Sabtu, 06 Agustus 2016

Nasi Setengah Gagal



Masih ingin menulis tentang cerita dapur. Untuk kali ini saya ingin bercerita tentang kejadian konyol yang saya alami saat ditugaskan untuk memasak nasi. Saya beri judul postingan ini “nasi setengah gagal”, sudah kebayang kan apa yang mau saya ceritakan?


Suatu hari (pada beberapa hari yang lalu) I made a mistake, actually a simple mistake. Salah masak nasi! Jadi ceritanya saya mau menanak nasi untuk dipakai makan siang. Untuk sarapan, kami sekeluarga sudah menggunakan nasi sisa kemarin yang sudah dipanaskan. Karena dimakan untuk sarapan saja sudah habis, jadi harus menanak nasi lagi untuk menu makan siang.


Seperti biasa, kadang memasak nasinya pakai rice cooker dan tidak jarang juga dengan cara tradisional/manual dengan mengetimnya. Hari itu saya inginnya melakukan sesuatu yang tidak biasa, saya ingin merebusnya terlebih dahulu sebelum dimasukkan di rice cooker. Saya memang pernah diberitahu teman kalau menanak nasi di rice cooker dengan cara ini rasa nasinya menjadi lebih nikmat dan pulen, selain itu juga cepat masaknya. Maksimal sepuluh menit dijamin sudah masak. Sebenarnya cara ini sudah umum digunakan dalam hal memasak. Karena keluarga di rumah sangat jarang menggunakanya, jadi saya menjadi kurang tahu.


Sayapun mencobanya. Sungguh PD sekali, saya beri tahu orang rumah kalau saya punya cara baru menanak nasi. Merekapun menanggapinya dengan senang hati. 

Mbok, mpun ditingali menawi dereng beres sedaya?” Intinya, saya tidak memperbolehkan simbok melihat cara masak yang saya lakukan sebelum semuanya beres.


Layaknya memasak nasi pada umumnya, menyiapkan beras yang akan dimasak lalu dicuci hingga bersih. Sebelum saya masak menggunakan rice cooker, saya karon (rebus) dulu berasnya. Pada tahap mengkaron nasi ini gampang-gampang susah menurut saya. Selanjutnya, saya tuangkan berasnya kedalam panci dan ditambahkan air secukupnya. Biasanya saya beri patokan airnya setinggi satu ruas jari dari permukaan atas nasi. 


Saatnya merebus beras plus airnya. Saya aduk-aduk terus hingga mendidih yang lama kelamaan airnya semakin mengental sampai benar-benar kering. Saya lihat hasilnya sepertinya oke, nasi berubah menjadi setengah matang. Setelah selesai, saya diamkan beberapa menit, lalu saya pindahkan ke rice cooker. Saya tekan tombol cook. Saya tinggalkan, berharap 5-10 menitan nasinya sudah matang. Sama sekali saya tidak harap-harap cemas kalau nasinya tidak matang atau bagaimana, PD saja. Pasti berhasil. 


Beberapa menit kemudian,


Satu, dua, tiga…saya buka rice cokernya dan melihat apa yang terjadi. Bukanya beras yang sudah (menurut saya) setengah tadi berubah menjadi nasi pulen dan nikmat, namun sebaliknya. Menjadi kering, sekilas tampak menjadi beras lagi, dari yang setengah matang menjadi seperempat matang.



Untung saya yang buka pertama kali. Sebelum kena omelan, segera saya pindahkan ke panci dandang untuk dimasak lagi. Saya sudah pernah mencoba sebelumnya, pas dimasak di rice cooker belum matang, menjadi masak ketika saya pindahkan di panci dandang.


Nahasnya, cara tersebut ternyata tidak berlaku pada kesempatan saya memasak nasi kali ini. Meskipun sudah saya masak manual lagi, hasilnya nihil. Saya tunggu hingga beberapa menit kemudian, nasi tidak juga masak. 


Tadinya saya sudah bilang simbok kalau sebelum nasinya matang tidak boleh kemari, tapi saya harus melakukan yang sebaliknya. Menyuruh simbok kemari, karena nasinya tidak bisa matang. Saya telah kehabisan cara bagaimana nasi itu bisa matang. Haeeduhh malu lah...he he


Terpaksa saya memanggilnya. Omelan siap diterima. Saya meminta simbok untuk mencari cara agar nasi itu bisa matang. Syukurlah, ia tidak marah. Baginya menjadi hal yang sangat sepele saja. Tinggal menyiramkan air panas ada nasi yang sedang saya masak di panci dandang itu. Beres! Akhirnya nasinya matang juga. Kemudian, saya pindahkan lagi nasinya ke rice cooker.


Usut punya usut saya memang telah melakukan kesalahan. Pada saat merebus beras (mengkaron), setelah airnya sedikit mengental, segera saya ambil air tajinnya satu gelas ukuran sedang. By the way, air tajin ditambah gula plus sedikit garam sangat mantap. He he, apa lidah saya saja yang mengatakan mantap. Tapi, saya yang tidak suka minum susu, kalau disuruh memilih saya mendingan pilih yang satu ini. Akibatnya, nasinya kekurangan air. Kalau mau diambil air tajinnya, simbok menyarankan untuk memberikan lebih takaran airnya, tidak boleh pas. Okelah …

 Nasi setengah gagal, pada akhirnya menjadi nikmat dan pulen.

Beras yang siap dimasak

2 komentar:

  1. Suka bermain Slot dengan tingkat kemenangan tertinggi???Mari bergabung dengan kami di Winning303
    ada banyak Bonus untuk anda dalam permainan Slot.

    Informasi Lebih Lanjut, Silakan Hubungi Kami Di :

    - WA : +6287785425244

    BalasHapus

UJIAN KESABARAN: RESEP SEMBUH PENDERITA HIPERTIROID

Oleh: Eka Sutarmi Periksa rutin ke dokter saya lakoni sejak saya mengetahui penyakit tiroid yang menyerang organ tubuh saya. Tepatnya 6 Ju...