Senin, 29 Agustus 2016

Pengembangan Diri-Improvement to Be Better Person



Judul Buku : Self Development (Melejitkan Potensi Personal, Sosial, dan

Spiritual)
Penulis         : Dr. Ngainun Naim
Penerbit       : Lentera Kreasindo
Cetakan        : I, November 2015
Tebal             : x + 222 hal; 14.5 x 20.5 cm
ISBN              : 978-602-1090-64-0



 Buku Motivasi Pengembangan Diri

Buku yang cocok sekali untuk dibaca semua orang, sebagai upaya untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi, hidupnya lebih berkualitas dan bermakna. Begitulah kesan saya setelah berhasil menikmati seluruh isi bagian dari buku yang berjudul “self development (melejitkan potensi personal, sosial, dan spiritual)”. Dalam buku ini, Bapak Ngainun Naim memaparkan dengan jelas bagaimana  usaha  untuk mengenali dan menggali potensi diri, lalu bagaimana mengembangkannya dalam rangka meraih kesuksesan hidup. Yang jelas buku motivasi tentang pengembangan diri ini akan menjawab pokok permasalahan tersebut dengan segenap langkah praktis dan kisah inspiratif para tokoh yang disajikan secara menarik oleh penulis. Tinggal bagaimana kesadaran kita untuk mempraktekannya, karena dengan kesadaran akan menunbuhkan motivasi tinggi untuk memperbaiki diri.


Tentunya kita semua menginginkan sebuah perubahan untuk menjadi pribadi yang berkualitas. Semua orang menginginkannya. Sebagai ungkapan pembuka, penulis memaparkan bahwa sepanjang memiliki akal sehat, rasanya tidak ada yang menginginkan kegagalan datang menghampiri. Bahkan keseluruhan hidup manusia sesungguhnya dilakukan dalam kerangka menuju sukses. Ya, ternyata menggapai kesuksesan dalam hidup telah menjadi visi besar setiap pribadi manusia. Semua orang pada hakikatnya ingin hidupnya sukses, bisa lebih baik lagi dari waktu ke waktu.


Hidup manusia yang senantiasa dihadapkan pada situasi dinamis, maka kita diharapkan siap dan mampu menghadapi perubahan. Solusi ampuh yang harus kita tempuh adalah dengan terus belajar. Belajar akan mewujudkan suatu perubahan. “Orang disebut belajar jika dalam dirinya terdapat perubahan pengetahuan, wawasan, sikap, ketrampilan, dan kearifan dalam hidup. Penulis juga menegaskan bahwa belajar, dalam kerangka ini, tidak harus di bangku sekolah. Belajar sebagai sarana pengembangan diri bisa dilakukan dengan berbagai cara, seperti membaca, kursus, seminar, mendengarkan ceramah, dan sebagainya (hal. 30).”


Sejauh yang berhasil saya pahami dari buku ini bahwa untuk meraih kesuksesan hidup lewat pengembangan diri, mengoptimalkan potensi diri yang kita miliki menjadi kunci penting. Potensi merupakan suatu kemampuan yang dapat dikembangkan. Yang menjadi permasalahan adalah banyak dari kita  yang belum menyadari akan keberadaan potensi yang dimiliki itu, sehingga tidak bisa mengembangkanya. 


Proses juga sangat ditekankan dalam rangka menggapai kesuksesan. “Hidup adalah proses”, seperti itu salah satu signifikansi yang dijelaskan oleh Bapak Ngainun naim terkait pengembangan diri. Disamping itu, tidak diperbolehkan rupanya menjadikan keterbatasan atau kekurangan yang kita miliki untuk memutus semangat mencapai kesuksesan. 


Dalam sub bab yang berjudul “melampaui keterbatasan”, penulis menyuguhkan beberapa kisah hidup sosok yang mengagumkan karena semangat untuk berubah dibalik keterbasan yang dimilikinya. Dari dalam diri sosok yang semasa hidupnya serba keukarangan, tersingkap Brian Tracy yang hidupnya dipenuhi kesuksesan. Dari dalam diri sosok yang dianggap bodoh semasa sekolahnya, tampil sosok spektakuler Thomas Alva Edison (kisah selengkapnya di hal 56-61). Kesuksesan yang digenggamnya tersebut terjadi semata-mata karena komitmen dan semangatnya untuk berubah. 


Dalam persoalan semacam ini, penulis secara menarik membedakan antara orang sukses dan orang bukan sukses dari sisi kekurangan yang dimiliki. “Keterbatasan sesungguhnya selalu ada pada setiap orang. Perbedaan antara orang sukses dengan orang yang bukan sukses terletak pada bagaimana mereka memandang kekurangan. Orang sukses melihat kekurangan sebagai titik pijak untuk berkembang dan melampauinya. Sementara orang yang gagal justru menyesal dan meratapi terhadap kekurangan yang dimilikinya (hal. 62).” 


Proses pengembangan diri ini harus dimulai dari diri sendiri terlebih dahulu. Potensi personal menjadi aspek penting dalam pengembangan diri. Salah satu aspek potensi personal yang penting untuk dipertimbangkan adalah akhlak, tanpa akhlak yang baik sukses tidak mungkin bisa dicapai dengan mulia. Kalau kita sering mengabaikan kebaikan-kebaikan kecil dan sederhana, saatnya mulai sekarang untuk senantiasa mengupayakan berbuat baik meskipun hanya sederhana. Selain akhlak, perilaku yang bersifat personal yang harus kita tingkatkan dalam upaya pengembangan diri diantaranya integritas (jujur/amanah), disiplin-diri, sabar, dan syukur (diulas di hal. 63-121). 


Integritas sudah pasti menjadi penentu kesuksesan seseorang. “Kesuksesan yang tidak ditopang oleh kepribadian berintegritas akan cepat runtuh. Integritas – bersikap terbuka, jujur, dan konsisten- ikut mengantar orang menjadi jawara dalam bidang apapun (hal. 74-75).” Dalam perilaku ini, patut kita meneladani sosok Bung Hatta yang dikenal dengan pemimpin yang penuh integritas. Tidak hanya berintegritas tinggi dalam memimpin negara, namun juga diterapkanya di dalam keluarga. 


Terkait dengan disiplin-diri, ketika membaca isi bagian di dalamnya kita diajak untuk merenung sejenak bahwa budaya disiplin belum sepenuhnya diterapkan dalam kehidupan kita. Kesadaran untuk mendisplinkan diri masih sangat lemah. Penulis menawarkan lima tahapan untuk mewujudkan budaya disiplin; Pertama dipaksa (karena aturan/system yang berlaku), kedua terpaksa melakukannya, ketiga bisa, keempat  biasa, kelima menjadi budaya. Meskipun kelihatan sepele, namun jika tidak didasari dengan kesadaran dalam diri dan komitmen yang kuat tetap saja berat menjalankannya. “Disiplin mempunyai kekuatan luar biasa yang dapat mengantar individu, kelompok, dan bahkan bangsa untuk meraih berbagai hal yang diinginkan. Disiplin menjadi langkah teknis dan praktis untuk meraih apa pun harapan dan cita-cita (hal. 96).”


Kusuksesan tanpa dijalani dengan penuh kesabaran juga tidak akan berhasil. Orang yang sukses pasti memiliki kesabaran tingkat tinggi. Mereka harus berjuang dalam waktu yang lama untuk menjemput kesuksesannya. Keberhasilan sesorang juga tidak lain karena dalam hidupnya selalu dipenuhi dengan rasa syukur. Tips menumbuhkan rasa syukur yang diberikan oleh penulis sepertinya perlu untuk kita terapkan dalam kehidupan. Bahwa, kita harus melihat sesuatu yang ada pada kita sebagai sebuah kelebihan. Rasa syukur itu tidak perlu menunggu datangnya momentum yang menjadikan kita secara natural harus bersyukur, tetapi kita sendiri yang menciptakan momentum itu. Membangun momentum itu harus dilakukan dengan memandang segala hal yang kita terima, sampai pada hal yang paling kecil sekali pun, sebagai anugerah dan nikmat yang luar biasa yang dianugerahkan oleh Allah SWT (hal. 113).


Selain dengan melejitkan potensi personal yang kita miliki, pengembangan diri juga harus mempertimbangan potensi sosial. Potensi sosial dalam hal ini lebih mengacu pada bagaimana sikap kita terhadap orang lain sebagai makhluk sosial. Agar hubungan dengan orang lain menjadi nyaman dan selalu rukun, ada beberapa poin penting yang harus kita jalankan. Diantaranya, dengan mneyadari kehadiran orang lain, menghargai orang lain, memahami perbedaan, dan tidak boleh mengeluhkan orang lain. Bersedia memaafkan kesalahan orang lain juga penting untuk diterapkan dalam kehidupan. Memaafkan akan menghasilkan kehidupan yang harmonis. Hati adalah sumber kehancuran bila saling membenci. Apalagi iri, dengki dan iri hati akan membuat kita sengsara jika dilampiaskan dalam perilaku yang buruk.  Kita seharusnya malah bisa memaknai sisi kelebihan orang lain sebagai sebuah anugerah dari Allah dan bisa memafaatkanya sebagai sarana belajar. Begitulah solusi yang diberikan oleh penulis agar kita bisa terhindar dari sifat tercela ini. Ketika menginginkan diri kita sukses, nilai-nilai kebajikan semacam itu harus tertanan kuat dalam diri kita.


Tebarkanlah kebaikan kepada orang lain, itulah energy positif. Energi ini akan mengantarkan orang lain menuju kehidupannya yang lebih baik. Energi ini juga menhasilkan manusia yang berkarakter.  Pesan yang disampaikan dalam hal ini bahwa kita harus bahagia diatas kebahagiaan orang lain. “Manusia-manusia yang di dalam dirinya sarat dengan kemuliaan akan selalu mampu menebarkan kebaikan. Ia akan merasakan kebahagiaan manakala mampu menebarkan kebaikan kepada orang lain. Inilah manusia-manusia mulia yang selalu hadir bagi kesuksesan dirinya sendiri dan orang lain. Rusaknya kehidupan sekarang ini karena semkain banyaknya manusia egois dan hanya mementingkan hawa nafsunya semata. bagi manusia semacam ini, aspek yang penting adalah dirinya sendiri. Sementara orang lain tidak masuk dalam kamus hidupnya (hal. 166).”


Selain aspek personal dan sosial, self-development juga harus memberi perhatian pada aspek spiritual. Pengembangan diri tanpa didukung aspek spiritual tidak akan berhasil. Kesuksesan tidak akan lepas dalam aspek spiritual. Jika ingin berhasil, Jangan sekali-kali lupakan spiritual. Kekuatan doa mampu mengubah nasib. Kecerdasan spiritual merupakan suatu kunci agar doa - doa yang dipanjatkan terkabul.


Itulah tiga potensi pokok yang harus digali secara terus menerus sebagai upaya untuk mewujudkan pribadi yang lebih baik lagi, berkualitas dan bermakna. Saya pribadi bisa menyimpulkan bahwa potensi menjadi kunci penting dalam rangka pengembangan diri ini. Manusia yang berkeinginan adanya pengembangan dirinya sangat perlu memiliki keseimbangan antara ketiga potensi tersebut, yaitu potensi personal, potensi sosial, dan potensi spiritual. Perpaduan yang seimbang dari ketiganya akan memungkinkan seseorang mampu mengubah hidupnya menjadi lebih baik lagi. 


Terlebih lagi, dalam buku ini menyajikan ungkapan-ugkapan syarat inspirasi dan motivasi dari para ahli yang dipakai sebagai pembuka sub-sub tema yang dibahas. Bahasa yang digunakan oleh penulis juga sangat mudah dipahami. Kita akan mudah menemukan intinya saat membaca. Ketika ada istilah-istilah asing atau ilmiah, beliau juga menyertakan pembahasan secara detail di dalamnya.

 Secara tidak langsung, melalui buku ini kita diajak bersama-sama meningkatkan kesadaran kita untuk upaya pengembangan diri. Pengembangan diri akan mampu mengantarkan kita menjadi pribadi yang lebih baik lagi dari waktu ke waktu. Jadi, mari belajar dan terus mengembangkan diri. Selamat berjuang menjadi pribadi yang diperbarui dan memberi manfaat bagi sesama ^_^


Panggul-Trenggalek, 29-30 Agustus 2016

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

UJIAN KESABARAN: RESEP SEMBUH PENDERITA HIPERTIROID

Oleh: Eka Sutarmi Periksa rutin ke dokter saya lakoni sejak saya mengetahui penyakit tiroid yang menyerang organ tubuh saya. Tepatnya 6 Ju...