang sangat jauh dari harapan, sehingga ide itu sering
terabaikan begitu saja, tak terwujud dalam coretan-coretan. Sangat enggan untuk
menuliskan ide yang biasa-biasa seperti itu … padahal untuk bisa menjadikan
sesuatu itu luar biasa maka memulainnya dari sesuatu yang sederhana atau
biasa-biasa dulu. Sebenarnya dalam lubuk hati yang paling dalam ingin sekali
untuk menghasilkan ini-itu, tapi masih sulit rasannya hal itu kujadikan sebuah
kenyataan. Berangkat dari sebuah ide sederhana tidak apa-apa, mungkin suatu
saat nanti ide yang luar biasa akan keluar dengan sendirinnya seiring dengan
berjalannya waktu. Untuk saat ini hal terpenting adalah yang penting menulis,
apa saja bisa ditulis …
Tulisan saya hari ini tentang cheating
and chatting di bulan Ramadhan, kita tahu kan bahwa besar sekali
kemungkinan bahwa ujian semester genap kali ini diadakan saat bulan puasa.
Mungkin saat ujian di hari-hari biasa, melakukan cheat and chat adalah biasa, sesuatu
yang tidak asing lagi. Meskipun sebenarnya kita tahu bahwa jika kita melakukan
itu berarti kita telah melakukan sebuah kebohongan, melakukan sesuatu yang
tidak jujur. itu perbuatan yang tidak baik dan dosa apabila dilakukan. Makannya
kita harus berpikir dua kali untuk cheat and chat saat ujian di bulan puasa.
Dalam hal ini mungkin beberapa dari kita akan merasakan dilema antara bisa
mendapatkan nilai bagus dan mempertahankan akan nilai kesucian puasa kita.
Suatu hari terlihat obrolan yang begitu gayeng mengenai hal
ini di kelas saya, hal ini terjadi setelah salah satu dosen kami mengumumkan
akan program pembelajaran kedepannya … salah satu dari teman kami mengawali pembicaraanya,
jangan sampai UAS nya dilaksanakan di Bulan puasa, kalau nyontek jadi batal
ntar puasannya. Uangkapan itu mendapat tanggapan yang berbeda-beda dari
teman-teman, mereka saling riuh untuk menanggapi ungkapan itu. Saya yang sedang
duduk agak jauh dari mereka juga ingin memberikan tanggapan. Agak konyol sich
tanggapannya, he e *aku mah gini orangnya . Tapi sempat membuat mereka tertawa
juga sich. Loh …nggak apa-apa lho ujian dibulan puasa, masalah nyontek atau Tanya
teman kan bisa kita niatkan ibadah, terutama untuk menjalin tali silaturrahim.
Bagaimana dengan yang ini, solusi tepat kan bagi yang bingung cheat and chat di
bulan puasa. He e e. Sebisa mungkin kita untuk tidak melakukan hal ini demi
menjaga kesempurnaan puasa kita. Kita positif thinking saja kepada bapak ibu
dosen yang akan memberikan nilai kepada kita. Karena berbuat baik di bulan
puasa itu pahalannya banyak, jadi besar kemungkinan mereka semua akan
memberikan nilai yang bagus kapada kita dengan suka cita, he e Wallahu a’lam.
--Let’s
have fun in writing and enjoy my story—
T.Agung, 25-04-2015
wah ya ga bisa gitu haha
BalasHapus