Gb. Sayur Cabe |
Apa kawan yang muncul di benak pikir anda ketika
membaca kata “SAYUR CABE” ini? Saya yakin diantara kalian pasti ada yang
berpikir bahwa istilah sayur cabe ini adalah tumbuhan cabe, atau buah cabe seperti pada gambar, right?,
mungkin juga ada yang berpikir bahwa saya ini nanti akan membahas mengenai
bagaimana tumbuhan cabe bisa tumbuh subur, (he e e STW alias sok tau). Topik yang saya tulis ini terlihat cemen ya
kawan….So, jangan dilihat topiknya, tapi dibaca ceritanya ya????
Check It Out!
Asal kawan-kawan tau ya, sayur cabe adalah sayur yang paling fenomenal di
rumah saya. Jika di rumah saya dikenalnya dengan “JANGAN LOMBOK”. Wah, ternyata
dugaan kalian salah tentang SAYUR CABE ini, ternyata sayur cabe itu sejenis
masakan yang sering di masak di rumah saya. Memang terlihat aneh dengan
namanya, kenapa harus “Jangan Lombok”. Iya, nama itu lahir karena masakan-nya
yang hanya berupa Lombok (Cabe in Bahasa Indonesia) dan santan saja. Ibu dan
nenek adalah dua orang yang sangat hobi sekali makan pedas, sehingga setiap
harga cabe itu murah, mereka siap sedia untuk menyebar benih cabenya di kebun. Pada saat panen, cabe-cabe itu siap di jual,
dan tidak lupa disisakan untuk dimasak. Saat harga cabe mahal-pun tidak
berpengaruh, JANGAN LOMBOK tetap eksis di rumah saya .
Sekali masak mungkin mereka butuh kurang lebih setengah
kilogram cabe (Wow…How hot is it). Kalau soal rasa ya tentu saja pedhas, he e.
Satu butir cabe saja seringkali bisa meneteskan air mata, apalagi kalau
setengah kilogram cabe ditumbuk lalu dimasak…bisa bayangin kan bagaimana pedhasnya.
Bagi orang-orang yang tidak suka pedhas mungkin ini adalah hal yang mengerikan,
tapi khususnya bagi nenek, mamak, dan saya terasa hambar jika tidak makan
pedhas. Masakan ini menurut saya adalah makanan yang sangat awet, mudah, dan
berkhasiat. Awet karena jika nenek saya
memasak Jangan Lombok satu pan ukuran kecil saja itu habisnya bisa sampai satu
minggu lebih dan jangan salah, semakin lama dan sering dipanaskan rasanya
semakin joss. Mudah karena dalam membuatnya tidak perlu campuran dan tidak
butuh bumbu yang neko-neko, hanya cabe muda secukupnya di rebus lalu
ditiriskan, setelah itu cabe ditumbuk sebagian (tidak terlalu halus) lalu
dimasukkan ke dalam santan mendidih, di beri irisan bawang merah secukupnya,
garam, dan beres….gimana kawan, amat mudah kan...Dan yang selanjutnya yaitu
berkhasiat karena cabe rawit terbukti dapat menambah nafsu makan, terbukti saat
saya mengambil 5 sendok makan jangan Lombok, atau sambal, itu bisa-bisa
menghabiskan nasi 2 piring sampai 3 piring mungkin lebih, hebat kan…. manfaat
yang kedua yaitu Cabe dapat meredakan pilek dan
hidung tersumbat, terbukti jika saya terserang pilek dan hidung tersumabat, jangan
Lombok atau sambal adalah solusinya….tidak perlu obat-obatan, tapi ini memang
benar karena menurut penelitian cabe
mengandung Capsaicin yang dapat mengencerkan lendir. Sehingga, lendir
yang tersumbat di dalam rongga hidung akan menjadi encer dan keluar. Akibatnya,
hidung menjadi tidak tersumbat lagi. Manfaat selanjutnya yaitu membuat
berat badan turun, terbukti badan saya yang tetap kecil meskipun makan saya
banyak,,,mungkin terlalu banyak makan JANGAN LOMBOK ya? He e e. So, bagi
kawa-kawan yang pengen diet , bisa di coba lho….Khasiat yang terakhir menurut
saya adalah membuat badan sehat….terbukti meskipun badan saya ini kecil tapi
sehat, sudah lama sekali saya tidak sakit (tapi jangan sampai lahhh, sehat itu anugrah).
Saking senangnya nenek dan mamak
saya dengan JANGAN LOMBOK…hampir di
setiap saya pulang kampung itu, menu terasa tidak lengkap tanpa JANGAN LOMBOK.
Rasa suka saya-pun tinggi dengan masakan yang berbau cabe ini….entah kenapa. Biasanya
masakan ini dihidangkan dengan rebusan sayur-sayuran, seperti singkong, sawi,
bayam, dll. Itu saja sudah terasa nikmat sekali, mungkin hal yang sesederhana
itu bisa terasa nikmat karena rumah saya yang terletak di daerah pelosok (ujung-nya
kota Trenggalek), yang dimana butuh satu jam untuk mencapai pasar buat beli
daging he e e, sehingga sesederhana masakan itu terasa nikmat karena tidak ada
pembandingnya.
Dan untuk kembali ke tempat dimana
saya menuntut ilmu saat ini, di Tulungagumh tidak lengkap rasanya jika bekal
saya dari kampong itu tidak dilengkapi dengan JANGAN LOMBOK. Teman-teman saya-pun
terheran-heran ketika saya kembali dan oleh-olehnya berupa masakan jenis ini,
karena selain namanya yang masih asing belum pernah sekalipun ibu mereka
memasakan-nya jenis masakan khas rumah saya itu, yaitu JANGAN LOMBOK, tetapi
setelah mereka mencobanya, meskipun dengan cucuran keringat, dan dengan wajah
yang memerah, tapi itu tidak mematahkan semangat mereka untuk makan. Kesimpulanya
JANGAN LOMBOK itu enak, he e e ……Penasaran….Don’t Forget Try to Make JANGAN
LOMBOK ya kawan????????
Tidak ada komentar:
Posting Komentar