Senin, 20 November 2017

BELAJAR MENERIMA KEKALAHAN


Temanku di bangku kuliah, Mbak Amik sedang menemaniku saat akan memasuki ruangan ujian. So sweet


Gagal lagi! Begitulah kata hatiku ketika menyaksikan pengumuman seleksi studi di Universitas Sebelas Maret Solo yang kuikuti beberapa Minggu yang lalu. Aku cermati baik-baik pengumuman itu, ternyata namaku tidak ada. 


Tiga teman yang aku kenal waktu tes rupannya diterima. Aku masih ingat nama mereka. Aku sempat meminta nomernya juga. Kami berkenalan waktu sesi istirahat di sela-sela tes berlangsung. Seketika itu juga aku mengetik pesan dan memberi ucapan selamat kepadannya. 


Di semester genap, memang UNS yang masih membuka pendaftaran gelombang terakhir. Karena ada niatan untuk kuliah, aku ikuti saja petunjuk seleksi masuknya. Selain seleksi berkas, juga ada seleksi ujian tulis.


Lumayan rumit ketika seleksi berkas, karena harus upload ini itu dan juga mempersiapkan berkas yang dikirim. Pengumpulan berkas sudah beres aku lakukan, tinggal menunggu tes seleksi.


Seleksi ujian tulis berlangsung satu hari saja. Ada dua jenis ujian tulis, yaitu Bahasa Inggris dan TPA. 


Untuk tes Bahasa Inggris memakai EAP (English for Academic Purposes), jadi tidak terlalu rumit. Teks yang dipakai masih seputar descriptive, procedure, argmentative, dll. Bacaanya tidak terlalu ilmiah layaknya TOEFL. Sehingga bisa terkondisikan dengan baik.


Tes TPA dilaksanakan terlebih dahulu. Selesai tes TPA hanya ada waktu istirahat 30 menit sebelum dilanjut tes Bahasa Inggris. Aku memanfaatkan untuk ngobrol dan berkenalan dengan teman baru.


"Tadi gimana tes TPA, kamu kerjakan semua?" Tanyaku membuka obrolan.

"Iya, lagian tidak ada pengurangan nilai di TPA." Jawab seorang teman.

"Tes TPA itu sebenarnya tidk perlu belajar, cukup makan yang bergizi dan istirahat cukup." Sahut teman satunya. Tentu mendengar jawaban itu aku dan temanku sontak tertawa.


Aku lagi-lagi gagal fokus dengan tes TPA. 


Soal deret aritmatika berhasil kutemukan jawabannya semua. Di rumah, aku juga sempat berlatih berkali-kali mengerjakan soal logika yang menurutku rumit. Aku cukup senang karena tipe soal logika paling banyak muncul. Tapi aku dibuat gagal fokus dengan jaring-jaring bangun ruang yang beberapa sisinya dipotong, lalu diminta mencari bangun ruang yang sesuai dengan jaring-jaring tersebut jika posisinya diputar. Ada sekitar tiga pertanyaan tentang hal itu. Aku dibuatnya bingung, tapi penasaran jawabannya. Aku belum punya trik jitu masalah ini. 


Di sinilah waktuku terbuang. Karena penasaran, aku menggambar jaring-jaring tersebut di kertas coretan. Lalu, kupotong dengan hati-hati. Karena tidak ada gunting, aku memotong pakai tangan. Satu gambar aku temakan jawabannya, tapi dua lainnya tidak. Sisi gambar yang tidak lurus, membuatku sulit mencocokkan. Maklum karena terburu waktu. Akhirnya kulewati saja soal itu. 


Nahasnya, ada soal psikotes di bagian terakhir. Tidak ada jawaban yang paling benar dari soal psikotes ini. Namun, jawaban yang aku pilih tentunya akan menunjukkan diriku seperti apa. Soalnya berupa problem solving. Ada pernyataan dan diminta mencari jawaban yang sesuai kehendak. Soal yang sempat aku baca dengan baik, aku temukan jawabannya. Namun, karena waktu sudah habis dan masih ada beberapa soal psikotes yang belum terjawab, akhirnya aku jawab asal. 


Setelah aku kumpulkan, aku baru tersadar soal tersebut tidak boleh dijawab asal, meskipun semua jawaban tidak ada yang paling benar. Tapi, kalau jawabanku pas bertolak belakang dengan pikiranku, kan jadi misunderstanding. Ya sudahlah. Sudah terlanjur. Sebenarnya score TOEFL yang aku gunakan untuk mendaftar memang belum memenuhi syarat juga. Namun, aku bersikeras mencobanya. Modal nekat rupannya tidak cukup hehe. 


Selagi masih ada kesempatan, aku akan mencoba lagi. Konon, mencoba lagi adalah satu-satunya hal yang harus kita lakukan di kala gagal. I believe impossible is nothing in the world.

2 komentar:

UJIAN KESABARAN: RESEP SEMBUH PENDERITA HIPERTIROID

Oleh: Eka Sutarmi Periksa rutin ke dokter saya lakoni sejak saya mengetahui penyakit tiroid yang menyerang organ tubuh saya. Tepatnya 6 Ju...