Minggu, 29 Januari 2017

[Sepotong Ingatan] Hadiri Pernikahan Dua Sahabat



Dua sahabat adalah kawanku waktu kuliah. Mereka tengah berteman sejak waktu duduk di bangku SD, hingga kuliah kebetulan sekali menjadi satu kelas. Rumah mereka berdekatan, hanya berjarak beberapa meter saja. Menariknya, kedua sahabat ini melangsungkan hari bahagianya di hari yang sama. 

Selasa, 03 Januari 2017 menjadi tanggal bahagia untuk mereka berdua yang akhirnya melepas masa lajangnya untuk menempuh hidup baru dalam ikatan tali Pernikahan. Entah sebuah kebetulan atau memang direncanakan, aku kurang tahu pastinya. Yang jelas kedua sahabat ini mengundang kami untuk hadir di hari bahagianya pada hari yang sama. 

Kukhususkan waktu itu untuk bersiap pergi ke kota di mana pernikahannya dilangsungkan. Aku bersama kawanku ramai-ramai pergi ke rumahnya. Ada yang datang di pagi hari dan ada juga yang memilih datang di sore harinya, termasuk aku.  Senang tentunya bisa menghadiri undangan pesta pernikahanya.

Untuk yang hadir di pagi hari, mereka bisa menyaksikan jalannya prosesi akad nikah hingga resepsi. Karena aku bersama beberapa temanku datang di sore harinya, jadi prosesi tersebut tidak bisa kami saksikan. Bahkan kedua pengantin sudah berganti busana. Mereka tak lagi berbaju pengantin dan duduk di panggung kuade. 

Yang pertama kami datangi adalah rumah Mbak Dian. Sesampai di rumahnya, kami langsung menuju terop yang berdiri megah di halaman rumahnya. Beberapa orang menyambut kedatangan kami bersama beberapa tamu yang lain. Mereka yang semula duduk, seketika itu juga langsung berdiri dan bersalaman. Kami juga bersalaman dengan tamu, karena kebetulan kami mengenalnya. Beberapa dari mereka adalah kakak tingkat waktu kuliah, juga ada seorang dosen yang hadir di sana.

Pengantin yang sedang ngobrol bersama para tamu yang datang lebih dulu, juga langsung  menemui kami. Kamipun satu per satu bersalaman dan memberikan ucapan selamat kepadanya. Lalu, kami dipersilahkan duduk. Kami sempat ngobrol sebentar dengan mempelai sambil bertanya basi-basi. Hanya sebentar, karena banyak tamu yang datang jadi ia juga harus menyambut para tamunya. 

Tak lama kemudian beberapa pelayan mengantarkan kudapan untuk kami. Dengan sangat ramah, mereka meminta kami untuk segera menikmatinya. Kamipun langsung menyantap sepiring nasi rames yang disajikan. Setelah selesai, kamipun memutuskan untuk berpamitan. Jika bersalaman yang pertama tadi hanya mengucapkan selamat, untuk salaman yang kedua ini kuberi ucapan doa “Baraka Allahu Lakuma”.  

 He he, si bungsu di kelas jadi pengantin duluan😇 
Pengantian adalah berjilbab pink tak bermotif

Usai dari acara itu, tujuan kami berikutnya adalah ke acara undangan teman kami yang satunya, yaitu Mba Via. Karena rumahnya dekat, kami tinggal berjalan beberapa meter saja. Namun, kami harus jalan masuk dulu ke gang untuk tiba di rumahnya, karena memang berada di gang yang berbeda. Musik dangdut dari pengeras suara sudah terdengar dari muka jalan.

Langsung kami parkir sepeda motor dan masuk. Tidak jauh berbeda dengan waktu bertamu di rumah Mba Dian, disini pun kami juga disambut oleh para penerima tamu. Pengantin juga segera menyambut kedatangan kami. Bedanya, kami lebih lama di rumah Mba Via. Waktu itu para tamu yang datang sudah lengang, jadi kami bisa ngobrol agak lama. 

Tak terasa waktupun berjalan sangat cepat, hingga akhirnya kami semua memutuskan untuk pulang. Tapi sebelum pulang, kami berfoto bersama dengan pengantin.


 Satu, dua, tiga. . . . . . Ciiiiiiss.

Usai berfoto kamipun bersalam-salaman lagi. Akhirnya kami pulang. Selamat menempuh hidup baru yah kawan. Semoga menjadi keluarga yang sakinah, mawadah, dan warohmah. Aamiin.

Kata-kata penutupnya … Dan semua akan menikah pada waktunya, Hiks hiks😄

1 komentar:

  1. wah, ada dua pengantin di sastu wilayah...yg pusing tetangganyaaa... hahhaa

    BalasHapus

UJIAN KESABARAN: RESEP SEMBUH PENDERITA HIPERTIROID

Oleh: Eka Sutarmi Periksa rutin ke dokter saya lakoni sejak saya mengetahui penyakit tiroid yang menyerang organ tubuh saya. Tepatnya 6 Ju...